Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Gender Bender
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered
Yoona terus berlari dengan kaki-kaki kecilnya. Airmata mengalir dari matanya seolah mengiringi pelariannya. Dia benar-benar marah dan kesal pada ibunya, yakni jessica. Dia gak menyangka eomma nya tega menyembunyikan siapa appanya dari dirinya. Langkahnya terhenti ketika sampai di sebuah gang kecil. Dia langsung duduk meringkuk dan menangis.
“Eomma… Jahat!! Kenapa eomma gak bilang kalo yuri appa yoona?? Apa salah yoona… Hiks… Hiks…” tangisnya. “Wae eomma…”
Tiba-tiba tangisan terhenti saat perutnya berbunyi.
“Yaaah… Kenapa saat seperti ini aku bisa lapar??!!” kesal yoona pada perutnya sendiri.
“Gimana nih?? Perutku lapar banget… Aku gak bisa pulang sekarang, aku masih gak mau ketemu eomma” yoona langsung berpikir cara agar perutnya kenyang.
“Aha… Aku telepon hyunnie aja. Aku sembunyi dirumahnya” yoona langsung mencari telepon umum. Begitu dapat dia masuk dan mengambil koin di sakunya.
“Tinggi sekali teleponnya?? Gimana cara ngambilnya nih??” pikir yoona saat melihat telepon itu berada jauh di atasnya. Dia melompat meraih gagang telepon itu namun tidak bisa. Masih terlalu tinggi bagi yoona.
“Huh, payah… Kenapa gak dipendekin aja sih teleponnya??” gerutu yoona. Dia menoleh kesekitarnya.
“Ah… Itu dia” kata yoona saat melihat sebuah tong sampah yg terbuat dari besi. Yoona langsung menghampiri tong itu.
“Yaahh… Kok ada isinya” kesal yoona saat tong sampah itu dipenuhi sampah.
“Bodo amat ah, mau dimarahin atau nggak, urusan nanti” kata yoona dan langsung menumpahkan isi tong sampah tsb. Alhasil tempat itu langsung penuh dengan tumpukan sampah akibat ulah yoona.
Yoona langsung membawa masuk ke dalam telepon umum dan naik diatas tong sampah itu. Yoona mengambil gagang teleponnya dan mengambil secarik kertas yg selalu dia bawa. Jari-jari yoona langsung menekan nomor telepon sesuai yg ada di kertas tsb.
*********
“Ppany ppany tippany…” panggil taeyeon dengan aegyonya dan menghampiri tiffany yg duduk disofa menemani seohyun yg sedang bermain dilantai.
“Kau tidak pantas beraegyo lagi. Kau sudah tua. Sudah punya anak” kata tiffany.
“Biarin” kata taeyeon dan langsung memeluk tiffany. Tiffany pun membalas pelukan suaminya itu dan bersandar dibahunya.
“Tae, gimana nasib yuri ya??” tanya tiffany tiba-tiba.
“Emang kenapa?? Kau rindu dengannya??” tanya taeyeon menggoda.
“Aniyo, aku gak mungkin bisa merindukan orang lain selain kamu” kata tiffany.
“Jadi kau pernah merindukanku ya??” goda taeyeon.
“Ya iyalah. Kamu adalah yg pertama bagiku, jadi aku gak mungkin bisa melupakanmu begitu saja” kata tiffany sambil menggenggam lengan taeyeon.
“Eomma, ceritain dong awal pertemuan eomma dan appa…” kata seohyun saat mendengar ucapan appa dan eommanya. Tiffany langsung tertawa.
“Pertemuan yg jauh dari romantis hyunnie…” kata tiffany sambil menahan tawanya. Sementara taeyeon wajahnya memerah.
“Emang ketemu dimana eomma??” tanya seohyun ingin tahu. Tiffany melirik sebentar ke taeyeon. Taeyeon menggeleng.
“Eomma ketemu appamu di toilet…” bisik tiffany pada seohyun.
“Bagaimana bisa eomma?? Kok ketemu disitu??”
“Sebenarnya…”
“Sebenarnya dulu appa dihukum bersihin toilet, terus eomma mu datang, dan appa jatuh cinta lalu kenalan deh…” kata taeyeon memotong ucapan istrinya.
“Benarkah eomma??” tanya seohyun.
“Aniyo hyunnie. Sebenarnya dulu appa mu seorang bad boy. Dia sering ngintip yeoja-yeoja waktu mau ke toilet. Pada saat itu appa mu, kepergok eomma lagi ngintip sunny ahjumma. Terus eomma aduin ke kepala sekolah. Dan appamu dihukum bersihin toilet selama 1 bulan, hahaha… ” kata tiffany sambil tertawa jahil ke taeyeon. “Dan sejak saat itu appa dan eomma mu saling kenal”
“Gak ku sangka, ternyata Appa…” seohyun bingung mau bilang apa. Dia gak mungkin bilang appanya mesum, entar takut dikira anak kurang ajar. Dia hanya bisa menggaruk kepalanya.
“Yaahh… Ppany!! Masalah itu jangan kau ceritakan ke hyunnie” cemberut taeyeon.
Tiba-tiba telepon rumah taeyeon berdering. Tiffany hendak beranjak dari sofa namun ditahan oleh taeyeon.
“Biar aku saja yg angkat” kata taeyeon dan menghampiri teleponnya. Taeyeon langsung mengangkat teleponnya
“Yeoboseyo??” kata taeyeon begitu telepon diangkat.
“Tutt… Tutt… Tutt…” hanya bunyi telepon ditutup.
“Aneh sekali, kenapa malah ditutup??” heran taeyeon. Dia pun menutup teleponnya dan kembali menghampiri tiffany. Saat taeyeon hampir sampai, lagi-lagi telepon berbunyi.
“Siapa sih yg nelpon??” heran taeyeon dan kembali mengangkat teleponnya.
“Yeoboseyo??” kata taeyeon.
“Tutt… Tutt… Tutt…”
“Aisshh… Siapa sih yg nelpon??” gerutu taeyeon dan menutup teleponnya. Dia langsung menuju ke ruang tengah.
“Siapa yg menelepon??” tanya tiffany ketika taeyeon datang.
“Gak tau” kesal taeyeon. Teleponnya berbunyi kembali.
“Tuh, bunyi lagi” kata tiffany.
“Tau ah, aku gak mau ngangkat” kesal taeyeon.
“Ya udah deh biar aku” kata tiffany dan beranjak mengangkat telepon.
“Yeoboseyo??”
“Tuttt… Tuttt… Tuttt…”
“Kok ditutup?? Siapa sih yg nelpon??” gumam tiffany dan kembali ke ruang tengah.
“Siapa??” tanya taeyeon.
“Gak tau. Tadi ditutup juga” kata tiffany.
Saat tiffany duduk, telepon kembali berbunyi. Tiffany hendak beranjak dari duduknya, namun ditahan oleh seohyun.
“Eomma, biar aku aja yg angkat” kata seohyun dan langsung berlari kecil ke arah telepon.
*********
Yoona menelepon seseorang, begitu diangkat malah ditutup kembali oleh yoona.
“Aiissh… Yang ngangkat teleponnya taeng ahjussi. Aku gak mau ngomong ke dia kalo aku pengen sembunyi dirumahnya, yg ada malah aku di aduin ke eomma”
“Lebih baik ku telepon lagi aja” pikir yoona, dan langsung memencet tombolnya. Lagi-lagi teleponnya ditutup karena masih taeyeon yg mengangkatnya. Yoona mencoba sekali lagi. Dia mendengar suara lembut dari telepon, namun cepat-cepat dia tutup.
“Sekarang yg ngangkat fany ahjumma, kenapa gak hyunnie aja sih” gerutu yoona. Dia mengambil koin disakunya kembali.
“Yaahh… Tinggal koin terakhir, semoga yg ngangkat hyunnie…” harap yoona. Telunjuk kecilnya kembali memencet tombolnya. Telepon tersambung dan diangkat oleh seseorang.
“Yeoboseyo??” kata seseorang di seberang telepon. Wajah yoona langsung ceria.
“Hyunnie…”
“Waeyo yoong??” tanya seohyun.
“Hyunnie, aku boleh minta tolong gak??”
“Minta tolong apa???”
“Tapi kau jangan ngasih tahu appa dan eomma mu ya??”
“Wae yoong??”
“Turuti saja hyunnie…”
“Ne…” kata seohyun akhirnya.
“Hyunnie… Aku ingin menginap dirumahmu”
“Cuma itu?? Boleh aja kok. Pasti appa dan eomma ngijinin”
“Itu dia masalahnya hyunnie… Aku gak mau diketahui appa dan eomma mu kalo aku menginap disana”
“Tapi kenapa yoong??”
“Entar aja aku critain setelah sampai dirumahmu” kata yoona.
“Ne” kata seohyun. Yoona pun menutup teleponnya dan keluar.
“Siapa yg numpahin sampah-sampah hingga berserakan seperti ini??!!” kesal seseorang begitu yoona keluar dari telepon umum. Yoona menoleh dan menelan ludahnya.
“Gawat…” desis yoona ketakutan melihat pria paruh baya marah-marah karena sampah yg berserakan. Yoona berbalik.
“Hei, kau anak kecil!! Kau ya yg membuat sampah-sampah ini ya??” teriak pria itu karena melihat tangan yoona yg kotor. Yoona yg sudah ketakutan, akhirnya langsung berlari sekencang yg dia bisa untuk kabur dari tempat itu.
“Mian ahjussi, entar kalo udah dewasa, aku bersihin” teriak yoona sambil berlari menuju rumah seohyun.
*********
“Yoong, dimana kamu??” teriak jessica. Dia menyusuri jalanan yg biasa dilewati yoona.
“Sica, percuma kau teriak seperti itu. Dia tidak akan menjawabmu!! Yang ada dia akan lari lagi!!” kata yuri dibelakang jessica. Dia mengikuti jessica mencari yoona dengan kursi rodanya.
“Aku takut dia kenapa-napa yul!! Aku cemas dengannya!!” teriak jessica. Air mata mengalir dari mata indahnya.
“Tenanglah sica, dia baik-baik saja” yuri mencoba menenangkan jessica.
“Kau tidak mengerti yul!! Aku takut kehilangan yoona!! Hanya yoona yg kumiliki sekarang!!”
“Aku ngerti sica. Aku juga takut yoona menghilang, Ku mohon tenanglah” kata yuri. Jessica akhirnya terdiam.
“Kita cari sama-sama” kata yuri lembut.
“I-ini semua salahku yul…” desis jessica.
“Seandainya tadi kita gak bertengkar, yoona pasti gak akan hilang” lirih jessica. Kini dia terduduk di sebuah kursi. Yuri menghampirinya. Dia meraih tangan jessica. Dia mengusap punggung tangan jessica dengan dengan kedua ibu jarinya.
“Ini bukan salahmu. Ini salahku. Aku lah orang yg menyebabkan semua deretan masalah hidupmu” kata yuri menatap dalam mata jessica yg dingin. Yuri tersenyum. Dia masih bisa melihat sedikit kehangatan di dalam tatapan dingin jessica.
“A-aku gak pantas disebut eomma, yul. Aku jahat. Aku gak pantas jadi eomma yoona…” tangis jessica.
“Ssst… Kau salah sica. Kau eomma terbaik bagi yoona. Kau segalanya bagi yoona” kata yuri.
Setelah itu tidak ada pembicaraan diantara mereka. Jessica masih terus menangis sedangkan yuri terus mencoba menenangkan jessica.
“Yul…” panggil jessica lirih.
“Ne??” jawab yuri.
“Jika yoona ditemukan, aku ingin kau merawatnya…” kata jessica lirih. Air matanya mengalir.
“Maksudmu apa sica…” tanya yuri tak mengerti.
“Yul, rawatlah yoona. Biar aku yg pergi” kata jessica.
“Si-sica, apa maksudmu??”
“A-aku gak pantas jadi eomma yoona. Aku jahat. Aku jahaattt…”
“Sica, dengarkan aku. Kau tetap jadi eomma yoona. Dia masih membutuhkanmu”
“Aniyo yul. Dia gak membutuhkanku. Dia lebih membutuhkanmu. Appanya”
“Sica, dengarkan aku” yuri memegang pipi jessica dengan kedua tangannya. Dia menatap mata jessica dalam.
“Dia membutuhkanmu. Kau sangat berharga bagi yoona. Kita rawat sama-sama jika kau mau” kata yuri.
“Tapi yul, yoona begitu membenciku…”
“Dia tidak membencimu. Dia sangat menyayangimu. Dia hanya masih syok dengan keadaan kita”
“Ta-tapi…”
“Percayalah padaku. Yoona masih membutuhkanmu. Kita jaga dan rawat dia bersama-sama. Kau mau??” tanya yuri. Jessica menatap mata yuri dalam. Dia berpikir sejenak sebelum mengungkapkan jawabannya.
*********
Tokk… Tokk… Tokk…
Jendela kamar seohyun diketuk oleh seseorang dari luar. Seohyun pun menghampirinya.
“Yoong, kenapa disini?? Kenapa gak lewat pintu depan??” tanya seohyun ketika membuka jendelanya.
“Emm… Aku takut ketahuan appa dan eomma mu” kata yoona.
“Tenang aja. Appa dan eomma gak ada di ruang tengah” kata seohyun.
“Emang ahjussi dan ahjumma kemana??” tanya yoona tidak mengerti.
“Kata appa, appa mau main ama eomma dikamar”
“Kenapa kamu gak ikut??” tanya yoona lagi.
“Aku tadi gak boleh ikut. Lagian kalo aku ikut, terus siapa yg bakal nemuin kamu??”
“Bener juga sih. Tapi bener, di ruang tengah gak ada ahjussi dan ahjumma??” tanya yoona memastikan.
“Ne” kata seohyun.
“Baiklah. Tunggu aku di depan ya??” kata yoona dan langsung menuju pintu depan. Seohyun juga langsung menuju ke ruang tamu.
Begitu sampai di ruang tamu, seohyun langsung membuka pintu dan mendapati yoona sedang berdiri.
“Hyunnie, beneran ahjumma dan ahjussi lagi dikamar??” tanya yoona sambil celingukan.
“Ne. Emangnya kenapa sih yoong??” tanya seohyun penasaran.
“Kita ngomong di dalam kamarmu aja yuk” kata yoona dan buru-buru masuk. Baru sampai di ruang tengah, yoona mendengar suara-suara aneh dari suatu kamar.
“Hyunnie, i-itukan suara eomma dan appamu??” tanya yoona saat mendengar suara aneh tsb. Seohyun mengangguk.
“Emang mereka lagi ngapain sih?? Kok seperti itu??” heran yoona. Seohyun mengangkat kedua bahunya.
“Appa dan eomma sering seperti itu. Apalagi tiap malam. Mungkin mereka keasyikan main. Tapi biarlah. Setidaknya mereka semakin mesra setelah main bersama” kata seohyun dan membuka pintu kamarnya. Mereka pun masuk.
“Yoong sekarang jawab, kenapa appa dan eomma gak boleh tahu, kalo kau disini??” tanya seohyun.
“Emm… Hyunnie, sebelum ku jawab, aku ingin makan, perutku lapar” kata yoona sambil memegang perutnya.
“Kau ingin makan apa??”
“Disini ada apa aja??”
“Cuma air putih” kata seohyun dengan wajah innocentnya.
“Yaaahhh… Kok cuma air putih?? Aku kan lapar??!” cemberut yoona. Seohyun hanya menahan tawanya.
“Ne. Tunggu disini sebentar ya??” kata seohyun. Yoona hanya mengangguk. Seohyun pun keluar kamar.
Begitu kembali, seohyun membawa roti sandwich dan segelas air putih.
“Nih yoong, makanlah” kata seohyun sambil menyodorkan roti sandwichnya.
“Gomawo hyunnie…” kata yoona dengan senyum yg mengembang di wajahnya. Yoona langsung memakan roti sandwich itu dengan lahap.
“Yoong, sebenarnya ada apa??” tanya seohyun ketika yoona sudah menyelesaikan makannya.
“Emm… Tapi janji ya, jangan bilang ama appa dan eomma mu…” pinta yoona. Seohyun mengangguk. Yoona menggigit bibir bawahnya sejenak sebelum berbicara.
“Sebenarnya, aku kabur dari rumah” bisik yoona.
“Mwo?? Ka-kamu kabur??” pekik seohyun. Yoona mengangguk. “Ta-tapi kenapa??”
“Karena tadi eomma bertengkar dengan yuri” kata yoona pelan.
“Memangnya kenapa eomma yoona bisa bertengkar dengan yuri ahjussi??”
“Sebenarnya, yuri itu appaku. Eomma ingin merahasiakan appa ku karena suatu hal. Tapi yuri menolaknya hingga terjadi pertengkaran itu”
“Ta-tapi kenapa yoong??”
“Karena aku gak suka. Eomma jahat. Dia jahat” kesal yoona.
“Bukan itu maksudku. Tapi kenapa kau malah kabur??”
Yoona bingung mau jawab apa.
“Entahlah, tadi aku kesel banget, terus ingin kabur dari rumah”
“Kau salah yoong. Harusnya kau ajak eomma mu bicara. Dulu eomma ku juga gak mau ngaku kalo aku anak dari appa, tapi setelah aku bicara ama eomma akhirnya begini deh. Aku udah punya appa” kata seohyun.
“Kau tidak mengerti hyunnie. Kau tidak mengerti” desah yoona pelan.
Tokk… Tokk… Tokk…
Tiba-tiba pintu kamar seohyun diketuk dan langsung dibuka. Reflek seohyun menoleh ke arah pintu.
“Appa!!” kaget seohyun ketika melihat taeyeon datang.
“Kau tahu dimana yoona biasanya berada??” tanya taeyeon. Seohyun mengernyit dahinya. Dia menoleh kebelakang.
“Kemana yoona?? Bukannya tadi ada disini??” pikir seohyun. Karena tidak ada siapa-siapa selain dia dan appanya. Sementara taeyeon mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar seohyun. Dia tersenyum saat melihat kaki kecil menyusup di bawah ranjang seohyun.
“Ku rasa disini gak ada. Padahal tadi jessica begitu khawatir pada yoona.” bohong taeyeon dan keluar dari kamar seohyun. Begitu taeyeon keluar, yoona langsung keluar dari persembunyiannya.
“Yoong, kamu sembunyi dibawah ranjang?? Di situ kan kotor??”
“Gwenchana hyunnie, yg penting ahjussi gak melihatku”
“Emangnya kenapa sih??”
“Aku takut entar aku disuruh pulang”
“Kan bagus kalo kamu pulang. Kamu bisa bicara dengan eomma mu”
“Ta-tapi…”
“Sudah ku duga, kau ada disini” kata taeyeon yg tiba-tiba masuk dan mengagetkan seohyun dan yoona.
“Ahjussi…” pekik yoona.
“Yoong, kamu dicariin tuh ama eomma mu” kata taeyeon dan menghampiri yoona.
“Aniyo, aku gak mau ketemu eomma”
“Kenapa yoong?? Eomma mu sangat mengkhawatirkan kamu”
“Pokoknya aku gak mau” kata yoona ngambek.
“Baiklah kalo kau gak mau” taeyeon pun beranjak dan keluar dari kamar seohyun.
*********
“Taeng, gimana??” tanya jessica begitu taeyeon keluar dari kamar seohyun.
“Dia kayaknya masih marah” kata taeyeon.
“Bagaimana ini yul??” tanya jessica. Dia begitu menyesal.
“Tenanglah sica, biar aku yg bicara dengannya” kata yuri dan menuju ke kamar seohyun.
Tokk… Tokk… Tokk…
“Yoong, hyunnie, tolong buka pintunya. Aku ingin bicara” kata yuri.
“Gak mau” teriak yoona dari dalam.
“Aku cuma ingin ngobrol sebentar denganmu yoong” kata yuri.
“Pokoknya gak mau!!!”
“Yoong, aku cuma ingin ngobrol dengan anakku. Apa kau tidak mau mengobrol dengan appa mu??”
“Tapi cuma appa aja yg masuk. Eomma gak boleh masuk” teriak yoona. Yuri menoleh ke jessica. Jessica mengangguk.
“Baiklah. Jadi biarkan appamu ini masuk” kata yuri. Pintu pun perlahan terbuka dan yuri pun masuk.
*********
“Sekarang, apa yg yuri mau bicarakan??” tanya yoona dengan wajah cemberutnya.
“Kenapa kau masih memanggilku yuri?? Bukannya kau sudah tahu siapa aku??”
“Engh… Emmm…. Mi-mian appa” kata yoona. Dia merasa gak enak ama yuri.
“Yoong, kau masih marah ama eomma??” tanya yuri.
“Ne. Aku masih marah”
“Tapi kenapa??”
“Karena eomma gak ngasih tahu kalo appaku adalah yuri”
“Sekarang kamu kan udah tau. Kenapa masih marah??”
“Emm… I-itu…” yoona bingung mau jawab apa.
“Kenapa yoona masih marah ama eomma??”
“A-aku pengen aja” kata yoona.
“Yoong, appa mohon. Jangan benci eomma. Dia sayang banget ama eomma”
“Kalo eomma sayang ama yoona, kenapa eomma gak pernah ngasih tahu appaku??”
“Tapi sekarang yoona kan udah tau. Mending yoona maafin eomma. Eomma mu sedih kalo dibenci ama yoona”
“Pokoknya yoona gak mau maafin yoona!!”
Yuri berpikir sejenak. Dia memikirkan cara agar yoona mau memaafkan jessica.
“Begini saja, yoona minta apapun ama eomma. Entar pasti eomma kabulin asal yoona maafin eomma ” kata yuri membujuk yoona.
“Beneran??”
“Ne”
“Baiklah. Ayo keluar” kata yoona dan keluar dari kamar bersama yuri.
Begitu yoona keluar, dia melihat tiffany berdiri di samping taeyeon yg sedang menggendong seohyun. Dia juga melihat jessica dengan wajah sembabnya. Yoona terkejut melihat eommanya seperti itu. Dia merasa bersalah karena telah membuat eommanya menangis.
“Yoong, maafin eomma. Eomma mengaku salah” kata jessica dengan air mata yg berlinang. Yoona benar-benar gak tega melihat jessica menangis. Hingga akhirnya dia teringat sesuatu.
“Ba-baiklah, yoona mau maafin eomma, asal eomma ngabulin permintaan yoona” kata yoona memberi syarat.
Jessica bingung. Dia menoleh ke tiffany, taeyeon dan terakhir ke yuri. Yuri hanya mengangguk. Jessica berpikir sejenak.
“Baiklah. Apa permintaan yoona??” tanya jessica. Senyum yoona langsung mengembang di bibirnya.
“Yoona ingin eomma nikah ama yuri!!” kata yoona yg membuat semua orang yg ada ditempat itu terkejut.
“Mwo??!! Ni-nikah??” tanya jessica tak percaya. Yoona mengangguk. Jessica melirik ke yuri. Yuri yg menyadari lirikan jessica, mengerti maksudnya.
“Yoong, ka-kamu bercanda kan kalo kamu pengen aku nikah ama eomma kamu??” kata yuri yg masih sulit percaya dengan ucapan yoona.
“Aniyo. Aku serius. Aku ingin yuri nikah ama eomma”
“Ta-tapi…”
“Kalo gak mau, yoona gak akan maafin eomma!!”
“Ne ne… Eomma akan nikah ama yuri” kata jessica akhirnya.
“Waahh… Bagus kalo gitu. Kapan nikahnya eomma??” tanya yoona antusias.
“Ehm… Tahun depan” kata jessica.
“Itu terlalu lama!! Pokoknya secepatnya!! Kalo perlu besok!!”
“Yoona, pernikahan itu perlu persiapan yg matang. Lagian aku kan masih gak bisa jalan?? Yoona mau punya appa cacat??” tanya yuri.
“Bodo amat. Pokoknya cepetan nikah!!”
“Ne. Tapi gak bisa besok”
“Terus kapan??”
“Mungkin bulan depan”
“Baiklah kalo gitu. Aku pegang kata-kata yuri. Bulan depan kalian harus nikah” kata yoona. Dan menghampiri seohyun.
“Ahjussi, turunin hyunnie donk, aku ingin main dengannya” kata yoona pada taeyeon. Taeyeon pun menurunkan seohyun dari gendongannya.
“Main yuk??” ajak yoona dan menarik seohyun ke kamarnya.
“Ne…” kata seohyun.
“Emm… Selamat ya buat kalian, yg bentar lagi mau nikah” kata tiffany. Dia sedikit merasa bersalah pada jessica.
“Gomawo tiff, a-aku juga minta maaf atas semua kesalahanku selama ini pada keluargamu” kata jessica.
“Gwenchana. Kami udah maafin. Iya kan taetae??”
“Tentu ppany” kata taeyeon sambil memeluk tiffany
“Emm… Yul, maaf. Kita harus menikah bulan depan” kata jessica.
“Gwenchana sica. Bukankah ini yg kita tunggu dari dulu?? Kita menikah dan membangun keluarga kecil yg bahagia?? Lagian, aku punya kejutan buatmu saat pernikahan kita nanti” kata yuri sambil tersenyum.
“Benarkah?? Kejutan apa??”
“Kalo aku bilang, bukan kejutan namanya” kata yuri.
“Yaahh… Kok gitu sih??” cemberut jessica. Yuri hanya menahan tawanya
** 1 bulan kemudian **
“Taeng…” panggil yuri.
“Mwo??” tanya taeyeon.
“Aku udah cakep gak??” tanya yuri sambil merapikan pakaian pengantinnya. Taeyeon memperhatikan penampilan yuri mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Dia terlihat serius.
“Emm… Gimana ya?? Udah cakep sih. Tapi…”
“Tapi apa?? Ada yg kurang?? Mana yg kurang??” tanya yuri bertubi-tubi.
“Wajahmu kurang cakep. Wajahku lebih cakep dari mu” kata taeyeon sambil tertawa. Sementara yuri hanya cemberut.
“Udahan ketawanya. Cepat antar aku ke tempat pernikahan” cemberut yuri.
“Ne ne… Ayo kita segera kesana. Pasti ice princess sudah menunggu” kata taeyeon dan mendorong kursi roda yuri. Selama mereka melewati koridor gereja, mereka hanya terdiam.
“Emm… Yul, apa kau gugup??” tanya taeyeon memecah keheningan diantara mereka.
“Begitulah. Apa dulu kau juga merasa seperti ini??” tanya yuri balik.
“Begitulah” kata taeyeon singkat.
“Bagaimana kau mengatasi rasa gugupmu waktu itu??” tanya yuri.
“Entahlah, rasa gugupku hilang saat aku melihat eyesmile tiffany” kata taeyeon sambil tersenyum membayangkan pernikahannya dulu.
“Kamu sih enak bisa liat eyesmile tiffany, sedangkan aku apa??”
“Liat aja matanya”
“Yaahh… Matanya dingin banget, entar yg ada aku malah makin gugup!!!”
“Kalo gitu liat icesmile nya”
“Kau itu dari tadi bercanda terus” cemberut yuri.
“Mian. Oh ya, kau sudah siap?? Dibalik pintu ini, kau akan melihat ice princess mu”
“Ne. Aku siap” kata yuri mantap.
Pintu langsung dibuka oleh taeyeon. Dia langsung mendorong kursi roda yuri ke samping jessica yg telah menunggu di mimbar. Yuri begitu terpesona dengan jessica yg memakai gaun pengantin warna putih.
“Sica… Kau seperti bidadari, bahkan bidadari pun tak mampu menyaingi kecantikanmu” gumam yuri dalam hati. Jessica tersenyum melihat yuri.
“Good luck. Semoga kau berhasil” bisik taeyeon ketika sudah mengantar yuri ke mimbar. Dia langsung menuju ke tiffany.
“Baiklah, acara pernikahan ini kita mulai” kata pastur. Yuri menelan ludahnya. Wajahnya terlihat gugup bahkan keringat dingin keluar dari keningnya. Sementara jessica terlihat tenang.
“Kwon Yuri, apakah kau bersedia menjadikan yeoja yg ada di depanmu ini sebagai istrimu dan menerima segala kelebihan dan kekurangannya hingga maut memisahkan kalian??”
“Ne. Aku bersedia” kata yuri dan memasangkan cincin kawin di jari manis jessica.
“Jessica jung, apakah kau bersedia menjadikan namja yg ada di depanmu ini sebagai suamimu dan menerima segala kelebihan dan kekurangannya hingga maut memisahkan kalian??”
“Ne. Aku bersedia” kata jessica dan ikut memasangkan cincin kawinnya di jari manis yuri.
“Mulai sekarang, kuputuskan kalian sebagai suami istri. Silahkan cium pasangan anda” kata pastur. Jessica maju selangkah dan hendak membungkuk untuk menyamakan tingginya dengan yuri, namun ditahan oleh yuri.
“Gak usah. Karena aku punya kejutan buatmu” kata yuri dan langsung beranjak dari kursi rodanya. Jessica terkejut. Kini yuri dengan mudahnya berdiri dengan kedua kakinya.
“Yul, ka-kau sudah sembuh??” tanya jessica tak percaya. Yuri menjawabnya dengan senyuman. Jessica langsung memeluk yuri. Dia menangis dibahu yuri.
“Kenapa menangis sica baby?? Kau gak suka liat aku sembuh??”
“Aniyo yul, aku bahagia karena kau sudah sembuh” kata jessica. Mereka berpelukan cukup lama, hingga seseorang mengagetkan mereka.
“Yeay… Appa udah sembuh!!” kata yoona dan berlari ke arah yuri. Yuri langsung merangkul yoona dan menggendongnya.
“Ini juga karena mu yoong” kata yuri.
Pletaaakkkk….
“Aauuwhhh…. Kenapa aku dijitak??” kesal yuri saat kepalanya dijitak oleh seseorang.
“Itu karena tadi kau gak bilang kalo kau sudah sembuh dan menyuruhku mendorong kursi rodamu!!” kesal taeyeon. Tiffany dan jessica hanya bisa terkikih melihat tingkah para seobangnya.
“Chukkae yul” kata hyoyeon dan nicole yg datang ke pernikahan yuri dan jessica.
“Gomawo hyo, gomawo nic” kata jessica.
“Chukkae, chukkae…” teriak sooyoung sambil menggandeng lengan sunny.
“Gomawo soo” kata yuri.
“Chukkae yoong, akhirnya kamu punya appa” kata seohyun pada yoona.
“Gomawo hyunnie” kata yoona.
Mereka pun akhirnya berpesta. Saat sedang terlarut dalam suasana pesta, tiba-tiba terjadi keributan. Yuri pun segera menghampiri asal keributan tsb.
“Lagi-lagi kau” kata yuri saat melihat siapa biang keributan.
“Kau!! Tidak kubiarkan jessica menjadi milikmu!!!” kesal orang itu. Yuri hanya menghela nafas.
“Donghae, ku mohon jangan buat keributan disini” kata yuri.
“Akan ku bunuh kau!!” seolah tak mengubris perkataan yuri, donghae langsung mencoba menyerang yuri dan…
Plakkk…
Seseorang menampar donghae.
“Ka-kau, kenapa kau menamparku jess?!!” kata donghae tak percaya.
“Sudah ku bilang berkali-kali. Jangan ganggu aku dan yuri lagi. Aku sudah menikah dengan yuri!!” bentak jessica.
“Ta-tapi kenapa jess??”
“Karena aku mencintai yuri. Dan yoona adalah ayah yuri” kata jessica dingin. Donghae terkejut dengan ucapan jessica.
“Ku mohon, pergi dari sini. Jangan ganggu kami lagi” pinta jessica.
“Jess, tidak pernah ku sangka kau benar-benar… Aarrgghh…” kesal donghae dan pergi dari tempat itu dengan hati yg terluka.
“Gomawo sica baby, mungkin kalo gak ada kau, aku pasti sudah dihajar olehnya” kata yuri.
“Sudahlah, ayo kita balik. Kita udah di tunggu para tamu” kata jessica.
“Tentu sica baby” kata yuri dan menggandeng lengan jessica.
*********
“Akhirnya selesai juga” kata yuri sambil meregangkan tubuhnya. Dia merebahkan tubuhnya di kasur empuknya.
“Kau lelah??” tanya jessica dan ikut berbaring di samping yuri.
“Kau pikir??” tanya yuri.
“Tidurlah. Kau pasti lelah” kata jessica. Yuri langsung membalik badannya menghadap jessica.
“Aku gak akan lelah kalau belum melakukannya” kata yuri sambil mengerling nakal.
“Maksudmu??” tanya jessica pura-pura tidak mengerti. Yuri tersenyum dan langsung mencium bibir jessica. Jessica pun membalas ciuman yuri. Mereka saling melumat bibir. Yuri memasukkan lidahnya ke dalam mulut jessica. Jessica yg mengerti, langsung menautkan lidahnya dengan lidah yuri. Mereka saling mengaitkan lidah dan bertukar saliva.
Selama berciuman, tangan yuri bergerilya melucuti baju jessica. Kini tubuh bagian atas jessica hanya ditutupi bra putih. Yuri meremas lembut payudara jessica.
“Emmphh… Emmphh…” desahan jessica tertahan karena mulutnya sedang meladeni ciuman ganas yuri. Tangan yuri menyusup ke dalam bra jessica. Kini tangan yuri bersentuhan langsung dengan kulit payudara jessica. Tangan yuri memilin nipple jessica. Jessica semakin menggeliat.
“Emmphh… Yul… Oohh…” desah jessica. Tangan kanannya turun ke bawah dan membuka resleting celana yuri.
“Kau nakal sica baby…” kata yuri saat tangan jessica memegang juniornya.
“Tapi kau suka kan??” kata jessica menggoda.
“Aahh… Terus sica baby…” ceracau yuri saat jessica mengocok juniornya. Karena tak tahan, yuri langsung merobek bra jessica dan langsung menyerang payudara yg terekspose jelas itu. Dia mencium, melumat, menjilati dan menggigit lembut nipple jessica.
“Aahh… Yul… Kau… Oohh…” jessica tidak mampu meneruskan kata-katanya karena desahan dan erangan nikmatnya. Sementara itu diluar kamar…
“Aahh… Yul… Kau… Oohh…”
“Suara eomma kok kayak suara tiffany ahjumma waktu itu??” tanya yoona saat berada di depan pintu kamar yulsic.
“Apa mereka sedang main ya?? Lebih baik aku ikut main aja” kata yoona. Saat memegang knop pintu, yoona teringat sesuatu.
“Kata hyunnie, kalo appa dan eomma nya lagi main lebih baik gak diganggu, karena entar mereka bakal makin mesra setelah main. Apa bener??”
“Ahh… Lebih baik malam ini tidur sendiri aja dulu. Tidur ama appa dan eomma, besok aja” kata yoona dan langsung menuju kamarnya.
END~
Akhirnya ceritanya selesai. Meski ku pikir aneh sih 😛
Oh ya, maaf ya telat update, holy lagi sibuk, terus hp holy rusak dan baru selesai kemarin. Aku harap update’an holy gak ngecewain reader#pasti ada yg kecewa ya?? 😛
Buat yg request 5thAnniversarySNSD, Mian, holy gak bisa. Terlalu banyak kejadian penting yg terjadi 5 tahun sejak snsd lahir dan tidak diketahui holy. Jadi mending holy gak buat deh.
Gomawo buat holyaddict dan holysiders yg udah luangin waktu buat mampir di dorm ku.
Kurasa cukup itu aja celotehan holy, salam byun aja dari kim holy anak terbyun dari keluarga taeny
Gomawo~