Please, Don’t Hate Me (Chapter 11)

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered

Jessica duduk dikursinya. Dia melamun memikirkan seseorang. Seseorang yg menghilang selama seminggu.
“Kemana sebenarnya dia??” tanya jessica dalam hati.
Saat jessica melamun, yuri masuk ke dalam kelas. Jessica yg menyadari kehadiran yuri hanya bisa diam. Dia teringat hubungannya dengan yuri selama seminggu ini tidak cukup baik. Dia menghela nafas saat yuri melewatinya tanpa menyapanya. Dia menatap keluar jendela.
“Ku rasa hari-hariku akan semakin suram” lirih jessica.

*********

Taeyeon terbangun karna bunyi handphone nya. Dengan kesadaran yg baru terkumpul, dia meraih handphonenya dan mengangkat telefon dari seseorang.
“Hmm…” taeyeon berdehem mengangkat teleponnya. Matanya masih terpejam.
“Unnie gak masuk sekolah lagi??” tanya orang ditelepon.
“Ani. Aku sedang malas” kata taeyeon sambil menguap.
“Aku tahu unnie itu pinter, tapi jangan malas donk!!” kesal orang itu. “Bagaimana kalo appa dan eomma tahu kalo unnie dapat surat panggilan dari sekolah??”
“Emangnya aku dapat surat panggilan??”
“Ya iyalah unnie!! Unnie udah seminggu gak sekolah!!”
“Owh” kata taeyeon cuek.
“Yaa!! Kok cuma bilang gitu sih!!” kesal seohyun.
“Terus aku harus bilang wow gitu??”
“Tau ah, capek ngomong ama unnie” cemberut seohyun.
“Hehehe… Maaf ya?? Hyunnie, anak kecil mending diem”
“Yaah… Unnie, disini semua orang nanyain keberadaan unnie!! Aku harus jawab gimana nih??”
“Bilang saja aku mati” celetuk taeyeon.
“Hush… Unnie jangan ngomong sembarangan”
“Mau gimana lagi. Aku mau hidup dan matipun, tidak ada gunanya. Orang yg ku sayangi tidak bisa lagi kuraih” kata taeyeon. Suaranya terdengar sendu. Seohyun teringat kalo taeyeon posisinya sedang sulit.
“Apa unnie akan menjenguknya lagi malam ini??” tanya seohyun.
“Tentu saja hyunnie, aku ingin melihatnya membuka mata. Mungkin hanya ini yg bisa ku lakukan sebelum dia pergi dariku”
“Unnie, tetaplah semangat. Aku yakin unnie pasti bisa meluluhkan hati eomma fany unnie” kata seohyun. Taeyeon tersenyum mendengar ucapan seohyun.
“Gomawo hyunnie” kata taeyeon dan menutup teleponnya.
“Miyoung-ah… Cepatlah sadar” gumam taeyeon dan turun dari kasurnya.

*********

Taeyeon berjalan menyusuri jalanan seoul yg ramai. Dia berarah tanpa tujuan. Yang dia pikirkan hanya menghabiskan waktu hingga malam dan mengunjungi tiffany pada malam harinya.
Saat sedang berjalan dia melihat nicole bersama hyoyeon.
“Aku harus menyelesaikan semuanya” gumam taeyeon dan berjalan menghampiri nicole.
“Nic…” panggil taeyeon. Nicole dan hyoyeon pun menoleh.
“Taeng, kenapa kamu bisa disini??” tanya nicole. Sementara hyoyeon hanya menggerutu gak jelas.
“Aku ingin ngomong sesuatu”
“Emangnya kamu mau ngomong apa??” tanya nicole.
“Emm… Sebenarnya…” taeyeon merasa bingung bagaimana cara terbaik untuk mengungkapkannya.
“Apa kita harus ngomong berdua aja?? Ku pikir kau terlalu sulit mengatakannya??” tanya nicole sambil melirik ke arah hyoyeon.
“Baiklah aku pergi dulu” kata hyoyeon dingin.
“Jangan hyo, kau tetap disini” cegah taeyeon. Hyoyeon mengernyitkan dahinya. Dia merasa aneh dengan sikap taeyeon. Taeyeon yg selama ini bersikap dingin pada semua orang, malah bersikap begitu ramah.
“Taeyeon, apa yg sebenarnya terjadi??” tanya hyoyeon curiga. Taeyeon hanya tersenyum. Dia menggenggam tangan hyoyeon kemudian dia meraih tangan nicole. Hyoyeon dan nicole yg tidak mengerti, akhirnya hanya menuruti apa yg taeyeon lakukan. Taeyeon menuntun tangan hyoyeon dan diletakkan ditangan nicole.
“Taeng, apa yg kau…”
“Sstt… Diamlah dan genggam tangan nicole” kata taeyeon memotong ucapan hyoyeon. Taeyeon mengalihkan pandangannya pada nicole.
“Nic, jawab yg jujur. Apa yg kau rasakan saat menggenggam tangan hyoyeon??” tanya taeyeon.
“Emm… Hangat??” kata nicole.
“Kalo begitu…” tangan taeyeon melepas genggaman hyoyeon. Dia menuntun tangan nicole ke dada hyoyeon.
Nicole terkejut dengan apa yg dirasakan tangannya ketika bersentuhan dengan dada hyoyeon. Dia
“Nic, apa yg kau rasakan??” tanya taeyeon.
“I-ini…” nicole merasakan debaran jantung hyoyeon begitu cepat.
“Hyo, apa kau menyukaiku??” tanya nicole. Hyoyeon tak menjawab. Dia hanya menundukkan kepalanya.
“Hyo, sejak kapan kau menyukaiku??”
Hyoyeon lagi tidak menjawab.
“Hyo…”
“Sudahlah nic, jangan menanyakannya terus. Mungkin dia masih belum mau mengatakannya” kata taeyeon.
“Trus kamu mau bicara apa denganku??” tanya nicole.
“Aku ingin kita putus”
Deg…
Nicole tak percaya dengan apa yg diucapkannya. Hyoyeon yg tadinya menunduk, langsung menoleh ke arah taeyeon.
“Taeng, apa yg kau ucapkan tadi, huh??!!” geram hyoyeon. Dia menarik kerah baju taeyeon.
“Tenanglah hyo” kata taeyeon.
“Tenang?!! Kau bilang tenang?!! Aku gak bisa tenang kalo kau memutuskan nicole?!!” taeyeon tersenyum mendengar ucapan hyoyeon.
“Hyo, lepaskan dia” kata nicole. Hyoyeon pun menurutinya. Dia melepaskan taeyeon.
“Taeng, kenapa kau ingin putus?? Apa aku punya salah??” tanya nicole. Dia terlihat tenang namun taeyeon tahu betapa terlukanya dirinya.
“Kau tidak punya salah. Justru aku yg punya salah ama kamu”
“Apa maksudmu taeng??”
“Aku telah membohongimu. Aku tidak pernah mencintaimu. Aku menerimamu karena aku sudah terlanjur berjanji untuk menerima semua orang yg menyukaiku”
“Jadi selama ini…”
“Ya, aku hanya berpura-pura mencintaimu. Tidakkah kau sadar, kau merasa kesepian karena sikapku yg dingin??”
Nicole hanya diam. Semua yg diucapkan taeyeon benar. Dia selalu merasa sendiri meski dia sedang bersama taeyeon.
“Kau salah mencintaiku. Kau harusnya mencintai orang yg ada didekatmu. Bukan aku”
“Tapi…”
“Cobalah terima hyo. Dia bisa memberimu cinta” kata taeyeon lembut. Nicole tidak menjawab. Dia hanya diam sambil menundukkan kepalanya.
“Hyo jauh lebih baik dariku. Dia mampu menemanimu disaat kau butuh dia. Dia bisa memberikan apa yg kau mau. Aku takkan pernah mampu menjadi dirinya. Jadi maukah kau menerima hyo??” tanya taeyeon. Hyoyeon membelalakkan matanya mendengar apa yg diucapkan oleh taeyeon.
“Taeng, apa aku gak salah dengar??” tanya hyoyeon tak percaya. Taeyeon hanya tersenyum.
“Nic, apa kau mau menerima hyoyeon??” tanya taeyeon lagi pada nicole yg menunduk. Nicole tampak berpikir. Dia menoleh ke arah hyoyeon. Hyoyeon menundukkan wajahnya. Dia tidak mau nicole melihat wajahnya yg mengharapkan nicole.
Nicole menoleh ke taeyeon. Dia menghela nafas.
“Tidak. Tidak akan pernah…”
Mata hyoyeon terbelalak mendengar ucapan nicole. Hatinya terasa hancur berkeping-keping.
“Waeyo nic??” tanya hyoyeon. Matanya berkaca-kaca hendak menumpahkan air matanya.
“Tidakkah kau merasa, hanya aku yg berada disampingmu!! Aku yg selalu menemanimu disaat kau sendiri!! Aku lah orang yg selalu mengusir sepi dalam hidupmu!! Tidakkah kau sadar itu!!” kesal hyoyeon. Air mata mulai mengalir dari sudut matanya.
“Kau benar-benar…” hyoyeon tak mampu melanjutkan ucapannya. Dia hanya bisa mengepalkan tangannya dan pergi dari hadapan nicole. Namun dengan cepat nicole menahannya.
“Hyo, ucapanku belum selesai” kata nicole.
“Apa maksudmu, nic??!!” tanya hyoyeon dengan suara paraunya.
“Maksudku tadi, aku tidak akan pernah mau kalo taeyeon yg memintanya. Aku ingin kau yg memintaku menjadi kekasihmu” kata nicole sambil tersenyum.
“Be-benarkah??” tanya hyoyeon. Nicole mengangguk. Hyoyeon pun langsung memeluk nicole.
“Saranghae…” tangis hyoyeon dalam pelukan nicole. Nicole hanya tersenyum mendengar kata itu. Kata yg tidak pernah diucapkan taeyeon pada dirinya. Sementara taeyeon hanya tersenyum dan beranjak pergi.
“Satu bebanku telah hilang” gumam taeyeon dan melangkah pergi.

*********

Taeyeon menyusuri lorong rumah sakit. Dia menuju ke sebuah kamar yg tiap malam dikunjunginya. Saat hampir sampai dikamar tsb, dia melihat seseorang.
“Ahjussi…” panggil taeyeon pada orang itu. Orang itu pun menoleh.
“Taeyeon, kau sudah datang??” tanya orang itu yg ternyata adalah appa tiffany. Taeyeon mengangguk.
“Apa kau selalu menghabiskan uangmu untuk itu?? Tiap hari kau selalu membawa itu” tanya appa tiffany saat melihat taeyeon membawa sebuket bunga.
“Aniyo. Cuma ini yg bisa ku berikan” kata taeyeon. “Apa ada perkembangan dari miyoung??”
“Sama seperti sebelumnya. Dia masih tertidur”
“Apa ahjumma sudah pulang??” tanya taeyeon. Dia takut kalo eomma tiffany tahu kalo selama ini taeyeon selalu menjaga tiffany tiap malam.
“Ahjumma tadi tidak bisa kesini. Dia ada urusan” taeyeon hanya mengangguk mendengar ucapan appa tiffany.
“Kalo begitu ahjussi pulang dulu. Jaga tiffany baik-baik” kata appa tiffany.
“Aku masuk dulu ahjussi” kata taeyeon dan masuk ke kamar tiffany.
Begitu masuk, taeyeon mengedarkan pandangan keseluruh ruangan.
“Masih tak berubah” gumam taeyeon. Dia berjalan menghampiri tiffany yg tengah terbaring.
“Miyoung, aku datang untukmu” kata taeyeon dan mengecup kening tiffany.
“Aku bawakan bunga untukmu. Kau suka kan??”
“………”
“Biar ku taruh di vas” kata taeyeon. Dia membuang bunga yg berada di vas dan menggantinya dengan bunga yg baru dibelinya. Setelah selesai, dia kembali duduk di samping ranjang tiffany. Dia terus menatap wajah tiffany yg tengah terlelap. Kedua tangannya menggenggam lembut tangan tiffany.
Drrt… Drrt… Drrt…
Handphone taeyeon bergetar. Taeyeon melihatnya siapa yg meneleponnya.
“Ada apa jess??” tanya taeyeon begitu mengangkat teleponnya.
“Taeng, kau dimana?? Sudah seminggu kamu gak masuk. Tiap kali aku nanya seohyun dia bilang tidak tahu. Apa kau baik-baik saja?? Aku sangat mengkhawatirkanmu” tanya jessica.
“Aku baik-baik saja jess, kau tidak perlu khawatir” kata taeyeon.
“Tapi kan…”
“Udah dulu ya jess, aku lagi dirumah sakit. Gak enak kalo berisik disini”
“Mwo?? Kau dirumah sakit?? Siapa yg sakit?? Kamu?? Kenapa gak bilang, aku kan bisa membuatkan bubur untukmu??” pertanyaan jessica membuat taeyeon tersenyum.
“Kamu perhatian sekali, tapi bodohnya aku selalu menyakitimu” gumam taeyeon dalam hati.
“Taeng, kau masih disana??” tanya jessica membuyarkan lamuna taeyeon.
“Engh?? Ne…”
“Siapa yg sakit taeng??”
“Kau tidak perlu tahu”
“Baiklah kalo begitu, ku tutup teleponnya ya??” tanya jessica.
“Sebentar, jess!!”
“Ada apa lagi taeng??”
“Segera baikan ama yuri. Karna hanya dia yg bisa membuatmu bahagia”
“Apa maksud…”
Belum selesai ucapan jessica, taeyeon sudah menutup telepon. Dia berbalik melihat sosok orang yg disayanginya. Dia kembali duduk disamping ranjang tiffany sambil menggenggam tangan tiffany.
“Miyoung-ah… Cepatlah sadar. Saranghae…” ucap taeyeon. Dia mencium punggung tangan tiffany cukup lama hingga tersadar karena sesuatu.
Tangan tiffany membalas genggaman taeyeon. Taeyeon menoleh ke wajah tiffany. Matanya masih terpejam.
“Apa ini cuma perasaanku saja??” batin taeyeon saat melihat tiffany masih dalam keadaan tidur. Dia pun beranjak dari duduknya untuk mengambil minum. Baru beberapa langkah tiba-tiba…
“Tae… Tae…”
Langkah taeyeon terhenti. Dia menoleh ke asal suara yg memanggilnya. Dia membelalakkan matanya gak percaya.
“Tippany!!”

TBC~

Chapter 11 selesai dengan perasaan carut marut. Holy sempat galau waktu dengar kalo tiffany bakalan ikut wgm bareng siapa tuh si bule, holy lupa namanya. Udahlah itu gak penting. Yang jelas holy bahagia waktu tahu snsd ngeluarin mv baru.
MV ALL MY LOVE IS FOR YOU. MV nya wew… Gak tahu mau bilang apa. Yang jelas disitu mereka terlihat cantik banget…
Apalagi tiffany, wew… Bener-bener… Aarrgghh… Gak tau mau ngomong apa.
Gimana menurut holyaddict??
Kurasa udah cukup basa-basi yg gak jelas ini. Akhir kata, salam byun dari kim holy anak terbyun dari pasang taeny
Gomawo~

Please, Don’t Hate Me (Chapter 7)

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered

Semua murid memperhatikan semua penjelasan park songsaenim. Kecuali tiffany. Dia daritadi terus melihat keluar jendela. Pikirannya menerawang. Dia terus memikirkan seseorang. Dia memikirkan taeyeon yg tidak masuk ke dalam kelas sejak dibawa sunny.
“Taetae… Kemana kau??” tanya tiffany pada dirinya sendiri. Dia menghela nafas. Dia beranjak dari kursinya.
“Songsaenim, saya ijin ke kamar mandi” ijin tiffany.
“Silahkan tiff” kata park songsaenim. Tiffany pun segera keluar. Dia buru-buru keluar dari kelas bukan untuk ke toilet, melainkan mencari taeyeon. Langkah kakinya terus menyusuri koridor sekolah. Tatapannya mengelilingi setiap sudut sekolah.
“Taetae, dimana kamu??” tanya tiffany sambil terus mencari taeyeon. Dia melihat seorang yeoja sedang duduk sambil mendengarkan musik lewat earphone nya.
“Permisi…” kata tiffany pada yeoja itu. Yeoja itu masih sibuk dengan earphone nya.
“Permisi…” kata tiffany kali ini sambil menepuk bahu yeoja itu. Yeoja itu pun menoleh.
“Engh?? Mian, ada apa??” tanya yeoja itu sambil melepas earphone nya.
“Emm.. Maaf, apa kau melihat taeyeon??” tanya tiffany.
“Taeng?? Aku gak melihatnya. Emang ada urusan apa??” tanya yeoja itu.
“Gak ada. Aku cuma ingin tahu dimana dia” kata tiffany.
“Owh. Oh iya, namamu siapa??” tanya yeoja itu sambil tersenyum. Senyumnya cukup indah, meski senyumku masih lebih unggul dari senyumnya.
“Aku tiffany hwang. Salam kenal” kata tiffany sambil membungkuk.
“Salam kenal juga. Namaku Jung Nicole” katanya.

** Tiffany pov **

“Salam kenal juga. Namaku Jung Nicole” katanya. Jadi dia juga pacar taeyeon?? Kulihat wajahnya emang cantik. Dia punya eyesmile yg cukup cantik. Kurasa pasti banyak orang yg ingin menjadi kekasihnya.
Aahh… Aku ingat sesuatu. Bukannya salah satu orang yg mengeroyok taeyeon menyukainya??
Saat aku sibuk memikirkan siapa yg menyukai yeoja itu, tiba-tiba ada yg memanggilnya.
“Nic…” panggil orang itu. Nicole dan aku pun menoleh.
“Hai hyo…” kata nicole. Yah, benar. Seperti dugaanku. Ternyata dia adalah salah satu yg mengeroyok taeyeon kemarin.
“Ka-kamu…” dia terkejut melihatku.
“Kau mengenalnya hyo??” tanya nicole padanya. Ku lihat dia kebingungan menjawab pertanyaan simpel dari nicole.
“A-aku tidak mengenalnya” katanya dengan gagap. Aku hanya menatapnya dingin.
“Kalo gitu, kenalan sana…” kata nicole dan menarik tangannya agar lebih dekat denganku. Ku lihat tak ada penolakan darinya waktu disuruh oleh nicole. Kurasa dia yg menyukai nicole.
“Emm… A-aku kim hyoyeon. Salam kenal” katanya sambil tersenyum. Sebuah senyuman canggung.
“Aku tiffany hwang. Salam kenal juga” kataku.
“Emm… Nic, ikut aku yuk??” kata hyoyeon. Kurasa dia merasa gak nyaman berdekatan denganku.
“Emang mau kemana??” tanya nicole.
“Udah ikut aja. Aku ada kejutan buatmu” kata hyoyeon dan menarik lengan nicole untuk ikut bersamanya.
Begitu mereka pergi, aku menghela nafas.
“Gak ku sangka, ternyata orang yg menyukai taetae, cantik-cantik” gumamku pesimis.
Aku pun melanjutkan langkahku untuk mencari taeyeon. Sesekali aku bertanya pada murid-murid disekitarku tentang keberadaan taeyeon. Namun aku hanya menemukan jawaban yg sama. Mereka tidak tahu.
Ini sungguh hal yg aneh bagiku. Taeyeon yg notabenenya seorang yeoja yg begitu dipuja di sekolah ini, keberadaannya tidak diketahui oleh semua orang. Akhirnya ku putuskan untuk menuju toilet. Saat ku masuki toilet, samar-samar aku mendengar suara desahan yeoja.
“Aaahhh… Yeaahh… Ehhmmm…” desahan itu semakin terdengar jelas saat aku mendekati sebuah pintu.
“Suara itu… Tampaknya aku pernah mendengarnya??” pikirku saat aku berada di depan salah satu pintu toilet.
“Aahh… Jangaann… Menggodaku… Chagiya…” suara itu semakin nyaring. Karena rasa ingin tahu, akhirnya ku pegang handle pintu itu. Perlahan ku putar knopnya, dan aku langsung membukanya.
“Ta-Taeyeon….” kataku dengan suara bergetar. Aku tak percaya dengan apa yg kulihat. Taeyeon memeluk tubuh sunny yg baju seragamnya sudah terbuka. Bahkan bisa kulihat bagaimana bentuk dada sunny seutuhnya. Dia langsung mendorong tubuh taeyeon agar menjauh darinya. Dengan cepat dia mengambil bra yg tergeletak di lantai dan merapikan seragamnya. Terlihat jelas olehku, leher sunny penuh dengan kissmark yg dibuat oleh taeyeon.
“A-aku mau pergi dulu…” kata sunny gagap. “Ta-taeng… Entar kita ketemu lagi” katanya sebelum keluar dari toilet.
Kini hanya ada aku dan taeyeon di toilet tsb. Kami hanya terdiam. Aku diam karena masih sakit melihat kejadian tadi. Ku lihat dia hendak keluar, namun ku tahan. Dia menatapku dingin.
“Jelaskan semuanya taetae…” lirihku. Mataku terasa perih. Kurasa mataku sudah berkaca-kaca dan siap menumpahkan air mataku.
“Gak ada yg harus dijelaskan” katanya dingin. Dia menghentakkan tangannya hingga terlepas dari genggamanku. Namun aku menahannya lagi.
“Kenapa kau melakukan ini??” kataku. Bisa kurasakan air mataku jatuh membasahi pipiku dan mengalir hingga ke daguku.
“Ini bukan urusanmu. Lepaskan tanganku” dia masih saja bersikap dingin. Tidakkah dia tahu, aku begitu mencintainya??
“Aku gak akan melepaskan tanganmu sebelum kau menjelaskannya!!” bentakku berharap dia akan takut dan menjelaskan semuanya padaku. Tapi harapanku hanyalah tinggal harapan. Dia tidak takut sama sekali. Malah dia menatapku tajam.
“Ini urusanku!! Orang asing sepertimu gak perlu tau!!!” bentaknya. Dia menghentakkan tangannya dan pergi dari hadapanku. Kini aku hanya bisa meringkuk dan menangis di toilet.
“Orang asing?? Kenapa kau menganggapku orang asing?? Tidakkah kau mengingatku?? Aku miyoung kecilmu…” tangisku.

** Normal pov **

Tiffany kembali ke kelasnya dengan langkah gontai. Dia menghela nafas berat saat dia tahu taeyeon tidak juga masuk ke kelas.
“Tiff, kau kenapa??” tanya jessica saat tiffany duduk di kursinya.
“Gwenchana jess…” kata tiffany pelan. Dia duduk dengan muka yg ditekuk.
“Beneran?? Kau terlihat murung??”
“Kamu gak perlu khawatir jessie… Aku baik-baik saja” kata tiffany sambil memaksakan senyumnya.
“Kau yakin??” tanya jessica. Tiffany mengangguk.
“Baiklah” kata jessica dan kembali menghadap ke depan kelas.
“Yul…” panggil jessica. Yuri pun menoleh.
“Waeyo sica??” tanya yuri.
“Tiffany kenapa??” tanya jessica. Yuri menoleh ke tiffany. Dia mendapati wajah murung tiffany.
“Dia lagi galau kali” kata yuri cuek.
“Yaaahhh… Jawabnya kok kayak gitu sih??!!” cemberut jessica.
“Emang dia lagi galau sica…” gemes yuri sambil mencubit pipi jessica.
“Aauuwhh… Appo…” ringis jessica sambil mengelus pipi yg dicubit yuri. Yuri hanya tertawa melihat jessica.
“Seandainya kau menjadi kekasihku, aku pasti akan selalu melihat senyummu” gumam yuri dalam hati.

*********

Bel pulang telah berbunyi. Semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Semua begitu semangat untuk segera pulang.
“Tiff, kamu mau pulang dengan kami??” tawar jessica. Tiffany berpikir sejenak. Dia melihat yuri dan tersenyum.
“Aku pulang sendiri saja jess” kata tiffany sambil tersenyum.
“Kenapa gak mau pulang dengan kita??”
“Aku hanya ingin pulang sendiri. Lagian aku masih ada urusan”
“Ya udah deh. Kami pulang dulu. Ayo yul kita pulang…” pamit jessica.
“Tentu sica…” kata yuri sambil mengedipkan sebelah matanya ke tiffany. Tiffany tersenyum saat yuri mengaitkan lengannya dengan jessica. Kini tinggallah tiffany sendirian di kelas. Dia merapikan bukunya dan memasukkannya ke dalam tasnya. Begitu selesai dia langsung keluar dari kelas dan pulang.
Baru keluar kelas, tiffany dikejutkan oleh pemandangan yg menyakitkan hatinya. Dia melihat taeyeon berjalan begitu mesra dengan yeoja lain. Dan yg membuat hati tiffany semakin perih adalah taeyeon begitu hangat menggandeng yeoja yg lebih tinggi dari dirinya itu. Bahkan sesekali taeyeon tertawa. Tiffany yg tidak tahan dengan pemandangan itu, akhirnya menghampiri taeyeon.
“Taetae…” panggil tiffany
“Ada apa lagi??” tanya taeyeon dingin.
“Unnie, mengenalnya??” tanya yeoja itu pada taeyeon.
“Aniyo, aku tak mengenalnya” kata taeyeon. Tiffany terkejut dengan ucapan taeyeon.
“A-aku…”
“Ayo kita pergi dari sini” kata taeyeon dan menarik yeoja itu. Namun tiffany segera mengejarnya.
“Taetae… Kenapa kau membenciku??” tanya tiffany. Matanya terasa perih hendak mengeluarkan air mata yg ditahannya sejak tadi.
“Kau selalu menggangguku. Tidakkah kau berpikir, aku ingin sendiri??”
“Ta-tapi mengapa tae??”
“Bukankah aku pernah mengatakannya padamu, huh??”
“Tapi mengapa kau bersama dia??!!” tanya tiffany menunjuk yeoja yg digandeng taeyeon. Air matanya mengalir membasahi pipinya.
“Karena dia berarti bagiku” kata taeyeon dingin. Tiffany langsung terpaku. Dia bagai tersambar petir mendengar ucapan taeyeon.
“Dia… Berarti bagi taeyeon…” desis tiffany. “Apakah dia telah menggantikanku di hatinya??” tanya tiffany dalam hati.
“Jangan ganggu aku lagi” kata taeyeon dingin.
“Sudahlah unnie… Kita harus segera pulang” ajak yeoja itu. Taeyeon menyetujuinya. Dia langsung pergi dari hadapan tiffany bersama yeoja itu. Meninggalkan tiffany yg menangis sendiri.

*********

“Unnie, kau mau kemana??” tanya seorang yeoja pada yuri berpakaian rapi.
“Aku mau keluar yoong” jawab yuri sambil merapikan rambutnya.
“Aku tahu unnie mau keluar, tapi keluar kemana??” tanya yeoja yg bernama yoona.
“Anak kecil gak perlu tahu”
“Siapa maksudmu anak kecil?? Aku udah besar, lagian aku udah punya pacar lebih dulu daripada unnie!!” ejek yoona.
“Pacarmu itu menerimamu karena kasian”
“Biarin, yg penting kan aku punya pacar, daripada unnie selalu mupeng ngeliat aku pacaran” ejek yoona dan langsung berlari ke kamarnya.
“Awas kau yoong!!!” kesal yuri. Dia kembali memfokuskan dirinya menghadap cermin.
“Ku rasa udah cukup” kata yuri melihat penampilannya yg sederhana.
“Yoong, aku pergi dulu” pamit yuri.
“Hati-hati dijalan unnie…” teriak yoona dari dalam kamarnya. Yuri pun keluar dari rumahnya. Dia berjalan menuju sebuah rumah. Selama perjalanan dia bersenandung kecil.
“Ku harap, dengan perhatianku, aku bisa mendapatkannya” gumam yuri sambil tersenyum.

*********

Di dalam sebuah kamar terdengar suara desahan dari mulut seorang yeoja. Bahkan sesekali desahan itu berubah menjadi sebuah erangan kenikmatan.
“Emmh… Emmhh…” desah tertahan seorang yeoja.
“Oouuhhh… Aaahh…” desah yeoja itu saat taeyeon mengulum nipplenya. Tangan taeyeon sibuk meremas payudara yeoja itu. Sementara jarinya sibuk keluar masuk Ms. V yeoja itu.
“Emmhhh….” yeoja itu berusaha menahan desahannya.
“Mendesahlah jess… Sebut namaku” bisik taeyeon di telinga yeoja yg bernama jessica itu. Dia semakin mempercepat kocokan jarinya di Ms. V jessica.
“Aaahh…. Aahhh… Taeng…” erang jessica. “Faster… Faster… Taeng…” ceracau jessica.
Taeyeonpun semakin mempercepat kocokannya hingga…
“Taaaeenngghh… I’m cummmmiiinggg…” erang jessica saat dia mencapai klimaks. Taeyeon merasakan jarinya hangat dan basah oleh cairan cinta jessica. Dia segera melepas jarinya dari Ms. V jessica dan menempelkannya dibibir jessica.
Jessica yg mengerti maksud taeyeon, langsung menjilati jari taeyeon yg basah. Dia mengemut jari taeyeon tanpa rasa jijik. Taeyeon yg melihat jessica seperti itu, menjauhkan jarinya dari jessica. Dia langsung mencium bibir jessica. Mengulum Melumatnya lembut bibir lembutnya. Tangan jessica meremas payudara taeyeon. Sementara tangan taeyeon sibuk meremas bokong jessica. Ciuman itu semakin panas, hingga…

Tokkk… Tokkk… Tokkk…

Seseorang mengetuk pintu rumah jessica.
“Taeng… Adaa… Tamuu…” desis jessica ditengah ciumannya.
“Biarkan saja…” kata taeyeon. Dia menenggelamkan kepalanya di leher jessica.
“Aahhh… Taeng… Tapi… Emmhh…” taeyeon membungkam bibir jessica dengan ciumannya. Begitu puas, dia melepaskannya. Taeyeon beranjak dari kasur dan mengambil pakaiannya.
“Cepatlah…” kata taeyeon sambil memakai bajunya. Jessica pun bangkit dan mengambil piyamanya yg berserakan di lantai. Begitu selesai dia langsung berlari menuju pintu.
Begitu sampai, jessica langsung membuka pintunya. Dia terkejut begitu melihat siapa yg ada di depan pintu.
“Yu-yuri…” shock jessica. Dia gak menyangka yuri akan datang ke rumahnya.
“Hai sica, apa kau tadi sedang tidur??” tanya yuri saat melihat jessica hanya mengenakan piyama.
“Emm… I-itu…” jessica bingung menjawabnya.
“Siapa tamunya jess??” tanya taeyeon begitu keluar dari kamar jessica. Yuri terkejut melihat taeyeon berada dirumah jessica.
“Si-sica… A-apa yg dia lakukan disini??” tanya yuri dengan suara bergetar. Tatapannya masih menatap taeyeon. Jessica hanya menunduk tidak menjawab.
“Aku hanya ingin bersamanya” kata taeyeon dingin dan menghampiri jessica. Dia memeluk jessica dari belakang.
“Wae??” tanya taeyeon dingin.
“Emm… Mi-mian… Aku mengganggu kalian” kata yuri. Nada bicaranya terdengar kecewa.
“Si-sica… A-aku pulang dulu” pamit yuri dan langsung berlari menjauh.
“Yul, tunggu dulu!!” teriak jessica. Namun yuri tidak mengubrisnya. Dia terus berlari dengan air mata yg berlinang.

TBC~

Akhirnya selesai juga. Maaf ya kalo ceritanya makin gak jelas. Holy harap holyaddict suka. Dan satu lagi. Holy mau nanya. Holy dapat inspirasi pairingnya soosun dan yoonhyun, holyaddict ingin yg mana lebih dulu di publish?? Harap kasih masukan ya…
Dan maaf sekali lagi buat royal shipper, biasnya aku siksa terus 😆
Kurasa sudah cukup celotehan holy. Sebagai penutup holy cuma bisa mengucapkan GOMAWO…
Salam byun dari kim holy anak terbyun dari pasangan taeny.

See you~

Saengil Chukkae Hamnida

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Gaje
Type : Terserah Reader
Rated : Tentuin sendiri
Length : Oneshoot

“Woy woy woy… Kalian tau gak hari ini hari apa??” kata taeyeon sambil berlari ke ruang tengah dimana semua member snsd berkumpul.
“Hari sabtu” jawab tiffany.
“Bukan” kata taeyeon sambil tersenyum.
“Terus hari apa??” tanya yuri.
“Hari tidur seharian” kata jessica. Taeyeon menggeleng.
“Hari makan sepuasnya” kata sooyoung.
Pletakk…
“Itu bisa dilakukan kapan saja kali!!” kata sunny menjitak kepala sooyoung.
“Terus hari apa dong?? Tanya seohyun.
“Hari ulang tahun” kata taeyeon.
“Emang siapa yg ulang tahun??” tanya tiffany.
“Eomma unnie ya??” tanya yoona. Taeyeon menggeleng.
“Appa unnie??” tanya seohyun. Taeyeon masih menggeleng.
“Terus siapa taeng??” tanya jessica.
“Kalian nyerah??” tanya taeyeon
“Ne. Kami nyerah. Lagian aku males main tebak-tebakan” kata hyoyeon.
“Sekarang itu hari ulang tahun…”
“Ahh… Aku baru ingat sekarang!!” kata yuri memotong ucapan taeyeon.
“Kau tahu yul??” tanya jessica.
“Ne. Aku tahu” kata yuri.
“Siapa yul??” tanya tiffany.
“Apa dia cakep??” tanya yoona.
“Apa dia tinggi??” tanya sunny
“Apa dia gagah??” tanya hyoyeon.
“Apa dia baik??” tanya seohyun.
“TIDAAKKK!! Dia gak baik sama sekali!!” teriak yuri saat dia mendengar kata baik yg membuat semua member kaget.
“Siapa dia sebenarnya yul??” tanya sooyoung penasaran. Sementara taeyeon hanya senyum-senyum gak jelas.
“Dia adalah…”
“Siapa?? Siapa??” tanya semua member.
“Dia adalah orang yg harusnya tidak diturunkan ke dunia ini” bisik yuri. Suasana berubah mencekam.
“Dia akan selalu membuatku menderita. Dia gak akan pernah membuatku bahagia” geram yuri.
“Yul, siapa dia sebenarnya??” tanya jessica.
“Kamu gak tau?? Dia itu sering nyiksa kita”
“Aku beneran gak tau” kata jessica polos.
“Dia itu, pemilik dorm ini yg tidak lain adalah…”
“Annyeong, aku datang membawa tumpukan skenario yg harus kalian perankan” kata seseorang yg baru masuk. Dia datang dengan wajah innocentnya sambil membawa tumpukan naskah drama yg harus dimainkan oleh para member snsd.
“Ja-jadi dia orangnya??” tanya jessica. Yuri hanya menghela nafas dan mengangguk.
“Apa?? Kalian ngomongin aku??” tanya namja itu.
“Kami cuma mau ngucapin selamat ulang tahun buatmu holy” kata taeyeon sambil tersenyum dan membuat holy terpana. Tiffany yg menyadari itu langsung menjitak holy.
“Auuwwhh… Kenapa aku dijitak fany??!!” ringis holy kesakitan.
“Ngapain kamu liat-liat kayak gitu ama taetae ku??!” kesal tiffany.
“Mian… Aku kan cuma mengaguminya saja” gerutu holy.
“Kau itu bawa apa aja??” tanya sunny.
“Aku bawa naskah ff yg harus kalian perankan” kata holy.
“Ff baru??” tanya hyoyeon. Holy menggeleng.
“Ini naskah buat ff Please don’t hate me” kata holy dan membagikan naskahnya.
“Aku jadi tokoh jahat disini” gerutu sooyoung.
“Aku juga…” cemberut hyoyeon.
“Oh iya, Bukannya aku dan hyunnie gak kebagian cast disini??” tanya yoona.
“Bener kata yoong unnie. Aku gak dapat peran di ff ini” kata seohyun.
“Tenang aja. Nanti kalian akan muncul di chapter selanjutnya” kata holy sambil tersenyum.
“Yaaa!!! Apa-apaan ini!!” kesal yuri dan melempar naskah ff nya.
“Waeyo yul??” tanya jessica.
“Masa di naskah itu entar aku mergokin taeng ama sica nc-an?!! Gak mau ah!!” kesal yuri.
“Iyakah??” tanya tiffany dia membuka lembaran-lembaran naskahnya.
“Mwo?? Apa ini??” kata tiffany terkejut begitu membuka naskahnya.
“Waeyo tiff??” tanya sunny penasaran.
“Kenapa aku mergokin taetae nc-an ama sunny??!!” tangis tiffany.
“Engh?? Iyakah?? Hol, aku di ff ini nc-an ama siapa saja??” tanya taeyeon tak percaya.
“Emm… Entar kamu nc-an ama sunny, jessica, nicole dan tiffany” kata holy.
“Sebanyak itu??” pekik taeyeon. Nada suaranya terdengar senang.
“ANDWAE!!!” teriak tiffany, yuri, sooyoung dan hyoyeon.
“Kenapa harus taeyeon yg dapat peran enak??!!” kesal yuri.
“Dia kan biasku. Lagian aku gak tega lihat taeyeon menderita”
“Ta-tapi kan…”
“Udahlah yul, tenang aja. Entar juga kamu bakal senang-senang denganku. Iya kan hol??” kata jessica menenangkan yuri.
“Ne. Asal jangan sampe aku liat yulti moment lagi. Kalo gak ada yulti moment, aku pasti bikin kalian senang” kata holy.
“Terus bagaimana nasib sunny nanti??” kesal sooyoung.
“Nasib nicole baby juga gimana??” kesal hyoyenn ikut-ikutan.
“Liat nanti aja deh. Udah ah, baca aja naskah kalian” kata holy sok memerintah. Dan anehnya para member pun menurut.
“Eh hol, hari ini kamu ultah ya??” tanya jessica.
“Hehehe… Begitulah” jawab holy malu-malu.
“Benarkah??” tanya sunny. Holy mengangguk.
“Waahhh… Kalo begitu chukkae…” kata yoona. “Semoga makin cakep. Dan bisa bikinin aku ff”
“Chukkae holy oppa… Semoga sehat selalu” kata seohyun.
“Gomawo yoonhyun. Tenang aja, entar aku buatin kalian ff. Akan kubuat loyalist bahagia” kata holy.
“Saengil chukkae hamnida” koor soosun.
“Semoga makin sukses dan kaya seperti keluarga choi” kata sooyoung.
“Gomawo sooyoung, sunny. Amiin… Aku harap aku bisa kaya seperti keluarga kalian” kata holy.
“Chukkae…” kata hyoyeon.
“Cuma itu aja??” heran holy.
“Emang mau bilang apa lagi?? Minta dibuatin ff ama kamu?? Yang ada entar malah ff nya gak diterusin lagi” kata hyoyeon.
“Ah mianhae…” kata holy merasa bersalah.
“Gwenchana. Aku udah bahagia kok udah main di ff mu” kata hyoyeon tenang. Yang membuat holy semakin bersalah.
“Sebenarnya hyo pengen ngucapin selamat atau nyindir aku sih??” rutuk holy dalam hati.
“Chukkae holy… Lain kali jangan buat aku jadi orang yg dingin dan pendendam ya?? Aku kan gak seperti itu” kata jessica sambil tersenyum.
“Gomawo sica. Aku akan buat kau jadi orang yg baik hati, tapi aku gak bisa ngilangin sifat dinginmu”
“Wae??” tanya sica.
“Kau terlihat kereen… Dengan sifat dinginmu” kata holy.
“Owh. Ok. Aku setuju” kata jessica akhirnya.
“Saengil chukkae hamnida holy…” koor taeny dan memeluk holy.
“Gomawo taeng, ppany” kata holy senang.
“Entar buat ff tentang kita lagi ya?!!” pinta tiffany.
“Tentu. Aku kan locksmith, hehehe…”
“Nanti banyakin adegan nc aku ama tiffany ya???” bisik taeyeon.
“Tentu. Aku kan selalu membuatmu senang taetae…” bisik holy juga.
“Yul, kau gak mau ngucapin selamat ama holy??” tanya jessica ketika melihat yuri membaca naskahnya dengan kesal.
“Ngapain sica?? Dia kan sering menyiksaku” kesal yuri.
“Udahlah yul, jangan gitu. Entar kamu malah tambah disiksa ama holy kalo kamu begini terus” kata jessica membujuk yuri. Yuri segera beranjak dari duduknya dan menghampiri holy. Dia menjulurkan tangannya. Hendak bersalaman. Holy pun menyambut uluran tangan yuri. Mereka bersalaman.
“Chukkae, semoga makin jenius. Agar kamu bisa membuat yulsic moment yg lebih sweet dari taeny moment” kata yuri sambil tersenyum.
“Gomawo, yul. Akan ku buatkan ff special untukmu dengan sica nanti” kata holy membalas senyuman holy.
“Baiklah kalo gitu, aku permisi dulu. Aku mau bikin naskah selanjutnya pamit holy.
“Ok. Sekali lagi kami so nyeo shi dae mengucapkan saengil chukkae hamnida” kata taeyeon. Holy hanya tersenyum.
“Gomawo semua…” kata holy dan keluar.

END~

Hahahai… Pasti pada ngarep lanjutan FF Please don’t hate me ya?? Iya kaaannn…??
Hahahai… Mian, holy lagi gak dapet ide. Malah dapet ide gaje, garing, gak bermutu seperti ini.
Gomawo atas semua ucapan holyaddict pada fb ku. Aku senang kalian bisa mengingat hari penting dalam hidupku.
Untuk penutupnya, holy cuma bilang,
Salam byun dari kim holy anak terbyun dari pasangan taeny
Gomawo~

She Is My Everything (Chapter 21)

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Gender Bender
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered

Yoona terus berlari dengan kaki-kaki kecilnya. Airmata mengalir dari matanya seolah mengiringi pelariannya. Dia benar-benar marah dan kesal pada ibunya, yakni jessica. Dia gak menyangka eomma nya tega menyembunyikan siapa appanya dari dirinya. Langkahnya terhenti ketika sampai di sebuah gang kecil. Dia langsung duduk meringkuk dan menangis.
“Eomma… Jahat!! Kenapa eomma gak bilang kalo yuri appa yoona?? Apa salah yoona… Hiks… Hiks…” tangisnya. “Wae eomma…”
Tiba-tiba tangisan terhenti saat perutnya berbunyi.
“Yaaah… Kenapa saat seperti ini aku bisa lapar??!!” kesal yoona pada perutnya sendiri.
“Gimana nih?? Perutku lapar banget… Aku gak bisa pulang sekarang, aku masih gak mau ketemu eomma” yoona langsung berpikir cara agar perutnya kenyang.
“Aha… Aku telepon hyunnie aja. Aku sembunyi dirumahnya” yoona langsung mencari telepon umum. Begitu dapat dia masuk dan mengambil koin di sakunya.
“Tinggi sekali teleponnya?? Gimana cara ngambilnya nih??” pikir yoona saat melihat telepon itu berada jauh di atasnya. Dia melompat meraih gagang telepon itu namun tidak bisa. Masih terlalu tinggi bagi yoona.
“Huh, payah… Kenapa gak dipendekin aja sih teleponnya??” gerutu yoona. Dia menoleh kesekitarnya.
“Ah… Itu dia” kata yoona saat melihat sebuah tong sampah yg terbuat dari besi. Yoona langsung menghampiri tong itu.
“Yaahh… Kok ada isinya” kesal yoona saat tong sampah itu dipenuhi sampah.
“Bodo amat ah, mau dimarahin atau nggak, urusan nanti” kata yoona dan langsung menumpahkan isi tong sampah tsb. Alhasil tempat itu langsung penuh dengan tumpukan sampah akibat ulah yoona.
Yoona langsung membawa masuk ke dalam telepon umum dan naik diatas tong sampah itu. Yoona mengambil gagang teleponnya dan mengambil secarik kertas yg selalu dia bawa. Jari-jari yoona langsung menekan nomor telepon sesuai yg ada di kertas tsb.

*********

“Ppany ppany tippany…” panggil taeyeon dengan aegyonya dan menghampiri tiffany yg duduk disofa menemani seohyun yg sedang bermain dilantai.
“Kau tidak pantas beraegyo lagi. Kau sudah tua. Sudah punya anak” kata tiffany.
“Biarin” kata taeyeon dan langsung memeluk tiffany. Tiffany pun membalas pelukan suaminya itu dan bersandar dibahunya.
“Tae, gimana nasib yuri ya??” tanya tiffany tiba-tiba.
“Emang kenapa?? Kau rindu dengannya??” tanya taeyeon menggoda.
“Aniyo, aku gak mungkin bisa merindukan orang lain selain kamu” kata tiffany.
“Jadi kau pernah merindukanku ya??” goda taeyeon.
“Ya iyalah. Kamu adalah yg pertama bagiku, jadi aku gak mungkin bisa melupakanmu begitu saja” kata tiffany sambil menggenggam lengan taeyeon.
“Eomma, ceritain dong awal pertemuan eomma dan appa…” kata seohyun saat mendengar ucapan appa dan eommanya. Tiffany langsung tertawa.
“Pertemuan yg jauh dari romantis hyunnie…” kata tiffany sambil menahan tawanya. Sementara taeyeon wajahnya memerah.
“Emang ketemu dimana eomma??” tanya seohyun ingin tahu. Tiffany melirik sebentar ke taeyeon. Taeyeon menggeleng.
“Eomma ketemu appamu di toilet…” bisik tiffany pada seohyun.
“Bagaimana bisa eomma?? Kok ketemu disitu??”
“Sebenarnya…”
“Sebenarnya dulu appa dihukum bersihin toilet, terus eomma mu datang, dan appa jatuh cinta lalu kenalan deh…” kata taeyeon memotong ucapan istrinya.
“Benarkah eomma??” tanya seohyun.
“Aniyo hyunnie. Sebenarnya dulu appa mu seorang bad boy. Dia sering ngintip yeoja-yeoja waktu mau ke toilet. Pada saat itu appa mu, kepergok eomma lagi ngintip sunny ahjumma. Terus eomma aduin ke kepala sekolah. Dan appamu dihukum bersihin toilet selama 1 bulan, hahaha… ” kata tiffany sambil tertawa jahil ke taeyeon. “Dan sejak saat itu appa dan eomma mu saling kenal”
“Gak ku sangka, ternyata Appa…” seohyun bingung mau bilang apa. Dia gak mungkin bilang appanya mesum, entar takut dikira anak kurang ajar. Dia hanya bisa menggaruk kepalanya.
“Yaahh… Ppany!! Masalah itu jangan kau ceritakan ke hyunnie” cemberut taeyeon.
Tiba-tiba telepon rumah taeyeon berdering. Tiffany hendak beranjak dari sofa namun ditahan oleh taeyeon.
“Biar aku saja yg angkat” kata taeyeon dan menghampiri teleponnya. Taeyeon langsung mengangkat teleponnya
“Yeoboseyo??” kata taeyeon begitu telepon diangkat.
“Tutt… Tutt… Tutt…” hanya bunyi telepon ditutup.
“Aneh sekali, kenapa malah ditutup??” heran taeyeon. Dia pun menutup teleponnya dan kembali menghampiri tiffany. Saat taeyeon hampir sampai, lagi-lagi telepon berbunyi.
“Siapa sih yg nelpon??” heran taeyeon dan kembali mengangkat teleponnya.
“Yeoboseyo??” kata taeyeon.
“Tutt… Tutt… Tutt…”
“Aisshh… Siapa sih yg nelpon??” gerutu taeyeon dan menutup teleponnya. Dia langsung menuju ke ruang tengah.
“Siapa yg menelepon??” tanya tiffany ketika taeyeon datang.
“Gak tau” kesal taeyeon. Teleponnya berbunyi kembali.
“Tuh, bunyi lagi” kata tiffany.
“Tau ah, aku gak mau ngangkat” kesal taeyeon.
“Ya udah deh biar aku” kata tiffany dan beranjak mengangkat telepon.
“Yeoboseyo??”
“Tuttt… Tuttt… Tuttt…”
“Kok ditutup?? Siapa sih yg nelpon??” gumam tiffany dan kembali ke ruang tengah.
“Siapa??” tanya taeyeon.
“Gak tau. Tadi ditutup juga” kata tiffany.
Saat tiffany duduk, telepon kembali berbunyi. Tiffany hendak beranjak dari duduknya, namun ditahan oleh seohyun.
“Eomma, biar aku aja yg angkat” kata seohyun dan langsung berlari kecil ke arah telepon.

*********

Yoona menelepon seseorang, begitu diangkat malah ditutup kembali oleh yoona.
“Aiissh… Yang ngangkat teleponnya taeng ahjussi. Aku gak mau ngomong ke dia kalo aku pengen sembunyi dirumahnya, yg ada malah aku di aduin ke eomma”
“Lebih baik ku telepon lagi aja” pikir yoona, dan langsung memencet tombolnya. Lagi-lagi teleponnya ditutup karena masih taeyeon yg mengangkatnya. Yoona mencoba sekali lagi. Dia mendengar suara lembut dari telepon, namun cepat-cepat dia tutup.
“Sekarang yg ngangkat fany ahjumma, kenapa gak hyunnie aja sih” gerutu yoona. Dia mengambil koin disakunya kembali.
“Yaahh… Tinggal koin terakhir, semoga yg ngangkat hyunnie…” harap yoona. Telunjuk kecilnya kembali memencet tombolnya. Telepon tersambung dan diangkat oleh seseorang.
“Yeoboseyo??” kata seseorang di seberang telepon. Wajah yoona langsung ceria.
“Hyunnie…”
“Waeyo yoong??” tanya seohyun.
“Hyunnie, aku boleh minta tolong gak??”
“Minta tolong apa???”
“Tapi kau jangan ngasih tahu appa dan eomma mu ya??”
“Wae yoong??”
“Turuti saja hyunnie…”
“Ne…” kata seohyun akhirnya.
“Hyunnie… Aku ingin menginap dirumahmu”
“Cuma itu?? Boleh aja kok. Pasti appa dan eomma ngijinin”
“Itu dia masalahnya hyunnie… Aku gak mau diketahui appa dan eomma mu kalo aku menginap disana”
“Tapi kenapa yoong??”
“Entar aja aku critain setelah sampai dirumahmu” kata yoona.
“Ne” kata seohyun. Yoona pun menutup teleponnya dan keluar.
“Siapa yg numpahin sampah-sampah hingga berserakan seperti ini??!!” kesal seseorang begitu yoona keluar dari telepon umum. Yoona menoleh dan menelan ludahnya.
“Gawat…” desis yoona ketakutan melihat pria paruh baya marah-marah karena sampah yg berserakan. Yoona berbalik.
“Hei, kau anak kecil!! Kau ya yg membuat sampah-sampah ini ya??” teriak pria itu karena melihat tangan yoona yg kotor. Yoona yg sudah ketakutan, akhirnya langsung berlari sekencang yg dia bisa untuk kabur dari tempat itu.
“Mian ahjussi, entar kalo udah dewasa, aku bersihin” teriak yoona sambil berlari menuju rumah seohyun.

*********

“Yoong, dimana kamu??” teriak jessica. Dia menyusuri jalanan yg biasa dilewati yoona.
“Sica, percuma kau teriak seperti itu. Dia tidak akan menjawabmu!! Yang ada dia akan lari lagi!!” kata yuri dibelakang jessica. Dia mengikuti jessica mencari yoona dengan kursi rodanya.
“Aku takut dia kenapa-napa yul!! Aku cemas dengannya!!” teriak jessica. Air mata mengalir dari mata indahnya.
“Tenanglah sica, dia baik-baik saja” yuri mencoba menenangkan jessica.
“Kau tidak mengerti yul!! Aku takut kehilangan yoona!! Hanya yoona yg kumiliki sekarang!!”
“Aku ngerti sica. Aku juga takut yoona menghilang, Ku mohon tenanglah” kata yuri. Jessica akhirnya terdiam.
“Kita cari sama-sama” kata yuri lembut.
“I-ini semua salahku yul…” desis jessica.
“Seandainya tadi kita gak bertengkar, yoona pasti gak akan hilang” lirih jessica. Kini dia terduduk di sebuah kursi. Yuri menghampirinya. Dia meraih tangan jessica. Dia mengusap punggung tangan jessica dengan dengan kedua ibu jarinya.
“Ini bukan salahmu. Ini salahku. Aku lah orang yg menyebabkan semua deretan masalah hidupmu” kata yuri menatap dalam mata jessica yg dingin. Yuri tersenyum. Dia masih bisa melihat sedikit kehangatan di dalam tatapan dingin jessica.
“A-aku gak pantas disebut eomma, yul. Aku jahat. Aku gak pantas jadi eomma yoona…” tangis jessica.
“Ssst… Kau salah sica. Kau eomma terbaik bagi yoona. Kau segalanya bagi yoona” kata yuri.
Setelah itu tidak ada pembicaraan diantara mereka. Jessica masih terus menangis sedangkan yuri terus mencoba menenangkan jessica.
“Yul…” panggil jessica lirih.
“Ne??” jawab yuri.
“Jika yoona ditemukan, aku ingin kau merawatnya…” kata jessica lirih. Air matanya mengalir.
“Maksudmu apa sica…” tanya yuri tak mengerti.
“Yul, rawatlah yoona. Biar aku yg pergi” kata jessica.
“Si-sica, apa maksudmu??”
“A-aku gak pantas jadi eomma yoona. Aku jahat. Aku jahaattt…”
“Sica, dengarkan aku. Kau tetap jadi eomma yoona. Dia masih membutuhkanmu”
“Aniyo yul. Dia gak membutuhkanku. Dia lebih membutuhkanmu. Appanya”
“Sica, dengarkan aku” yuri memegang pipi jessica dengan kedua tangannya. Dia menatap mata jessica dalam.
“Dia membutuhkanmu. Kau sangat berharga bagi yoona. Kita rawat sama-sama jika kau mau” kata yuri.
“Tapi yul, yoona begitu membenciku…”
“Dia tidak membencimu. Dia sangat menyayangimu. Dia hanya masih syok dengan keadaan kita”
“Ta-tapi…”
“Percayalah padaku. Yoona masih membutuhkanmu. Kita jaga dan rawat dia bersama-sama. Kau mau??” tanya yuri. Jessica menatap mata yuri dalam. Dia berpikir sejenak sebelum mengungkapkan jawabannya.

*********

Tokk… Tokk… Tokk…
Jendela kamar seohyun diketuk oleh seseorang dari luar. Seohyun pun menghampirinya.
“Yoong, kenapa disini?? Kenapa gak lewat pintu depan??” tanya seohyun ketika membuka jendelanya.
“Emm… Aku takut ketahuan appa dan eomma mu” kata yoona.
“Tenang aja. Appa dan eomma gak ada di ruang tengah” kata seohyun.
“Emang ahjussi dan ahjumma kemana??” tanya yoona tidak mengerti.
“Kata appa, appa mau main ama eomma dikamar”
“Kenapa kamu gak ikut??” tanya yoona lagi.
“Aku tadi gak boleh ikut. Lagian kalo aku ikut, terus siapa yg bakal nemuin kamu??”
“Bener juga sih. Tapi bener, di ruang tengah gak ada ahjussi dan ahjumma??” tanya yoona memastikan.
“Ne” kata seohyun.
“Baiklah. Tunggu aku di depan ya??” kata yoona dan langsung menuju pintu depan. Seohyun juga langsung menuju ke ruang tamu.
Begitu sampai di ruang tamu, seohyun langsung membuka pintu dan mendapati yoona sedang berdiri.
“Hyunnie, beneran ahjumma dan ahjussi lagi dikamar??” tanya yoona sambil celingukan.
“Ne. Emangnya kenapa sih yoong??” tanya seohyun penasaran.
“Kita ngomong di dalam kamarmu aja yuk” kata yoona dan buru-buru masuk. Baru sampai di ruang tengah, yoona mendengar suara-suara aneh dari suatu kamar.
“Hyunnie, i-itukan suara eomma dan appamu??” tanya yoona saat mendengar suara aneh tsb. Seohyun mengangguk.
“Emang mereka lagi ngapain sih?? Kok seperti itu??” heran yoona. Seohyun mengangkat kedua bahunya.
“Appa dan eomma sering seperti itu. Apalagi tiap malam. Mungkin mereka keasyikan main. Tapi biarlah. Setidaknya mereka semakin mesra setelah main bersama” kata seohyun dan membuka pintu kamarnya. Mereka pun masuk.
“Yoong sekarang jawab, kenapa appa dan eomma gak boleh tahu, kalo kau disini??” tanya seohyun.
“Emm… Hyunnie, sebelum ku jawab, aku ingin makan, perutku lapar” kata yoona sambil memegang perutnya.
“Kau ingin makan apa??”
“Disini ada apa aja??”
“Cuma air putih” kata seohyun dengan wajah innocentnya.
“Yaaahhh… Kok cuma air putih?? Aku kan lapar??!” cemberut yoona. Seohyun hanya menahan tawanya.
“Ne. Tunggu disini sebentar ya??” kata seohyun. Yoona hanya mengangguk. Seohyun pun keluar kamar.
Begitu kembali, seohyun membawa roti sandwich dan segelas air putih.
“Nih yoong, makanlah” kata seohyun sambil menyodorkan roti sandwichnya.
“Gomawo hyunnie…” kata yoona dengan senyum yg mengembang di wajahnya. Yoona langsung memakan roti sandwich itu dengan lahap.
“Yoong, sebenarnya ada apa??” tanya seohyun ketika yoona sudah menyelesaikan makannya.
“Emm… Tapi janji ya, jangan bilang ama appa dan eomma mu…” pinta yoona. Seohyun mengangguk. Yoona menggigit bibir bawahnya sejenak sebelum berbicara.
“Sebenarnya, aku kabur dari rumah” bisik yoona.
“Mwo?? Ka-kamu kabur??” pekik seohyun. Yoona mengangguk. “Ta-tapi kenapa??”
“Karena tadi eomma bertengkar dengan yuri” kata yoona pelan.
“Memangnya kenapa eomma yoona bisa bertengkar dengan yuri ahjussi??”
“Sebenarnya, yuri itu appaku. Eomma ingin merahasiakan appa ku karena suatu hal. Tapi yuri menolaknya hingga terjadi pertengkaran itu”
“Ta-tapi kenapa yoong??”
“Karena aku gak suka. Eomma jahat. Dia jahat” kesal yoona.
“Bukan itu maksudku. Tapi kenapa kau malah kabur??”
Yoona bingung mau jawab apa.
“Entahlah, tadi aku kesel banget, terus ingin kabur dari rumah”
“Kau salah yoong. Harusnya kau ajak eomma mu bicara. Dulu eomma ku juga gak mau ngaku kalo aku anak dari appa, tapi setelah aku bicara ama eomma akhirnya begini deh. Aku udah punya appa” kata seohyun.
“Kau tidak mengerti hyunnie. Kau tidak mengerti” desah yoona pelan.

Tokk… Tokk… Tokk…

Tiba-tiba pintu kamar seohyun diketuk dan langsung dibuka. Reflek seohyun menoleh ke arah pintu.
“Appa!!” kaget seohyun ketika melihat taeyeon datang.
“Kau tahu dimana yoona biasanya berada??” tanya taeyeon. Seohyun mengernyit dahinya. Dia menoleh kebelakang.
“Kemana yoona?? Bukannya tadi ada disini??” pikir seohyun. Karena tidak ada siapa-siapa selain dia dan appanya. Sementara taeyeon mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar seohyun. Dia tersenyum saat melihat kaki kecil menyusup di bawah ranjang seohyun.
“Ku rasa disini gak ada. Padahal tadi jessica begitu khawatir pada yoona.” bohong taeyeon dan keluar dari kamar seohyun. Begitu taeyeon keluar, yoona langsung keluar dari persembunyiannya.
“Yoong, kamu sembunyi dibawah ranjang?? Di situ kan kotor??”
“Gwenchana hyunnie, yg penting ahjussi gak melihatku”
“Emangnya kenapa sih??”
“Aku takut entar aku disuruh pulang”
“Kan bagus kalo kamu pulang. Kamu bisa bicara dengan eomma mu”
“Ta-tapi…”
“Sudah ku duga, kau ada disini” kata taeyeon yg tiba-tiba masuk dan mengagetkan seohyun dan yoona.
“Ahjussi…” pekik yoona.
“Yoong, kamu dicariin tuh ama eomma mu” kata taeyeon dan menghampiri yoona.
“Aniyo, aku gak mau ketemu eomma”
“Kenapa yoong?? Eomma mu sangat mengkhawatirkan kamu”
“Pokoknya aku gak mau” kata yoona ngambek.
“Baiklah kalo kau gak mau” taeyeon pun beranjak dan keluar dari kamar seohyun.

*********

“Taeng, gimana??” tanya jessica begitu taeyeon keluar dari kamar seohyun.
“Dia kayaknya masih marah” kata taeyeon.
“Bagaimana ini yul??” tanya jessica. Dia begitu menyesal.
“Tenanglah sica, biar aku yg bicara dengannya” kata yuri dan menuju ke kamar seohyun.

Tokk… Tokk… Tokk…

“Yoong, hyunnie, tolong buka pintunya. Aku ingin bicara” kata yuri.
“Gak mau” teriak yoona dari dalam.
“Aku cuma ingin ngobrol sebentar denganmu yoong” kata yuri.
“Pokoknya gak mau!!!”
“Yoong, aku cuma ingin ngobrol dengan anakku. Apa kau tidak mau mengobrol dengan appa mu??”
“Tapi cuma appa aja yg masuk. Eomma gak boleh masuk” teriak yoona. Yuri menoleh ke jessica. Jessica mengangguk.
“Baiklah. Jadi biarkan appamu ini masuk” kata yuri. Pintu pun perlahan terbuka dan yuri pun masuk.

*********

“Sekarang, apa yg yuri mau bicarakan??” tanya yoona dengan wajah cemberutnya.
“Kenapa kau masih memanggilku yuri?? Bukannya kau sudah tahu siapa aku??”
“Engh… Emmm…. Mi-mian appa” kata yoona. Dia merasa gak enak ama yuri.
“Yoong, kau masih marah ama eomma??” tanya yuri.
“Ne. Aku masih marah”
“Tapi kenapa??”
“Karena eomma gak ngasih tahu kalo appaku adalah yuri”
“Sekarang kamu kan udah tau. Kenapa masih marah??”
“Emm… I-itu…” yoona bingung mau jawab apa.
“Kenapa yoona masih marah ama eomma??”
“A-aku pengen aja” kata yoona.
“Yoong, appa mohon. Jangan benci eomma. Dia sayang banget ama eomma”
“Kalo eomma sayang ama yoona, kenapa eomma gak pernah ngasih tahu appaku??”
“Tapi sekarang yoona kan udah tau. Mending yoona maafin eomma. Eomma mu sedih kalo dibenci ama yoona”
“Pokoknya yoona gak mau maafin yoona!!”
Yuri berpikir sejenak. Dia memikirkan cara agar yoona mau memaafkan jessica.
“Begini saja, yoona minta apapun ama eomma. Entar pasti eomma kabulin asal yoona maafin eomma ” kata yuri membujuk yoona.
“Beneran??”
“Ne”
“Baiklah. Ayo keluar” kata yoona dan keluar dari kamar bersama yuri.
Begitu yoona keluar, dia melihat tiffany berdiri di samping taeyeon yg sedang menggendong seohyun. Dia juga melihat jessica dengan wajah sembabnya. Yoona terkejut melihat eommanya seperti itu. Dia merasa bersalah karena telah membuat eommanya menangis.
“Yoong, maafin eomma. Eomma mengaku salah” kata jessica dengan air mata yg berlinang. Yoona benar-benar gak tega melihat jessica menangis. Hingga akhirnya dia teringat sesuatu.
“Ba-baiklah, yoona mau maafin eomma, asal eomma ngabulin permintaan yoona” kata yoona memberi syarat.
Jessica bingung. Dia menoleh ke tiffany, taeyeon dan terakhir ke yuri. Yuri hanya mengangguk. Jessica berpikir sejenak.
“Baiklah. Apa permintaan yoona??” tanya jessica. Senyum yoona langsung mengembang di bibirnya.
“Yoona ingin eomma nikah ama yuri!!” kata yoona yg membuat semua orang yg ada ditempat itu terkejut.
“Mwo??!! Ni-nikah??” tanya jessica tak percaya. Yoona mengangguk. Jessica melirik ke yuri. Yuri yg menyadari lirikan jessica, mengerti maksudnya.
“Yoong, ka-kamu bercanda kan kalo kamu pengen aku nikah ama eomma kamu??” kata yuri yg masih sulit percaya dengan ucapan yoona.
“Aniyo. Aku serius. Aku ingin yuri nikah ama eomma”
“Ta-tapi…”
“Kalo gak mau, yoona gak akan maafin eomma!!”
“Ne ne… Eomma akan nikah ama yuri” kata jessica akhirnya.
“Waahh… Bagus kalo gitu. Kapan nikahnya eomma??” tanya yoona antusias.
“Ehm… Tahun depan” kata jessica.
“Itu terlalu lama!! Pokoknya secepatnya!! Kalo perlu besok!!”
“Yoona, pernikahan itu perlu persiapan yg matang. Lagian aku kan masih gak bisa jalan?? Yoona mau punya appa cacat??” tanya yuri.
“Bodo amat. Pokoknya cepetan nikah!!”
“Ne. Tapi gak bisa besok”
“Terus kapan??”
“Mungkin bulan depan”
“Baiklah kalo gitu. Aku pegang kata-kata yuri. Bulan depan kalian harus nikah” kata yoona. Dan menghampiri seohyun.
“Ahjussi, turunin hyunnie donk, aku ingin main dengannya” kata yoona pada taeyeon. Taeyeon pun menurunkan seohyun dari gendongannya.
“Main yuk??” ajak yoona dan menarik seohyun ke kamarnya.
“Ne…” kata seohyun.
“Emm… Selamat ya buat kalian, yg bentar lagi mau nikah” kata tiffany. Dia sedikit merasa bersalah pada jessica.
“Gomawo tiff, a-aku juga minta maaf atas semua kesalahanku selama ini pada keluargamu” kata jessica.
“Gwenchana. Kami udah maafin. Iya kan taetae??”
“Tentu ppany” kata taeyeon sambil memeluk tiffany
“Emm… Yul, maaf. Kita harus menikah bulan depan” kata jessica.
“Gwenchana sica. Bukankah ini yg kita tunggu dari dulu?? Kita menikah dan membangun keluarga kecil yg bahagia?? Lagian, aku punya kejutan buatmu saat pernikahan kita nanti” kata yuri sambil tersenyum.
“Benarkah?? Kejutan apa??”
“Kalo aku bilang, bukan kejutan namanya” kata yuri.
“Yaahh… Kok gitu sih??” cemberut jessica. Yuri hanya menahan tawanya

** 1 bulan kemudian **

“Taeng…” panggil yuri.
“Mwo??” tanya taeyeon.
“Aku udah cakep gak??” tanya yuri sambil merapikan pakaian pengantinnya. Taeyeon memperhatikan penampilan yuri mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Dia terlihat serius.
“Emm… Gimana ya?? Udah cakep sih. Tapi…”
“Tapi apa?? Ada yg kurang?? Mana yg kurang??” tanya yuri bertubi-tubi.
“Wajahmu kurang cakep. Wajahku lebih cakep dari mu” kata taeyeon sambil tertawa. Sementara yuri hanya cemberut.
“Udahan ketawanya. Cepat antar aku ke tempat pernikahan” cemberut yuri.
“Ne ne… Ayo kita segera kesana. Pasti ice princess sudah menunggu” kata taeyeon dan mendorong kursi roda yuri. Selama mereka melewati koridor gereja, mereka hanya terdiam.
“Emm… Yul, apa kau gugup??” tanya taeyeon memecah keheningan diantara mereka.
“Begitulah. Apa dulu kau juga merasa seperti ini??” tanya yuri balik.
“Begitulah” kata taeyeon singkat.
“Bagaimana kau mengatasi rasa gugupmu waktu itu??” tanya yuri.
“Entahlah, rasa gugupku hilang saat aku melihat eyesmile tiffany” kata taeyeon sambil tersenyum membayangkan pernikahannya dulu.
“Kamu sih enak bisa liat eyesmile tiffany, sedangkan aku apa??”
“Liat aja matanya”
“Yaahh… Matanya dingin banget, entar yg ada aku malah makin gugup!!!”
“Kalo gitu liat icesmile nya”
“Kau itu dari tadi bercanda terus” cemberut yuri.
“Mian. Oh ya, kau sudah siap?? Dibalik pintu ini, kau akan melihat ice princess mu”
“Ne. Aku siap” kata yuri mantap.
Pintu langsung dibuka oleh taeyeon. Dia langsung mendorong kursi roda yuri ke samping jessica yg telah menunggu di mimbar. Yuri begitu terpesona dengan jessica yg memakai gaun pengantin warna putih.
“Sica… Kau seperti bidadari, bahkan bidadari pun tak mampu menyaingi kecantikanmu” gumam yuri dalam hati. Jessica tersenyum melihat yuri.
“Good luck. Semoga kau berhasil” bisik taeyeon ketika sudah mengantar yuri ke mimbar. Dia langsung menuju ke tiffany.
“Baiklah, acara pernikahan ini kita mulai” kata pastur. Yuri menelan ludahnya. Wajahnya terlihat gugup bahkan keringat dingin keluar dari keningnya. Sementara jessica terlihat tenang.
“Kwon Yuri, apakah kau bersedia menjadikan yeoja yg ada di depanmu ini sebagai istrimu dan menerima segala kelebihan dan kekurangannya hingga maut memisahkan kalian??”
“Ne. Aku bersedia” kata yuri dan memasangkan cincin kawin di jari manis jessica.
“Jessica jung, apakah kau bersedia menjadikan namja yg ada di depanmu ini sebagai suamimu dan menerima segala kelebihan dan kekurangannya hingga maut memisahkan kalian??”
“Ne. Aku bersedia” kata jessica dan ikut memasangkan cincin kawinnya di jari manis yuri.
“Mulai sekarang, kuputuskan kalian sebagai suami istri. Silahkan cium pasangan anda” kata pastur. Jessica maju selangkah dan hendak membungkuk untuk menyamakan tingginya dengan yuri, namun ditahan oleh yuri.
“Gak usah. Karena aku punya kejutan buatmu” kata yuri dan langsung beranjak dari kursi rodanya. Jessica terkejut. Kini yuri dengan mudahnya berdiri dengan kedua kakinya.
“Yul, ka-kau sudah sembuh??” tanya jessica tak percaya. Yuri menjawabnya dengan senyuman. Jessica langsung memeluk yuri. Dia menangis dibahu yuri.
“Kenapa menangis sica baby?? Kau gak suka liat aku sembuh??”
“Aniyo yul, aku bahagia karena kau sudah sembuh” kata jessica. Mereka berpelukan cukup lama, hingga seseorang mengagetkan mereka.
“Yeay… Appa udah sembuh!!” kata yoona dan berlari ke arah yuri. Yuri langsung merangkul yoona dan menggendongnya.
“Ini juga karena mu yoong” kata yuri.
Pletaaakkkk….
“Aauuwhhh…. Kenapa aku dijitak??” kesal yuri saat kepalanya dijitak oleh seseorang.
“Itu karena tadi kau gak bilang kalo kau sudah sembuh dan menyuruhku mendorong kursi rodamu!!” kesal taeyeon. Tiffany dan jessica hanya bisa terkikih melihat tingkah para seobangnya.
“Chukkae yul” kata hyoyeon dan nicole yg datang ke pernikahan yuri dan jessica.
“Gomawo hyo, gomawo nic” kata jessica.
“Chukkae, chukkae…” teriak sooyoung sambil menggandeng lengan sunny.
“Gomawo soo” kata yuri.
“Chukkae yoong, akhirnya kamu punya appa” kata seohyun pada yoona.
“Gomawo hyunnie” kata yoona.
Mereka pun akhirnya berpesta. Saat sedang terlarut dalam suasana pesta, tiba-tiba terjadi keributan. Yuri pun segera menghampiri asal keributan tsb.
“Lagi-lagi kau” kata yuri saat melihat siapa biang keributan.
“Kau!! Tidak kubiarkan jessica menjadi milikmu!!!” kesal orang itu. Yuri hanya menghela nafas.
“Donghae, ku mohon jangan buat keributan disini” kata yuri.
“Akan ku bunuh kau!!” seolah tak mengubris perkataan yuri, donghae langsung mencoba menyerang yuri dan…
Plakkk…
Seseorang menampar donghae.
“Ka-kau, kenapa kau menamparku jess?!!” kata donghae tak percaya.
“Sudah ku bilang berkali-kali. Jangan ganggu aku dan yuri lagi. Aku sudah menikah dengan yuri!!” bentak jessica.
“Ta-tapi kenapa jess??”
“Karena aku mencintai yuri. Dan yoona adalah ayah yuri” kata jessica dingin. Donghae terkejut dengan ucapan jessica.
“Ku mohon, pergi dari sini. Jangan ganggu kami lagi” pinta jessica.
“Jess, tidak pernah ku sangka kau benar-benar… Aarrgghh…” kesal donghae dan pergi dari tempat itu dengan hati yg terluka.
“Gomawo sica baby, mungkin kalo gak ada kau, aku pasti sudah dihajar olehnya” kata yuri.
“Sudahlah, ayo kita balik. Kita udah di tunggu para tamu” kata jessica.
“Tentu sica baby” kata yuri dan menggandeng lengan jessica.

*********

“Akhirnya selesai juga” kata yuri sambil meregangkan tubuhnya. Dia merebahkan tubuhnya di kasur empuknya.
“Kau lelah??” tanya jessica dan ikut berbaring di samping yuri.
“Kau pikir??” tanya yuri.
“Tidurlah. Kau pasti lelah” kata jessica. Yuri langsung membalik badannya menghadap jessica.
“Aku gak akan lelah kalau belum melakukannya” kata yuri sambil mengerling nakal.
“Maksudmu??” tanya jessica pura-pura tidak mengerti. Yuri tersenyum dan langsung mencium bibir jessica. Jessica pun membalas ciuman yuri. Mereka saling melumat bibir. Yuri memasukkan lidahnya ke dalam mulut jessica. Jessica yg mengerti, langsung menautkan lidahnya dengan lidah yuri. Mereka saling mengaitkan lidah dan bertukar saliva.
Selama berciuman, tangan yuri bergerilya melucuti baju jessica. Kini tubuh bagian atas jessica hanya ditutupi bra putih. Yuri meremas lembut payudara jessica.
“Emmphh… Emmphh…” desahan jessica tertahan karena mulutnya sedang meladeni ciuman ganas yuri. Tangan yuri menyusup ke dalam bra jessica. Kini tangan yuri bersentuhan langsung dengan kulit payudara jessica. Tangan yuri memilin nipple jessica. Jessica semakin menggeliat.
“Emmphh… Yul… Oohh…” desah jessica. Tangan kanannya turun ke bawah dan membuka resleting celana yuri.
“Kau nakal sica baby…” kata yuri saat tangan jessica memegang juniornya.
“Tapi kau suka kan??” kata jessica menggoda.
“Aahh… Terus sica baby…” ceracau yuri saat jessica mengocok juniornya. Karena tak tahan, yuri langsung merobek bra jessica dan langsung menyerang payudara yg terekspose jelas itu. Dia mencium, melumat, menjilati dan menggigit lembut nipple jessica.
“Aahh… Yul… Kau… Oohh…” jessica tidak mampu meneruskan kata-katanya karena desahan dan erangan nikmatnya. Sementara itu diluar kamar…
“Aahh… Yul… Kau… Oohh…”
“Suara eomma kok kayak suara tiffany ahjumma waktu itu??” tanya yoona saat berada di depan pintu kamar yulsic.
“Apa mereka sedang main ya?? Lebih baik aku ikut main aja” kata yoona. Saat memegang knop pintu, yoona teringat sesuatu.
“Kata hyunnie, kalo appa dan eomma nya lagi main lebih baik gak diganggu, karena entar mereka bakal makin mesra setelah main. Apa bener??”
“Ahh… Lebih baik malam ini tidur sendiri aja dulu. Tidur ama appa dan eomma, besok aja” kata yoona dan langsung menuju kamarnya.

END~

Akhirnya ceritanya selesai. Meski ku pikir aneh sih 😛
Oh ya, maaf ya telat update, holy lagi sibuk, terus hp holy rusak dan baru selesai kemarin. Aku harap update’an holy gak ngecewain reader#pasti ada yg kecewa ya?? 😛
Buat yg request 5thAnniversarySNSD, Mian, holy gak bisa. Terlalu banyak kejadian penting yg terjadi 5 tahun sejak snsd lahir dan tidak diketahui holy. Jadi mending holy gak buat deh.
Gomawo buat holyaddict dan holysiders yg udah luangin waktu buat mampir di dorm ku.
Kurasa cukup itu aja celotehan holy, salam byun aja dari kim holy anak terbyun dari keluarga taeny
Gomawo~

Saengil Chukkae Hamnida Miyoung~

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Oneshoot

** Tiffany pov **

“Membosankan” gerutuku. Yah memang benar. Hanya kata itu kata yg paling tepat untuk hari ulang tahunku saat ini. Hari yg harusnya ku lewatkan dengan member-member grupku malah ku lewati dengan syuting CF di negeri orang. Apalagi aku harus berdampingan dengan dia. Member boyband yg terkenal itu dan bernaung di satu manajemen yg sama dengan girlbandku. Dan parahnya lagi, tadi aku sempat diajak berfoto bersamanya dan aku mau saja. Ku harap sone gak terlibat fanwar dengan fandom grupnya karena melihat fotoku dengannya. Terlebih lagi orang yg kucintai, taetae. Aku gak ingin dia melihatnya. Aku gak mau membuatnya semakin marah padaku. Mengingat bagaimana kesalnya dia padaku saat aku berangkat ke sini.

[ Flashback ]

“Mwo?? Kau mau pergi ke thailand??” pekik taeyeon. Aku hanya mengangguk.
“Kenapa kau harus kesana?!! Kenapa gak orang lain saja?!!” teriaknya. Bisa ku lihat bagaimana emosinya sedang memuncak karena pemberitahuanku yg tiba-tiba.
“Gak bisa taetae, Sooman sendiri yg menyuruhku untuk syuting CF disana”
“Siapa partner syutingmu??” tanyanya.
“Emm… I-itu…” aku benar-benar takut untuk mengatakannya.
“Dengan siapa kau akan syuting??” tanyanya lagi.
“Si-siwon oppa…” jawabku pelan.
“Mwo??!! Siwon?!!” pekiknya. “Ini tidak bisa dimaafkan. Aku harus bicara dengan sooman ahjussi untuk membatalkan syutingmu” kesal taeyeon dan beranjak pergi dari tempat itu. Namun tangannya ditahan olehku.
“Taetae, sudahlah… Ini untuk kebaikan kita” kataku mencoba menenangkannya. Karena kurasa pertengkaran kami didengar oleh member lain. Namun dia malah menghentakkan tangannya hingga genggaman tanganku terlepas dari tangannya.
“Untuk kebaikan kita?? Ini hanya untuk kebaikan perusahaan. Gak ada untungnya buat kita!!” kesal taeyeon. Matanya memerah. Bisa kulihat bagaimana dia berusaha untuk menahan air matanya agar tidak jatuh.
“Taetae, kumohon hentikan…”
“Aku tidak akan menghentikannya tiff!! Kau tahu, besok adalah hari terpenting dalam hidupku!! Hari ulang tahunmu!!” teriaknya memotong ucapanku. Aku terkejut saat sesuatu yg bening keluar dari mata indahnya dan mengalir melewati pipinya. Taeyeon menangis.
“Tiff, coba kau bayangkan bagaimana rasanya jadi aku, punya kekasih sepertimu. Tolong mengerti perasaanku tiff?!! Aku cemburu saat melihat ada orang yg memasangkanmu dengan dia!! Apalagi besok kau akan bersamanya untuk syuting gak penting itu!! Dan parahnya, tidak ada aku disampingmu untuk menjagamu darinya!! Dia pasti dengan bebas akan mengganggumu!!”
“Taeng, siwon oppa gak seperti yg kau kira!!”
“Benarkah??! Kau tidak ingat bagaimana waktu kita perform bareng dengan grupnya saat perform sorry-sorry. Dia selalu memandangmu!!! Dia gak pernah melepas pandangannya darimu. Apa itu seperti yg tidak aku kira!!”
“Ta-tapikan…”
“Cukup Tiffany hwang!!! Sekarang kau pilih, kau batalkan syutingmu atau kita putus!!!”
Aku terkejut mendengar ucapannya. Tidak kusangka taeyeon akan begitu mudahnya mengajak putus. Aku benar-benar bingung mau memilih yg mana.
“A-aku tidak bisa taetae… Aku harus tetap syuting” kataku sambil menunduk. Bisa kulihat dari sudut mataku, wajahnya kecewa mendengar pilihanku.
“Baiklah jika itu mau mu. Mulai sekarang gak ada sebutan ‘TaeNy is Real’ yg ada hanyalah TaeNy is bullshit!! Jika ada orang yg bilang taeny is real, akan kutampar orang itu meski dia sone sekalipun!!” katanya dan langsung masuk kamarnya. Dia membanting pintu kamarnya. Aku hanya bisa menunduk dengan penuh penyesalan. Tanpa terasa air mataku pun ikut jatuh. Aku gak menyangka hal ini akan terjadi. Aku benar-benar menyesal.
“Dasar payah…” kata seseorang dingin. Aku menoleh ke asal suara tsb dan mendapati jessica melipat kedua tangannya di depan dadanya. Tatapannya begitu dingin padaku.
“Kau tidak punya perasaan. Tidakkah kau tahu bagaimana taeyeon menyiapkan segala sesuatu untuk acara party mu besok??” katanya dingin.
“Ma-maksudmu apa jess??” tanyaku tidak mengerti.
“Dia sudah menyiapkan rencana memberikan kejutan buatmu di acara ulang tahunmu. Dia memikirkannya selama satu bulan dan merengek pada member lain agar party mu romantis. Tapi sekarang, rencana itu hanyalah mimpi”
“Sudahlah sica baby, jangan urus dia lagi. Dia telah menyakiti leader kita” kata yuri yg tiba-tiba datang dan memeluk jessica.
“Aku hanya ingin membujuknya agar dia membatalkan syutingnya” kata jessica.
“Percuma kau membujuknya. Kau bukan siapa-siapa bagi dia. Omongan taeyeon kekasihnya aja tidak dia dengar, apalagi omonganmu. Pasti dia hanya menganggapnya angin lalu” cibir yuri. Tatapan sinis ke arahku.
“Lebih baik kita pergi dari sini” ajak yuri dan menarik jessica pergi.
Kini tinggallah aku sendiri di ruang tengah. Kuakui ini semua salahku. Memberitahukan jadwalku yg tiba-tiba pada taeyeon. Dan beginilah hasilnya. Hasil yg tidak pernah ku bayangkan. Hubunganku dengannya berakhir.
Aku beranjak dari sofa dan menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukaku. Saat melewati dapur aku melihat sooyoung dan sunny sedang suap-suapan.
“Sunny bunny, kurasa locksmith bentar lagi akan bubar” kata sooyoung. Aku menghentikan langkahku.
“Ne. Semoga saja banyak dari mereka beralih menjadi soosunatic” tambah sunny. Kulihat sooyoung menyadari keberadaanku. Dia hanya tersenyum sinis ke arahku.
“Dan kau tahu sunny bunny, aku suka ucapan taeyeon tadi. Taeny Is bullshit” seringainya. Aku benar-benar kesal dengan ucapan sooyoung. Aku langsung menghampirinya.
“Maksudmu apa, huh??” labrakku ke sooyoung. Dia bangkit dari duduknya.
“Bagian mana yg kau tidak mengerti?? Bukannya benar, sekarang taeny hanyalah omong kosong. Tidak lebih dari isapan jempol” cibir sooyoung.
“Kau benar-benar…” saat aku hendak menampar sooyoung, tanganku ditahan oleh sunny.
“Jangan pernah menyakiti youngieku!! Dia bukan taeyeon yg bisa kau sakiti!!” kata sunny dan melepaskan tanganku. Aku pun langsung meninggalkan mereka dan langsung menuju ke kamar mandi dengan perasaan kesal.
“Semua member membencimu” teriak sooyoung. Namun aku tidak mempedulikannya dan masuk ke kamar mandi.

[ Flashback End ]

Aku menghela nafas berat. Aku benar-benar merasa bersalah pada semua memberku terutama taeyeon.
Hari ini juga, Hari ulang tahun yg begitu menyakitkan bagiku. Aku yg seharusnya mendapatkan ucapan selamat dari memberku malah terbalik 180 derajat. Aku malah mendapat cibiran dari semua member. Bahkan yg paling aku ingat adalah sms dari sooyoung.

From : Sooyoung
Saengil chukkae hamnida Tiffany hwang. Pasti harimu menyenangkan dengan orang itu. Pasti hari ini hari ulang tahunmu yg paling berkesan dalam hidupmu karena bisa berdua dengannya dan memberi luka pada taeyeon. Pasti sekarang kau menikmati malam bersamanya tanpa mempedulikan taeyeon.

Aku menghela nafas berat untuk kesekian kalinya. Aku begitu pusing memikirkan semua ini. Aku ingin cepat-cepat pulang ke dorm dan minta maaf pada taeyeon. Aku pun merebahkan diriku di kasur hotel dimana tempat aku menginap. Aku ingin terlelap agar hari esok datang lebih cepat.

*********

“Tiff, kau kenapa?? Kenapa kau jadi murung??” tanya seseorang padaku saat berada di pesawat. Yah, aku duduk bersebelahan dengan siwon.
“Gwenchana oppa. Aku hanya ingin cepat sampai di dorm” kataku dan menatap keluar jendela. Melihat arak-arakan awan hingga aku terlelap.
Saat ku buka kedua mataku, pesawat telah mendarat di bandara seoul. Aku langsung mengambil barang-barangku dan turun. Saat aku sudah turun dari pesawat, aku dipanggil oleh siwon.
“Tiff, setelah ini, kau mau pergi kemana??” tanya siwon.
“Aku mau pulang oppa. Aku rindu member-memberku”
“Kok pulang sih?? Kita jalan yuk?? Kita rayain ultahmu kemarin” ajaknya. Aku menghela nafas.
“Aniyo oppa. Aku sedang malas. Aku hanya ingin pulang” kataku dan langsung memanggil taksi.
“Ta-tapi tiff…”
“Mian oppa… Aku balik dulu” kataku dan masuk ke dalam taksi.
Selama perjalanan aku terus membayangkan bagaimana reaksi taeyeon kalo aku tiba di dorm. Akankah dia akan menyambutku dengan tingkah dorky nya?? Akankah dia menyambutku dengan senyumannya?? Akankah dia menyambutku dengan pelukan hangatnya seperti yg selalu dia lakukan padaku seperti dahulu?? Ataukah dia akan dingin padaku dan menganggapku tak ada?? Tanpa terasa air mataku mengalir saat memikirkan semua itu. Aku begitu menyesal.
“Mianhae taetae… Mianhae…” lirihku.

*********

Kini aku sudah berada di depan pintu dorm ku. Aku masih bimbang harus masuk apa tidak ke dalam. Dari luar aku bisa mendengar bagaimana semua member bercanda. Mereka tampaknya bahagia.
Ku siapkan mentalku untuk masuk kedalam. Ku hirup udara dalam-dalam. Dan membuangnya pelan-pelan. Perlahan ku kubuka pintu itu dan masuk kedalam dorm.
“Aku pulang” kataku saat masuk kedalam ruang tengah. Namun yg kudapat hanyalah suasana hening. Tak ada obrolan diantara mereka. Mereka menatapku seperti aku orang asing. Dan tak ada taeyeon disitu.
“Emm… Yul, kita ke kamar yuk?? Aku ngantuk” ajak jessica pada yuri dan memecah keheningan. Padahal aku tahu dilihat dari ekspersi wajahnya, dia tidak mengantuk. Dia langsung beranjak pergi dari tempat itu dan masuk ke kamarnya diikuti oleh yuri.
“Sunny bunny, aku lapar. Masakin makanan donk…” manja sooyoung.
“Ne youngie” kata sunny dan menuju kedapur.
“Soo, kau mau kemana?? Aku bawakan oleh-oleh nih” kataku. Sooyoungpun menoleh ke arahku.
“Aku gak butuh oleh-olehmu” cibir sooyoung dan langsung menyusul sunny ke dapur. Aku hanya bisa terdiam.
“Hyunnie… Kita nonton keroro yuk” ajak yoona pada seohyun. Seohyun mengangguk. Sekilas aku melihat seohyun menatapku dengan tatapan bersalah. Aku hanya tersenyum. Aku tahu dia dipaksa oleh member yg lain untuk tidak berbicara denganku.
Kini di ruangan itu hanya ada aku dan hyoyeon yg sedang sibuk dengan handphone nya.
“Hyo…”
“Sudah jam 4.00, aku harus kencan dengan nicole” kata hyoyeon dan merapikan pakaiannya dan beranjak pergi. Saat dia sudah berada di ambang pintu, dia menoleh ke arahku.
“Minta maaflah pada taeyeon. Sejak kemarin dia gak keluar dari kamarnya. Aku harap saat aku kembali nanti aku melihat senyum taeyeon lagi” katanya dingin dan keluar dari dorm.
Kini tinggallah aku sendiri. Aku bingung harus bagaimana. Hingga ku dengar suara pintu dibuka. Aku pun menoleh ke pintu tsb dan mendapati taeyeon yg hendak keluar. Aku pun langsung menghampirinya.
“Taetae…” panggilku. Dia menoleh dan terkejut melihatku. Dia langsung masuk ke kamarnya dan hendak menutup pintunya namun ku tahan.
“Taetae, aku ingin bicara denganmu” mohonku. Dia masih terus berusaha untuk menutup pintunya.
“Gak ada yg harus kita bicarakan. Lebih baik kau urus siwonmu itu!!” katanya. Aku terkejut begitu melihat keadaannya. Wajahnya sembab, matanya memerah, rambutnya acak-acakan. Aku benar-benar sedih melihat taeyeon seperti itu.
“Tae, kumohon… Dengarkan aku…” mohonku.
“Kau mau apa lagi, huh?? Kau mau membuat luka yg lebih besar lagi dihatiku??” cibirnya dengan suara paraunya. Dia masih berusaha untuk tetap mendorong pintu agar tertutup rapat.
“Ma-maafkan aku taetae… Kumohon…” lirihku. Ku lihat dia sudah tidak meronta lagi. Dia menatapku dengan tatapan yg sulit ku mengerti.
“Ne” katanya singkat. Aku tersenyum mendengar ucapannya. Namun tiba-tiba…
Braakkk…
Pintunya ditutup olehnya. Dia mengambil kesempatan saat aku lengah.
“Taetae… Buka pintunya, kumohon…” teriakku sambil menggedor pintu kamarnya. Namun nihil. Tidak ada jawaban dari dalam.
“Tae… Kumohon…” aku terus menggedor-gedor pintu kamarnya.
“Kau berisik sekali” kata seseorang. Aku menoleh dan melihat yuri menatapku dengan tatapan kesal.
“Sica sedang tidur. Ku harap kau tidak berisik” kesalnya. Aku hanya terdiam.
“Percuma kau menggedor pintunya. Meski kau membakar dorm ini pun, taeng gak bakal keluar dari kamarnya” katanya dan masuk kembali ke kamar jessica. Aku hanya bisa menangis dan masuk ke kamarku.
“Taetae… Mianhae…” lirihku. Aku menangis sambil memeluk boneka tororo yg diberikan oleh taeyeon dulu. Namun tiba-tiba…
Braakkk…
Kudengar sesuatu dilempar ke pintu kamarku. Aku pun langsung menuju pintu dan keluar kamar. Aku melihat sekeliling, tak ada orang pun. Saat ku lihat ke lantai, aku terkejut begitu melihat benda yg begitu familiar di mataku, yakni kalung berbandul kunci. Aku lebih terkejut saat ku lihat sebuah kertas terselip dikalung itu. Aku mengambil kalung itu dan membaca isi kertas tsb.

Miyoung-ah, mungkin ini terakhir kalinya kau ku panggil seperti itu. Aku ingin mengembalikan kalung itu. Karena kini kalung itu sudah tidak berarti lagi bagiku. Semoga engkau dapat pengganti yg lebih baik dariku.

Airmataku langsung mengalir saat membacanya.
“Kenapa taeng?? Kenapa begitu mudahnya kau ingin pergi dariku??” lirihku. Aku pun masuk ke kamarku dan menangis hingga aku tertidur dengan menggenggam kalung milik taeyeon.

*********

Aku terbangun dari tidurku. Aku kembali ke dunia yg tidak lagi indah. Ku lihat jam dinding sudah menunjukkan jam 9 malam.
“Lebih baik aku mandi untuk menyegarkan pikiranku” pikirku dan langsung menuju ke kamar mandi. Begitu selesai mandi, aku langsung memakai pakaian santaiku yakni kaos dan celana pendek selutut.
“Aku harus minta maaf. Taeyeon harus memaafkanku bagaimanapun caranya” gumamku. Setelah selesai, aku pun keluar kamar.
Saat aku keluar aku terkejut, ketika suasana di ruang tengah begitu gelap. Hanya cahaya dari lampu kamarku yg memancarkan cahayanya. Itu pun tidak membuatku melihat ruangan itu. Tiba-tiba lampu kamarku ikut mati. Aku benar-benar ketakutan. Dimana semua orang?? Apa hanya aku yg ada di dorm. Taetae… Tolong aku…
Saat aku menangis tiba-tiba secercah cahaya muncul di dinding. Cahaya itu perlahan muncul satu persatu hingga membentuk hati. Di tengah cahaya itu, kulihat seseorang sedang berdiri menghadap kearahku. Aku langsung menghampiri orang itu. Aku tersenyum melihat orang itu. Aku langsung memeluknya erat sambil menangis.
“Taetae… Mianhae… Aku terlalu egois, aku tidak bisa jadi kekasih yg baik untukmu…” tangisku dalam pelukannya.
“Gwenchana miyoung-ah… Ini juga salahku karena memaksamu untuk membatalkan syutingmu” ucapnya.
“Aku mau menunjukkan sesuatu padamu” katanya dan menarikku ke dalam kamarnya. Begitu aku masuk, air mataku langsung mengalir deras saat kulihat, slide fotoku waktu bersamanya di proyeksikan ke dinding kamarnya melalui sebuah reflektor kecil di sudut kamarnya. Saat aku masih terharu dengan kejutan yg dibuatnya, aku lagi-lagi dikejutkan oleh panggilan lembutnya.
“Miyoung-ah…” panggilnya. Aku menoleh dan melihat dia membawakan sebuah kue kecil dengan lilin kecil diatasnya.
“Taetae… I-Ini…” aku benar-benar tidak mampu melanjutkan kata-kataku. Aku benar-benar bahagia.
“Ayo make a wish” bisiknya. Aku mengambil kue itu dari tangannya dan menaruhnya di meja. Aku langsung memeluknya dan mencium bibirnya. Dia membalas ciumanku. Aku sesekali melumat bibir lembutnya. Namun tiba-tiba dia melepas ciumannya.
“Kau tidak mau make a wish??” tanya taeyeon. Aku tersenyum.
“Aniyo, harapanku sudah terkabul” kataku dan kembali menciumnya sebentar.
“Kita baikan kan??” tanyaku. Dia hanya tersenyum dan memelukku. Bisa ku rasakan tangannya turun hingga ke butt ku.
“Taetae…” kataku pelan. Dia tersenyum.
“Baiklah, ku anggap ini permintaan maafku padamu” kataku dan langsung melumat bibirnya. Sungguh ulang tahun yg sangat berkesan padaku.

END~

Hahaha… Sumpah ya, aku bikin ff ini seperti numpahin semua emosiku saat tahu ultah fany, fany nya lagi kerja. Aku keseelll banget 😡
Untuk fans nya siwon maaf, holy jelek-jelekin dia. Sebenarnya holy juga gak suka ama dia sih 😛
Don’t bash ya…
Dan sekali lagi…
Saengil chukkae hamnida tiffany hwang, kau segalanya bagi sone. Tetaplah tersenyum karena senyummu mengalihkan dunia taeyeon#plakk
Salam byun dari kim holy, anak terbyun dari pasangan taeny.
Gomawo~

She Is My Everything (Special Chapter)

Ini chapter gaje ditengah kesibukanku mengurus acara SEMIPRO. Jadi maaf kalo gak seru.
Jangan lupa R.C.L nya ya 😉

She Is My Everything (Special Chapter)

Main Cast: SNSD,
Other Cast: cari sendiri.
Genre : Romance, Gaje
Type : Gender – Bender
Rated : Tentuin Sendiri
Length : Chaptered

“Fany-ah…” rengek taeyeon.
“Ada apa sih taetae??” tanya tiffany sebal.
“Iih… Kau kenapa sih?? Kau masih terbawa karakter tiffany yg di ff She Is My Everything ya??” cemberut taeyeon
“Ini kan juga ff yg itu??” tanya tiffany gak mengerti.
“Tapi yg ini beda fany-ah” kata taeyeon sambil mencubit gemas pipi tiffany.
“Aauuwwhh… Appo…” ringis tiffany. “Judulnya kan sama-sama She Is My Everything?? Apa bedanya?? Jadi aku harus menuruti karakter tiffany yg dingin tapi ehm… Gimana ya?? Ya gitu deh”
“Miyoung-ah, chapter ini special edition, kamu gak harus kayak di ff itu, cukup jadi diri sendiri, seperti kehidupan sehari-hari” jelas taeyeon.
“Owh” tiffany manggut-manggut mendengar penjelasan taeyeon. “Tapi kok gitu??”
“Itu karena…”
“Woii!!! Kalian berdua jangan bermesraan terus!! Nih aku bawa seseorang buat kalian” teriak seorang yeoja yg menyeret seorang namja memotong ucapan taeyeon. Dibelakang yeoja itu juga ada seorang yeoja lain yg mengikutinya dan menghampiri taeny yg bermesraan.
“Yuri, jessie, Ada apa kemari?? Trus siapa yg kalian bawa itu??” tanya tiffany pada kedua yeoja tsb yg ternyata adalah yuri dan jessica. Sementara taeyeon hanya melihat mereka sambil memeluk lengan tiffany sambil senyum-senyum gak jelas.
“Nih lihat siapa yg ku bawa?!!” kesal yuri sambil mendorong tubuh namja itu hingga berada di depan tiffany dan taeyeon.
“Dia siapa??” tanya tiffany yg gak kenal dengan namja tsb. Namja tersebut hanya cengar-cengir gak jelas sambil menggaruk kepalanya. Bahkan sesekali dia melirik taeyeon dan tersenyum ke arahnya. Sementara taeyeon ikut membalas senyuman namja itu dengan kerlingan matanya. Tiffany yg menyadari lirikan namja itu langsung menatap tajam taeyeon.
“Kim Taeyeon!! Kau kenal dengan namja itu ya?!! Siapa dia?!! Apa dia selingkuhanmu?!!” tanya tiffany dengan sedikit emosi.
“Tenang fany, dia itu author di dorm ini. Dia kim holy” kata taeyeon menjelaskan siapa namja tsb yg ternyata adalah holy.
“Ne, aku adalah…”
“Dia author sarap!!” teriak yuri dari belakang holy yg membuat holy menutup telinganya.
“Aku gak sarap yul…” kata holy membela diri.
“Kamu gak sarap, cuma author gila!!” teriak yuri lagi.
“Sabar yul, sabar…” kata jessica mencoba menenangkan yuri.
“Gak bisa sica, dia udah keterlaluan padaku??!” manja yuri pada jessica.
“Emang kenapa sih??” tanya tiffany gak mengerti.
“Tau tuh si yuri” kata holy yg ikut-ikutan kesal karna melihat yuri bermanja-manja ke jessica.
“Kenapa memangnya yul??” tanya taeyeon
“Kalian sih enak, dapet peran utama terus, tapi aku ama jessica apa??”
“Tapi kan kalian paling banyak nongol dibanding couple lainnya. Lagian aku juga locksmith” kata holy.
“Tapi tetep aja, aku selalu menderita!! Gak kaya taeyeon yg dapet peran enak terus” protes yuri.
“Maksudmu apa yul??” tanya taeyeon.
“Taeng sering dapet peran nc-an ama fany, di ff The Secret Behind The Glasses taeng juga nc-an ama tiffany. Bahkan di ff itu juga taeng berciuman dengan sica babyku, huwaaa…”
“Tapi kau kan pernah ciuman juga ama jessica di ff itu??” tanya taeyeon.
“Tapi kesannya beda taeng, kau dapet nc-an ama tiffany berulang-ulang apalagi ciuman ama sica. Terus di ff ini dia juga nc-an ama victoria, sementara aku terus menderita. Di ff sebelumnya, aku babak belur dihajar kamu, dan sekarang di ff ini, aku malah ditabrak mobil pake lumpuh segala lagi” dengus yuri.
“Bukannya kau juga nc-an ama gyuri??” tanya holy
“Tapi tetep aja aku gak suka, aku maunya ama sica baby”
“Tenang yul, tenang” kata jessica.
“Gak bisa sica, aku udah gak tahan ama nih author sarap!!”
“Iya iya maaf” kata holy.
“Bener tuh, aku aja cuma nongol sebentar” kata sooyoung yg tiba-tiba muncul.
“Aku cuma ngomong satu kalimat aja” cemberut sunny.
“Bener tuh, sunny bunnyku cuma ngomong satu kalimat aja” bela sooyoung sambil merangkul sunny.
“Iya maaf-maaf, entar juga kubuatin ff yg main castnya kalian” kata holy.
“Aku dan hyunnie juga ya hol??” kata yoona yg tiba-tiba muncul sambil menggandeng seohyun.
“Bukannya kalian berdua sudah kubuatin??” tanya holy.
“Iya sih, tapi masih kurang banyak. Iya kan hyun??” tanya yoona. Seohyun hanya mengangguk.
“Iya iya, tunggu aja” kata holy.
“Aku juga ya hol??” kata hyoyeon yg muncul ditemani nicole.
“Ne, hyo. Gini donk kaya hyo, minta dibuatin ff dengan baik-baik” kata holy kepada yulsic dan soosun.
“Cepet buatin ff baru buatku, aku masih inget ff ku yg gak pernah kau lanjutkan dan malah kau hapus!! Kalo kau gak buatin, akan ku cincang kau dan kubuat jadi kimbab” bisik hyoyeon yg membuat holy merinding.
“Eh… Gimana nih ff ku??” tanya yuri.
“Ehm… Gimana ya??” holy berpikir sebentar. “Lihat nanti aja deh, aku lagi sibuk”
“Pokoknya cepat buat aku sembuh dan buat aku nc-an ama sica baby” kata yuri sambil menggandeng jessica yg wajahnya memerah mendengar ucapan yuri.
“Kalo enggak, ku bunuh kau??” ancam yuri.
“Kami juga” kata soosun, yoonhyun dan hyonic bersamaan.
“Ne… ne…” kata holy pasrah.
“Liat aja nanti, akan kubuat kalian semua menderita” kata holy sambil mengeluarkan evil laughnya dalam hati.

END~

Gimana?? Gaje?? Emang. Aku gak kepikiran lanjutan ff SIME, jadi kubuat aja kaya gini. Jujur, semua acara SEMIPRO menguras semua konsentrasiku dan pikiranku untuk acara tsb hingga melupakan dorm ku ini.
Buat yg udah nunggu lanjutan SIME, mungkin aku publish tanggal 1 juli. Karna penutupan SEMIPRO tanggal 30 juni. Jadi mian kelamaan nunggu. Buat para holyaddict yg udah mau baca dan komen, aku ucapkan banyak terima kasih. Apalah holy kalo tanpa kehadiran para reader.
Cukup ini saja untuk saat ini. Aku, kim holy anak ter byun dari taeny mengucapkan gomawo…
Saranghae holyaddict…