Please, Don’t Hate Me (Chapter 23)

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered

Taeyeon dikejutkan dengan sosok yg tiba-tiba datang dihadapannya. Sosok yg mengaku tunangan tiffany. Dia begitu sulit mempercayai ucapan sosok yg bernama taeyang itu.
“Kau… Ti-tidak mungkin. Tiffany tidak akan bertunangan denganmu” kata taeyeon dengan suara bergetar. Taeyang hanya tersenyum.
“Kau gak percaya??” tanya taeyang.
“Tidak!! Aku tidak akan percaya dengan ucapanmu!!” kata taeyeon setengah berteriak. Taeyang hanya menyeringai.
“Kalo gitu, kita taruhan. Ucapanku yg benar atau tidak. Bagaimana?? Kau mau??” tantang taeyang. Taeyeon terdiam.
“Jika ucapan tentang pertunanganku dengan tiffany benar, kau harus menjauhi tiffany dan datang ke acara pertunanganku dengan tiffany”
“Bagaimana kalau kau berbohong??” tanya taeyeon menatap tajam taeyang.
“Itu terserah maumu. Bunuh aku jika kau mau. Bagaimana??”
Taeyeon terdiam. Ditatapnya taeyang. Tak ada keraguan dalam ucapan dan sorot matanya. Taeyeon bergetar, hal buruk akan dialaminya.
“Kenapa kau diam saja?? Kau takut??” tanya taeyang. Taeyeon tak menjawab. Dia begitu ketakutan membayangkan hal yg akan terjadi.
“Baiklah, ku anggap kau setuju dengan tantanganku. Sekarang cepat temui tiffany. Tanyakan padanya siapa aku ini dan bersiap-siaplah datang pada acara pertunangan kami” kata taeyang menepuh bahu taeyeon dan pergi. Meninggalkan taeyeon yg terdiam.

*********

Sunny menangis di taman belakang sekolah. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Masih terasa betapa sakitnya tamparan taeyeon pada dirinya.
“Hiks… Hiks… Hiks… Kenapa?? Kenapa kau memilihnya taeng?? Kenapa kau memilih yeoja pincang itu?? Aku jauh lebih sempurna taeng??Apa kurangku hingga kau memilihnya??” tangis sunny.
“Dasar cengeng” kata seseorang dibelakang sunny. Sunny yg familiar dengan suara itu, hanya menyeka air matanya.
“Kenapa kau ke sini?? Tinggalkan aku sendiri” kata sunny dengan suaranya yg serak.
“Maksudmu membiarkanmu menangis disini sendiri??” cibir orang itu.
“Itu lebih baik” kata sunny
“Cihh, lebih baik?? Yang ada kau makin benci pada yeoja pincang itu”
Sunny tidak menjawab.
“Sudahlah, lupakan taeyeon. Dia dan juga yeoja pincang itu saling mencintai. Kau tidak bisa memutuskan hubungan mereka”
“Aku gak akan pernah melupakan taeyeon. Aku harus bersamanya”
“Kau ingin dibuat malu lagi oleh taeyeon?? Kau ingin ditampar lagi olehnya?? Ayolah, jangan terobsesi pada taeyeon. Dia itu yeoja biasa. Dia bukan Tuhan yg harus dipuja. Kau itu cute, masih banyak namja dan yeoja yg tertarik padamu”
Sunny langsung menatap sengit pada orang itu.
“Soo, sejak kapan kau merasa aku cute?? Bukankah kau sering mengejekku??” tanya sunny pada orang itu. Orang yg bernama sooyoung itu hanya nyengir kuda memperlihatkan deretan gigi-giginya yg putih.
“Aku hanya menghiburmu. Kalo aku mengejekmu disaat seperti ini kau bisa semakin meratapi nasibmu. Udah ditolak taeyeon, punya badan pendek pula” kata sooyoung dengan wajah tak berdosa.
“Yakkk kau ini…” sunny segera beranjak hendak memukul sooyoung
“Woaahhh si kerdil marah, kaburrr!!” kata sooyoung pura-pura takut dan berlari menjauh dari sunny
“Yaakkk awas kau tiang!!” teriak sunny sambil mengejar sooyoung. Sunny terus berlari mengejar sooyoung, sementara yg dikejar terus tertawa. Sunny menghentikan langkahnya. Nafasnya terengah-engah.
“Hosh… Hosh… Awas nanti kalau bertemu. Dasar tiang hosh…” umpat sunny dan duduk di sebuah bangku. Melihat sunny tidak mengejarnya, sooyoung langsung menghampiri sunny.
“Kau capek?? Nih minum” tanya sooyoung sambil memberikan sebotol minuman. Sunny menerimanya dengan tersenyum. Dia langsung meminumnya. Sooyoung duduk disamping sunny. Dilihatnya wajah sunny yg menurutnya begitu lucu hingga akhirnya…
Bugghh…
“Aauuwwhhh…” ringis sooyoung sambil memegang perutnya “Kenapa kau memukul perutku!!” kesal sooyoung begitu sunny memukul perutnya.
“Hahaha… Itu balasan buat tadi” kata sunny sambil menjulurkan lidahnya dan berlari menjauh dari sooyoung sambil tertawa. Sementara sooyoung hanya terdiam memandang sunny.
“Setidaknya, aku masih bisa membuatmu tersenyum” batin sooyoung tersenyum sambil mengelus perutnya.

*********

Taeyeon berjalan keluar sekolah diikuti oleh tiffany yg dengan susah payah mengejarnya dengan bantuan tongkatnya.
“Taetae, tunggu aku…” kata tiffany begitu taeyeon semakin menjauh. Dia begitu tertatih-tatih mengejar taeyeon dengan keadaannya yg seperti ini. Namun taeyeon tak mengubrisnya. Taeyeon terus berjalan.
“Taetae, tunggu…”
Bruukkk
“Aauuwwhhh…” ringis tiffany karna tongkatnya tergelincir dan membuatnya jatuh. Taeyeon yg mendengar ringisan tiffany, refleks langsung menoleh. Dia langsung berlari mendekati tiffany.
“Fany-ah, kau gak apa-apa??” tanya taeyeon khawatir. Tiffany hanya meringis sambil menangis.
“Fany, kenapa kamu menangis?? Apa kakimu sakit??”
Tiffany menggeleng.
“Taetae, harusnya aku yg nanya kau kenapa?? Kenapa daritadi kau diam?? Kenapa kau meninggalkanku?? Mana janjimu tadi pagi yg ingin selalu di sampingku??” tangis tiffany. Taeyeon terdiam.
“Apa kau melupakan janjimu itu?? Apa kau malu mempunyai kekasih cacat seperti itu?? Apa kau ingin kembali ke sunny??” tangis tiffany.
“Ani, aku hanya…” taeyeon menghembuskan nafas berat “aku hanya ingin menjauhimu saja” desis taeyeon. Tiffany membelalakkan matanya tak percaya.
“Mwo?? Ka-kamu bercanda kan??” tanya tiffany. Taeyeon menggeleng.
“Aku gak mau tunanganmu marah, karna kau berhubunganku” kata taeyeon
“Apa maksudmu taeng??”
“Bukankah kau sudah bertunangan dengan…”
“Denganku…” kata seseorang dibelakang tiffany. Tiffany terkejut dan menoleh ke belakang dan mendapati taeyang dengan smirknya.
“Ta-taeyang?? Kenapa kau bisa disini?? Dan untuk apa kau kesini??” tanya tiffany tak percaya.
“Aku cuma menjemput tunanganku. Ayo kita pulang” kata taeyang merangkul tiffany. Tiffany hanya memandang taeyeon yg terdiam sebelum digendong oleh taeyang.
“Mianhae…” desis taeyeon dengan air mata yg mengalir.

*********

Tiffany memasuki rumahnya dengan perasaan kesal. Dengan langkah yg tertatih-tatih, dia langsung menghampiri eommanya.
“Eomma, kenapa kau menyuruh namja itu ke sekolahku??!!” bentak tiffany pada eommanya.
“Emang kenapa?? Wajar dong kalo dia menjemput kamu. Lagian kau kan tunangan taeyang” kata eomma tiffany.
“Aku gak mau tunangan ama taeyang!! Aku cuma mau dengan taeyeon!!” teriak tiffany
Plakkk…
Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus tiffany.
“Sudah berapa kali eomma bilang, jangan sebut-sebut nama taeyeon di depan eomma selama kondisimu seperti ini!!” bentak eomma tiffany
“Tapi aku…”
“Eomma gak mau berdebat!! Pokoknya kau harus bertunangan dengan taeyang kalo masih ingin bertemu dengan taeyeon!!” bentak eomma tiffany dan meninggalkan anaknya yg berlinangan air mata.

*********

Tiffany terus menangis di dalam kamarnya. Dia tidak pernah menyangka eommanya begitu memaksanya untuk bertunangan dengan seseorang yg gak pernah dicintainya.
Ceklek…
Terdengar pintu kamar tiffany dibuka. Tiffany menoleh ke arah pintu dan mendapati taeyang sedang menghampirinya.
“Mau apa kau kesini!!” bentak tiffany
“Tenanglah sayang, aku ini calon tunanganmu, gak perlu bersikap seperti itu” kata taeyang dan duduk disamping tiffany.
“Keluar dari kamarku! Aku gak mau melihat wajahmu!!” bentak tiffany namun taeyang tak mengindahkan ucapan tiffany. Dia mendekatkan wajahnya dengan tiffany.
“Kau semakin cantik saat kau marah sayang” kata taeyang dan mencium bibir tiffany. Sontak tiffany langsung mendorong taeyang
“Kau jangan pernah menyentuhku!!” marah tiffany sambil mengusap bibirnya. Sementara taeyang hanya terkikih.
“Aku akan mempercepat pertunangan kita. Dan pacarmu si taeyeon, akan ku undang untuk melihatmu terakhir kalinya”
“Yakkk apa maksudmu hah??” tanya tiffany
“Begitu kita bertunangan, kita akan pindah ke jepang. Dan ku pastikan kau tidak akan bertemu dengan taeyeon”
Tiffany membelalakkan matanya mendengar ucapan taeyang. Air matanya langsung mengalir deras.
“Ku mohon, jangan lakukan itu. Aku gak mau berpisah dengan taeyeon. Aku mencintainya, kumohon” tangis tiffany. Taeyang hanya mengeluarkan smirknya. Dia beranjak pergi dari kamar tiffany namun lengannya ditahan oleh tiffany.
“Ku mohon, jangan buat aku semakin menderita. Aku sudah cukup tersiksa dengan keadaanku ini. Jangan pisahkan aku dengan taeyeon, ku mohon…” mohon tiffany dengan air mata yg mengalir deras. Taeyang memandang tiffany dengan tatapan yg sulit diartikan oleh tiffany sebelum tersenyum.
“Hmmm… Sayangnya, aku malah ingin melihatmu menderita” kata taeyang dan pergi dari kamar tiffany.
“Kau jahat!!! Dasar brengsek!!!” teriak tiffany. Namun percuma, taeyang hanya keluar kamar tanpa menghiraukan ucapannya.
Kini hanya tinggal tiffany yg menangis sendiri di dalam kamarnya. Hingga terlintas sesuatu di pikirannya
“Yah, aku harus melakukannya” kata tiffany mantap dan menghapus air matanya.

*********

Taeyeon tengah duduk diruang tengah sambil menonton TV. Dia terus mengganti channel yg ditontonnya.
“Unnie, kenapa channelnya diganti?? Tadi kan acaranya bagus??” kata seohyun dan duduk disamping taeyeon.
“Semua acara televisi membosankan” kata taeyeon sambil meletakkan remote tv. “Apa diluar hujan sudah reda??” tanyanya. Seohyun menggeleng.
“Hujannya semakin deras” kata seohyun cemberut.
“Kenapa cemberut?? Kamu ada janji dengan yoona ya??” tanya taeyeon. Seohyun mengangguk. Taeyeon tersenyum. Dia langsung memeluk seohyun
“Ku harap hubunganmu dengannya berjalan lancar tidak seperti unniemu ini sayang” kata taeyeon. Tanpa sadar air matanya mengalir namun segera ia usap. Seohyun yg mengerti maksud taeyeon, membalas pelukannya dan mengusap punggungnya.
“Ne unnie. Ku harap unnie juga bisa bersama dengan tiffany unnie lagi” kata seohyun lembut.
Tokkk… Tokkk… Tokkk…
Pelukan mereka dibuyarkan oleh seseorang yg mengetuk pintu rumah mereka. Taeyeon melepas pelukannya.
“Hujan-hujan begini, siapa yg bertamu??” tanya taeyeon heran
“Unnie, biar aku yg buka pintunya” kata seohyun namun ditahan oleh taeyeon.
“Jangan biar unnie saja yg bukain pintunya” kata taeyeon dan beranjak ke pintu. Taeyeon pun membuka pintunya. Dia begitu terkejut dengan apa yg ada dihadapannya.
“Ti-tiffany…”

TBC~

Hohoho, holy kembali dari hiatusnya. Ada yg kangen gak?? /\’3′) #plakk
Maaf ya, kalo updatenya terlalu lama. Bahkan sudah 2 bulan lebih. Holy begitu sibuk dengan pekerjaan dan kuliah. Maaf ya kalo ceritanya udah gak seru lagi. Holy udah lupa gimana jalan ceritanya mungkin karna udah terlalu lama gak di update. Udahan gitu aja ya, semoga masih ada holyaddict yg mau baca.
See you~

Fairly Odd Parents (Chapter 8)

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered

Yoona tengah tertidur di sofa yg terletak dipojok kamar seohyun. Sesekali dia menggeliat mencari posisi nyaman. Hingga akhirnya…
Bruuukkk…
“Auuwwhh…” ringis yoona saat terjatuh dari sofa. “Ini dimana??” bingung yoona saat melihat sekelilingnya.
“Aahh… Ini kamar hyunnie!!” yoona tersadar. Dia mengalihkan pandangannya ke arah kasur seohyun.
“Omo… Dimana hyunnie?!!” pekik yoona saat dia melihat tidak seorangpun yg tidur. Dia langsung bergegas mencari seohyun. Pandangannya menelusuri setiap sudut kamar seohyun.
“Hyunnie, kau dimana??” panggil yoona. Namun tak ada jawaban.
Triiing…
Jessica dan yuri muncul di kamar seohyun. Mereka mendapati yoona yg tengah kebingungan.
“Kau mencari apa??” tanya jessica.
“Hyunnie. Dia tidak ada” kata yoona. “Bisakah kalian membantu mencarinya??”
“Baiklah, biar kulihat dia berada dimana” kata jessica. Dia mengambil tongkat sihirnya.
Triiing…
Bintang yg terdapat diujung tongkat sihir jessica dan menampakkan dimana seohyun berada.
Wajah jessica memerah begitu melihat ke bintang di ujung tongkatnya.
“Unnie, kau kenapa??” tanya yoona begitu melihat wajah jessica memerah.
“Engh?? Gwenchana yoong” kata jessica dan menghentikan sihirnya.
“Unnie udah tau dimana hyunnie??” tanya yoona.
“N-ne. Dia masih berada disini kok” kata jessica dengan wajah memerah.
“Dia dimana?? Aku coba cari ah” kata yuri.
“Jangan!!” pekik jessica. Yuri menatapnya bingung.
“Wae??” tanya yuri.
“Emm… Ka-karna sebentar lagi dia akan kesini” kata jessica. “Ayo kita pergi yul” jessica menarik lengan yuri.
“Kemana??”
“Sudah ikut saja” kata jessica dan…
Triiing…
Mereka pun menghilang dari hadapan yoona.
“Mereka kenapa??” bingung yoona. Dia pun kembali mencari seohyun.
Ceklek…
Saat yoona tengah mencari seohyun, terdengar pintu dibuka. Yoona menoleh ke arah pintu dan terperangah dengan siapa yg ada di depannya.

*********

Triiing…
Jessica dan yuri muncul di halaman belakang rumah seohyun.
“Sica, kenapa kau menarikku pergi??!” omel yuri.
“Pengen saja” kata jessica polos.
“Isshh… Aku kan pengen jagain yoona” cemberut yuri.
“Sudahlah, yoona akan lebih senang tanpamu” kata jessica.
“Yaa… Maksudmu apa?!” pekik yuri.
“Dia itu bersama seohyun sekarang, jadi jangan ganggu dia” kata jessica. Yuri pun hanya mengangguk mengerti.
“Sebenarnya, aku gak mau kau melihat tubuh seohyun hanya dalam balutan sehelai handuk” batin jessica.

*********

Yoona tertegun dengan apa yg dihadapannya. Pemandangan yg sangat jarang dia lihat. Seohyun berdiri dengan sehelai handuk yg terlilit di badannya. Rambutnya yg basah, serta embun yg melekat ditubuhnya seakan menambah kesan sexy.
Yoona menelan salivanya saat melihat belahan dada seohyun yg terlihat jelas. Entah mengapa meski dia dan seohyun sama-sama yeoja, timbul gelora birahi dalam diri yoona melihat tubuh seohyun seperti saat ini.
“U-unnie… Unnie sudah bangun?? Unnie kenapa melihatku se-seperti itu??” tanya seohyun dengan wajah memerah sambil menutupi belahan dadanya saat melihat yoona tengah menatapnya dengan tatapan sedikit nakal.
“Yo-yoong unnie…” gugup seohyun saat yoona mendekatinya.
Seohyun memundurkan langkahnya, tapi yoona terus menghampirinya. Langkah seohyun terhenti saat punggungnya menyentuh pintu.
“U-unnie…” desis seohyun. Jantungnya berdegup kencang. Apalagi yoona semakin memperdekat jaraknya dengan tubuhnya.

** Seohyun pov **

A-apa yg terjadi dengan yoona. Kenapa dia menatapku seperti itu?? Ini sungguh membuatku bingung. Aku begitu takut dengan semua ini, tapi disisi lain, jantungku berdegup kencang. Bisa ku pastikan ini bukan karna rasa takut. Tapi sesuatu yg lain. Sesuatu yg sulit ku ungkapkan pada yoona unnie selama ini.
“Aahh…” pekikku tertahan saat ku rasakan hembusan nafas yoona unnie tepat diatas bibirku. Ternyata selama aku melamun, yoona unnie telah mendekatkan wajahnya denganku. Kini bisa kulihat wajah yoona unnie yang begitu cantik. Bibirnya yg lembut seolah membujukku untuk merasakannya.
Aisshh… Apa yg kupikirkan?? Kenapa aku jadi seperti ini??
Aku menundukkan kepalaku. Aku begitu malu menatap wajah yoona unnie yg begitu cantik.
“Hyunnie…”
Aku lagi-lagi tersentak oleh gumamannya. Yoona unnie menaikkan daguku. Membuatku menatap matanya yg teduh.
Perlahan dia memiringkan kepalanya, dan mendekatkan wajahnya. Aku tak bisa menghindar lagi. Yoona unnie akan menciumku.

** Normal pov **

Yoona semakin mendekatkan bibirnya dengan bibir seohyun. Mereka bisa merasakan desah nafas masing-masing. Yoona memejamkan matanya. Perlahan, bibir mereka pun mendekat dan saling menempel. Seohyun terpaku beberapa saat merasakan lembutnya bibir yoona. Dia pun memejamkan matanya saat yoona mengulum bibirnya. Dia menikmati bagaimana yoona membasahi bibirnya menggunakan lidahnya.
“!!!”
Yoona membuka matanya. Dia tersentak dan melepas ciumannya. Seohyun menatap bingung yoona.
“Hyunnie… Mi-mian… Aku gak bermaksud seperti itu. A-aku hanya…” yoona menghentikan ucapan dan langsung keluar dari kamar seohyun.
Sementara seohyun hanya terdiam sambil memegangi bibirnya. Masih bisa dirasakan lembutnya bibir yoona. Wajahnya memerah mengingat hal yg baru pertama kalinya dia lakukan tadi.

*********

Yoona terus berlari menuju rumahnya. Begitu sampai, dia langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur. Nafasnya memburu. Jantungnya berdegup kencang. Dia menyentuh bibirnya dengan jari telunjuknya. Wajahnya memerah mengingat bagaimana dia mencium seohyun. Dia tersenyum hingga akhirnya…
Mata membelalak. Dia mengingat sesuatu.
“Babo!!! Kenapa aku melakukannya!!” teriak yoona tiba-tiba.
“Kalo hyunnie membenciku bagaimana?? Trus dia akan menjauhiku?? Trus dia akan bersama yonghwa?? Trus aku ama siapa?? Huaa… Sica eomma, aku butuh bantuanmu!!” teriak yoona.
Triiing…
Jessica langsung muncul bersama yuri.
“Ada apa yoong?? Kau mencariku?? Kau butuh sesuatu??” tanya jessica.
“Engh?? Darimana unnie bisa tahu aku lagi butuh unnie??” tanya yoona terkejut dengan kedatangan peri yulsic.
“Tongkat kami. Tongkat ini akan bersinar saat kau membutuhkan kami” kata jessica.
“Emang kamu lagi butuh apa yoong??” tanya yuri.
“Emm… I-itu… ” yoona menundukkan kepalanya sambil memainkan telunjuknya di depan dadanya.
“Emm… A-aku bingung”
“Bingung kenapa yoong??” tanya jessica.
“Se-sebenarnya tadi aku…”
“Tadi kau kenapa??” tanya yuri penasaran.
“Tadi aku dan hyunnie…”
“Kalian kenapa??” tanya jessica.
“Jangan bilang kau bercinta dengannya?? Trus kau gak bisa muasin seohyun karna kau klimaks duluan dan lemas??” curiga yuri.
Pletaaakkk… Buukkk…
Sebuah jitakan dan lemparan bantal mendarat di kepala yuri.
“Aauwwhh… Kenapa aku diserang??” ringis yuri.
“Aku gak mungkin melakukan itu pada hyunnie!!” kata yoona setengah berteriak “Aku takut hyunnie marah padaku kalo aku sampai melakukannya” gumam yoona.
“Lagian yoona gak punya wajah mesum seperti mu yul” bela jessica.
“Aku kan cuma menduga” cemberut yuri.
“Emang tadi kau kenapa yoong??” tanya jessica.
“Aku tadi mencium hyunnie…” gumam yoona menundukkan kepalanya.
Yuri dan jessica saling pandang sebelum akhirnya tertawa.
“Bwahahaha… Cuma itu??” tawa yuri.
“Kalian kenapa menertawakanku??” cemberut yoona.
“Kau ini, cuma ciuman aja dipikirin” kata jessica menahan tawanya.
“Bagaimana gak dipikirin kalo yg aku cium itu adalah seohyun orang yg kucintai tapi aku gak tau dia mencintaiku atau tidak?! Aku juga gak tau kenapa aku bisa melakukannya” kata yoona menyesal.
“Terus sekarang kau mau apa yoong??” tanya yuri. Yoona menggeleng
“Aku gak tahu. Mungkin sekarang hyunnie membenciku” desis yoona pelan
“Kenapa kau tidak menemuinya dan mengatakan kalo kau menyukainya??” usul yuri.
“Tapi kan…”
“Sudah jangan banyak tapi-tapian. Kau harus menemuinya sekarang” kata yuri dan mengeluarkan tongkat sihirnya. Dia mengarahkannya pada yoona.
“Tu-tunggu dulu…”
Triiing…
Yoona pun menghilang.
“Yul kenapa kau melakukannya??” tanya jessica.
“Biar dia mengungkapkan perasaannya. Aku bosan melihat dia memendam perasaannya pada seohyun”
“Tapi kan dia gak ada persiapan buat nembak dia??”
“Yang penting hasilnya. Bukan cara menembaknya” kata yuri sambil merangkul jessica.
“Kencan lagi yuk??” ajak yuri.
“Kau ini…” kata jessica tersenyum.
Triiing…
Merekapun menghilang.

*********

Triiing…
Yoona muncul di depan pintu kamar seohyun.
“Omo!! Kenapa aku berada di depan kamar seohyun???” bingung yoona. Saat dia tengah bingung dengan keadaannya, tiba-tiba terdengar pintu terbuka.
“Unnie??” kata seohyun terkejut melihat yoona tengah berdiri di depan kamarnya.
“Hyunnie…”
Yoona bingung berada di depan seohyun apalagi setelah dia mencium seohyun.
“Unnie kenapa berdiri di depan kamarku??” tanya seohyun.
“I-itu…” yoona benar-benar dibuat bingung. Dia bingung mau berkata apa dan melakukan apa.
“Unnie, aku ingin bicara” kata seohyun yg membuat yoona terkejut.
“Ayo ikut aku” kata seohyun. Dia menarik tangan yoona untuk ikut bersamanya. Mau tidak mau, yoona pun mengikuti seohyun. Selama mengikuti seohyun, pikiran yoona berkecamuk. Dia begitu takut seohyun akan meninggalkannya.

*********

Seohyun menghentikan langkahnya disebuah taman. Dia pun duduk disebuah bangku taman diikuti oleh yoona.
Mereka terdiam. Yoona membisu sambil menundukkan kepalanya. Sementara seohyun sebuah senyuman terukir di bibirnya.
“Unnie, aku ingin…”
“Hyunnie mianhae…” kata yoona memotong ucapan seohyun.
“Kau boleh membenciku atas kejadian tadi di kamarmu. Tapi ku mohon, jangan menjauhiku. Aku gak sanggup menjalani hari-hari bila tidak disampingmu. Mungkin hal ini akan terlihat gila, tapi…
Tapi aku harus mengatakannya kalo aku sebenarnya menyukaimu” kata yoona. Seohyun menatap yoona.
“Saranghae hyunnie…” kata yoona. Seohyun menatap dalam mata yoona. Tak ada kebohongan dalam ucapannya.
“Sebenarnya…”
“Baiklah aku mengerti” gumam yoona murung dan menundukkan kepalanya. “Aku tidak akan mengganggu hubunganmu dengan yonghwa lagi. Aku akan rela melepasmu dengan yonghwa. Aku terima semua itu. Tapi ku mohon jangan menjauhiku”
Seohyun tersenyum mendengar ucapan yoona.
“Unnie, aku tidak akan menjauhi unnie. Karna aku juga suka unnie”
Yoona menatap seohyun tak percaya. Dia begitu terkejut dengan apa yg didengarnya.
“Maksudmu…”
Seohyun mengangguk.
“Nado saranghae, Yoona…” kata seohyun tersenyum. Yoona membelalakkan matanya.
“Tampar aku, ini bukan mimpi kan??” kata yoona masih tak percaya. Seohyun menatap bingung yoona.
“Tampar aku” kata yoona. Tiba-tiba…
Triiing…
Plakkk…
Seohyun membelalakkan matanya saat tangannya melayang sendiri dan menampar yoona. Dia langsung mencari sosok yg membuatnya menampar yoona. Seohyun mendapati taeyeon yg tengah tertawa.
“Unnie, kenapa kau melakukannya??” tanya seohyun berbisik. Taeyeon terbang menghampiri seohyun.
“Hehehe… Mian, kan dia yg minta jadi ku kabulin” kata taeyeon tanpa rasa bersalah.
“Tapi kan…”
“Aauuwhh…” ringis yoona yg membuat seohyun mengalihkan perhatiannya.
“Mi-mianhae unnie, aku gak bermaksud melakukannya” sesal seohyun.
“Gwenchana hyunnie” kata yoona.
“Tapi masalah yg tadi itu beneran?? Kau mencintaiku??” tanya yoona memastikan. Seohyun mengangguk.
“Yeaaahhh…. Akhirnya cintaku diterima!!” sorak yoona heboh sambil merentangkan tangannya. Seohyun terkikih melihat yoona.
“Gomawo hyunnie, gomawo” kata yoona dan memeluk seohyun.
“Cheonma unnie” kata seohyun tersenyum dan membalas pelukan yoona.
Mereka berpelukan cukup lama hingga seohyun tiba-tiba melepas pelukannya saat dia melihat sesuatu.
“Ada apa hyunnie??” tanya yoona bingung
“Unnie, aku pergi dulu” kata seohyun dan berlari meninggalkan yoona diikuti oleh taeyeon yg terbang dibelakangnya.

*********

“Hyunnie, kau mau kemana??” tanya taeyeon yg terbang mengikuti seohyun.
“Unnie, aku melihatnya” kata seohyun. Dia terlihat kebingungan seperti mencari seseorang. Pandangannya menyusuri seluruh taman.
“Kau melihat apa??” tanya taeyeon penasaran.
“Fany unnie!!” teriak seohyun pada seorang yeoja. Taeyeon mengikuti pandangan seohyun.
Deg…
“Ti-tiffany…” taeyeon terkejut begitu melihat seorang yeoja berambut lurus berwarna merah.
Seohyun langsung berlari menghampiri yeoja tsb dan diikuti taeyeon.
“Fany unnie…” panggil seohyun. Yeoja tsb menoleh dan menatap bingung seohyun.
“Kau siapa??”

TBC~

Please, Don’t Hate Me (Chapter 22)

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered

Tiffany begitu terkejut dengan siapa yg kini berdiri dihadapannya. Seorang namja tengah berdiri dengan senyumannya.
“Ka-kamu…”
“Kenapa kau bisa disini??!” tanya tiffany tak percaya.
“Aku disini karna akan bertunangan denganmu” kata namja itu sambil tersenyum. Tiffany begitu kesal dengan senyum namja itu. Ingin sekali di menampar namja tsb agar berhenti menampakkan senyum dihadapannya. Namun keadaannya yg seperti ini tidak memungkinkannya. Tiffany mengalihkan pandangannya pada eommanya.
“Eomma, aku gak mau bertunangan dengan namja seperti dia!!”
“Apa maksudmu tiff?!! Dia itu namja yg cocok jadi pasanganmu!!” bentak eomma tiffany.
“Cocok menurut eomma, tapi tidak untukku!! Jika eomma menginginkannya, lebih baik eomma yg bertunangan dengannya!!” teriak tiffany.
“Kau ini benar-benar…” eomma tiffany melayangkan tangannya hendak menampar tiffany namun ditahan oleh appa tiffany.
“Eomma cukup, tiffany sudah besar. Dia tahu mana yg terbaik untuknya” bujuk appa tiffany. Eomma tiffany malah menatap tajam suaminya itu.
“Apakah dengan orang yg membuatnya cacat seperti ini, masih terbaik untuknya??” cibir eomma tiffany. Appa tiffany terdiam.
“Tiff, eomma gak mau tahu, kau harus bertunangan dengannya!!” bentak eomma tiffany dan meninggalkan tiffany dan appanya serta namja yg ditunangkan dengan tiffany. Tiffany memandang geram ke arah eommanya.
“Maafkan appa fany, appa gak bisa mencegahnya. Eomma mu mengancam akan balik ke AS kalo appa tidak menyetujui pertunangannya” sesal appa tiffany berbisik.
“Gwenchana appa, ini bukan salah appa” kata tiffany tersenyum. “Aku ke kamar dulu” kata tiffany dan berjalan ke kamarnya. Baru beberapa langkah dia berjalan, dia dihadang oleh namja itu.
“Mau apa kau?!!” tanya tiffany dengan tatapan tajamnya.
“Jangan ganggu tiffany!!” kata appa tiffany mengingatkan. Namja itu hanya menyeringai sebelum akhirnya menyingkir. Tiffany melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Sementara namja itu hanya tersenyum evil melihat punggung tiffany.
“Aku ingin tahu siapa yg telah menolongmu dari anjingku dan membuatmu jatuh cinta” gumam namja itu menyeringai.

*********

Taeyeon menghentikan mobilnya disebuah rumah besar. Dia membuka pintu gerbang dan berjalan masuk.
Tokkk… Tokkk… Tokkk…
Taeyeon mengetuk pintu rumah besar itu. Tak berapa lama kemudian pintu dibuka oleh seseorang.
“Waaa… Taeng…”girang orang itu sambil memeluk taeyeon. Namun taeyeon langsung melepasnya. Dia menatapnya dingin.
“Wae??” tanya orang itu bingung.
“Aku ingin tanya sesuatu padamu” kata taeyeon dingin.
“Kalo gitu ayo masuk” kata orang itu.
“Gak perlu, aku…”
“Ayolah, gak perlu malu. Appa dan eomma sedang tidak ada dirumah” kata orang itu dan menarik taeyeon masuk ke dalam.
“Mari duduk” kata orang itu sambil menarik lengan taeyeon untuk duduk disampingnya. Akhirnya mau tidak mau, ikut duduk disamping orang itu.
“Ada apa??” tanya orang itu.
“Sun, Jangan kau labrak lagi tiffany” kata taeyeon dingin.
“Maksudmu apa, taeng??” tanya orang itu pura-pura tidak mengerti.
“Kau tidak perlu pura-pura tidak tahu. Aku masih bisa memaafkanmu. Tapi jangan mengusiknya lagi. Jika kau lakukan lagi, aku tidak akan segan-segan mencelakaimu” kata taeyeon dan berdiri hendak pergi.
“Wae?? Kenapa kau begitu melindungi gadis cacat itu?!!” tanya sunny menatap tajam taeyeon.
“Aku kekasihnya” kata taeyeon tenang.
“Kenapa kau memilihnya?? Dia itu hanya gadis cacat, aku jauh lebih sempurna dari dia!!! Dan aku lebih pantas untukmu daripada dia!!” dengus sunny.
“Tidak. Kau salah. Aku tidak pantas untukmu” kata taeyeon dan bergegas keluar dari rumah sunny. Namun sang pemilik rumah menghadang taeyeon.
“Tidak!! Kau tidak boleh bersama gadis cacat itu!! Kau harus denganku!!” bentak sunny. Taeyeon menghela nafas.
“Kau berlebihan sun. Jangan pikirkan aku lagi. Karna sampai kapanpun aku akan tetap bersamanya.” kata taeyeon dan segera pergi.
“Taeng, tunggu!!” teriak sunny. Taeyeon tak mengubrisnya. Dia terus berjalan menuju pintu keluar.
“Taeng, kau harus tetap menjadi milikku!! Yeoja cacat itu gak pantas untukmu!!” teriak suanny. Namun taeyeon telah keluar dari rumahnya.
“Aku akan tetap membuatmu menjauh dari yeoja cacat itu. Gak peduli kau membenciku atau tidak!!” teriak sunny frustasi.

*********

Tiffany keluar dari kamarnya menuju meja makan.
“Hai cantik…” sapa seseorang. Tiffany menoleh dan mendapati namja calon tunangannya tengah berdiri sambil melipat kedua tengannya di depan dadanya. Dia tersenyum.
“Mau apa kau??” dengus tiffany. Menatap namja itu tajam.
“Punya paras cantik, tapi suka marah-marah” kata namja itu. Tiffany tak mengubrisnya. Dia melanjutkan langkahnya. Namun segera ditahan oleh namja itu.
“Tunggu sebentar cantik, kau mau kemana??”
“Bukan urusanmu!!”
“Ya udah, aku ikut” tanpa permisi, namja itu mengambil tongkat tiffany yg dipegang di tangan kirinya dan langsung menggandeng lengan kiri tiffany.
“Hei!! Lepaskan tanganmu!!” bentak tiffany. Namun namja itu tak mengubrisnya. Dia malah menarik tiffany untuk ikut bersamanya.
“Hei!! Tu-tunggu sebentar!!” tiffany begitu kesulitan melanjutkan langkahnya tanpa tongkatnya. Apalagi dipaksa untuk mengikuti namja itu.
“Kalo kau lambat seperti ini, kau akan jatuh” kata namja itu. Tiffany yg sudah kesal dengan perlakuan namja itu, berusaha mendorongnya. Namun malah dia yg terjatuh.
“Aauuwhh…” ringis tiffany saat bokongnya beradu dengan lantai rumahnya.
“Dasar sok-sok’an. Udah tau gak bisa berdiri, masih aja mendorongku. Payah!!” cibir namja itu. Sementara tiffany hanya mendengus kesal. Dia meraih tongkatnya dan berusaha berdiri.
“Kajja…” ajak namja itu sambil mengulurkan tangannya. Tiffany langsung menepisnya.
“Aku gak butuh bantuanmu!!” kata tiffany dan langsung menuju meja makan. Semantara namja itu menyeringai.
“Kau semakin membuatku tergila-gila padamu tiff” gumam namja itu dan mengikuti tiffany menuju meja makan untuk makan malam.

*********

“Silahkan turun cantik” kata namja itu begitu membukakan pintu mobil tiffany. Tiffany pun turun dari mobilnya. Tiffany menatap tajam namja itu.
“Wae??” tanyanya saat ditatap tajam oleh tiffany.
“Kau gak perlu mengantarku lagi!! Aku bisa berangkat sendiri!!” dengus tiffany kesal.
“Kenapa?? Kau gak suka??”
“Sangat tidak suka. Apalagi saat kau menyuruh anjing bodohmu itu mengejarku!!”
“Kau ini sepertinya begitu benci padaku sejak kejadian anjing itu, ayolah jangan seperti itu??! Kita ini mau tunangan, masa kau harus jutek terus padaku??” kata namja itu sambil mencolek dagu tiffany.
“Isshh… Apaan sih?!! Eommaku yg ingin bertunangan, bukan aku!!” kesal tiffany dan meninggalkan namja itu.
Tiffany terus berjalan menuju kelasnya. Dengan dibantu tongkatnya, dia menuju kelasnya perlahan. Namun ditengah perjalanan, dia dihadang oleh seseorang.
“Kita berjumpa lagi tiffany” kata orang itu yg tidak lain adalah sunny.
“Mau apa kau??!!” tanya tiffany.
“Aku hanya ingin bersenang-senang denganmu,” kata sunny dengan smirknya. Dia langsung mendorong tiffany hingga terjatuh.
“Auuwwhh… Kenapa kau selalu mendorongku sih?!!” kesal tiffany.
“Itu karena kau tidak mau menjauhi taeyeon!!”
“Trus kenapa kalo aku bersamanya?? Aku pacarnya!!”
Plakkk…
Sunny langsung menampar tiffany.
“Taeyeon pacarku!! Kau tidak boleh mendekatinya!!” bentak sunny.
“Tapi…”
Plakkk…
Belum sempat tiffany berucap, sunny sudah kembali menamparnya.
“Yeoja cacat sepertimu, sampai kapanpun tidak akan pernah pantas untuk taeyeon!!”
“Meski kau bilang begitu, aku akan tetap bersama…”
Plakkk…
Sunny kembali menampar pipi tiffany. Pipi tiffany sudah memerah karena tamparan sunny
“Kau tidak akan kubiarkan mendekatinya. Aku akan melakukan apapun meski harus mencelakaimu” ancam sunny. Tiffany menatap tajam kearah sunny dengan air mata yg mengalir.
“Aku tidak peduli. Aku akan tetap bersama taeyeon” desis tiffany.
“Kau ini benar-benar…” sunny melayangkan tangannya. Tiffany memejamkan matanya dan…
Plakkk…
Tiffany perlahan membuka matanya dan terkejut dengan pemandangan di depannya. Sunny memegang pipinya karna ditampar oleh seseorang. Orang itu adalah taeyeon.
“Tae…tae…” desis tiffany tak percaya. Taeyeon tak menoleh. Dia menatap tajam sunny.
“Sudah ku bilang, jangan sekalipun menyakiti tiffany!!” bentak taeyeon. Tiffany begitu melihat jelas bagaimana kemarahan taeyeon pada sunny.
“Ta-tapi, kenapa…”
Plakkk…
Belum sempat sunny menyelesaikan ucapannya, taeyeon kembali menamparnya.
“Sudah ku bilang kemarin, aku gak akan pernah memaafkanmu kalo kau sampai menyakiti tiffany!!”
“Tapi aku hanya ingin kau…”
Plakkk…
Tamparan taeyeon kembali mendarat dipipi sunny
“Aku gak peduli perasaanmu!! Aku hanya mencintai tiffany, bukan kau!!” bentakan taeyeon langsung menghancurkan perasaan sunny. Ini pertama kalinya taeyeon membentaknya.
“Taeng… Kenapa kau jadi seperti ini??” lirih sunny dengan airmata yg mengalir deras.
“Wae?? Aku jahat?? Kau baru tahu ya??” cibir taeyeon. “Aku emang jahat, dan aku akan melakukannya lagi padamu!!” taeyeon melayangkan tangannya hendak menampar sunny.
“Taetae…” suara tiffany membuat taeyeon mengurungkan niatnya. Dia menoleh ke tiffany.
“Taetae, cukup, jangan kau tampar lagi dia…” cegah tiffany.
“Tapi dia sudah…”
“Biarlah tae, aku tahu bagaimana perasaannya. Jadi kumohon jangan tampar dia lagi” bujuk tiffany. Taeyeon mendengarkan ucapan tiffany, dia mengepalkan tangannya dan menghempaskan ke udara.
“Sun, cepatlah pergi dari sini sebelum aku kembali menamparmu” desis taeyeon.
“Kau jahat taeng, kau jahat!!” erang sunny dan berlari menjauh dari taeyeon.
Taeyeon mengalihkan pandangannya pada tiffany.
“Fany-ah, kau tidak apa-apa??” tanya taeyeon sambil membantu tiffany berdiri.
“Gwenchana taetae” kata tiffany sambil tersenyum menunjukkan eyesmilenya.
“Yakin??” tanya taeyeon. Jarinya menyentuh pipi tiffany yg merah karena tamparan sunny.
“Aauuwhh…” ringis tiffany kesakitan.
“Tuh kan, pipi kamu masih sakit??! Ikut aku biar ku obati” kata taeyeon dan menggandeng lengan tiffany.
“Kau perhatian sekali taetae…” kata tiffany tersenyum.
“Aku kan kekasihmu, jadi wajar kalo aku memperhatikanmu. Lagian kalo pipimu sakit, aku gak bisa menciummu” kata taeyeon sambil menyenggol lengan tiffany.
“Ihh… Dasar” tiffany terkikih “Lagian meski pipiku masih sakit, kan kamu masih bisa mencium ini” tiffany menunjuk bibirnya.
“Beneran?? Boleh dicoba sekarang??” tanya taeyeon.
“Bagaimana ya??” tiffany berpikir sejenak “Gak boleh deh”
“Yaa… Aku kan pengen” cemberut taeyeon sambil memanyunkan bibirnya.
Chu~
Tiffany mencium bibir taeyeon sebentar dan tersenyum.
“Udah kan??” tanya tiffany dengan eyesmilenya.
“Yaa… Kau mencuri start!!” protes taeyeon
“Kalo kau yg memulainya, bisa-bisa kita kebablasan” kata tiffany.
“Bener juga sih” kata taeyeon mengangguk. “Ya udah deh, kita ke kelas yuk?!” ajak taeyeon dan mengaitkan lengannya di lengan tiffany. Mereka pun menuju kelas sambil bergandengan tangan.

*********

Taeyeon dan tiffany tengah mendengarkan pelajaran yg diberikan oleh songsaenim. Namun taeyeon terlihat gelisah seperti menahan sesuatu.
“Taetae, kau kenapa??” tanya tiffany menyadari kegelisahan taeyeon.
“Ppany, aku ke kamar mandi dulu, udah kebelet nih” kata taeyeon
“Owh, ya udah cepetan sana, entar ngompol lho” goda tiffany.
“Isshh… Apaan sih” cemberut taeyeon dan beranjak dari duduknya. Dia pun meminta ijin pada songsaenim. Begitu mendapat ijin, dia langsung menuju kamar mandi.

*********

“Akhirnya lega juga” kata taeyeon begitu keluar dari kamar mandi. Dia pun berjalan menuju kelasnya. Saat ditengah perjalanan, dia dihadang oleh seseorang.
“Siapa kau??” tanya taeyeon begitu melihat seorang namja dengan smirknya. “Apa kau murid baru disini??”
Namja itu menggeleng.
“Aku hanya ingin bicara sesuatu denganmu” kata namja itu. Taeyeon menatapnya bingung.
“Emang apa yg ingin kau bicarakan??” tanya taeyeon tidak mengerti.
“Tiffany”
“Apa maksudmu??” tanya taeyeon.
“Aku ingin kau menjauhinya”
“Kenapa kau menyuruhku menjauhinya?? Apa hubunganmu dengannya??” tanya taeyeon. Namja itu menyeringai
“Kenalkan…” namja itu menarik tangan taeyeon untuk bersalaman. “Aku tunangan tiffany…”
“Taeyang”

TBC~

Wohohohoho… Holy telat update ya?? Maaf deh, holy lagi sibuk kerja. Berangkat subuh pulang tengah malam. Gak ada waktu mikirin ff.
Oh iya satu lagi. Mungkin ini akan terlihat aneh karena taeyang yg dijadiin tunangan tiffany bukan dari BB semanagement, bukan juga dari namja yg dari Amerika itu juga. Holy bosen ama mereka. Jadi, holy milih taeyang. Apalagi wajah taeyang kan pada dasarnya emang serem, jadi cocok dijadiin tokoh antagonis. Mian kalo gak sesuai harapan.
Kurasa itu saja yg pengen holy ucapkan. Salam terakhir, salam byuntae dari kim holy anak terbyuntae dari pasangan taeny
Gomawo~

Fairly Odd Parents (Chapter 7)

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered

Seohyun masih terus menangis dipelukan yoona. Yoona yg tidak mengerti sebab seohyun menangis, hanya bisa mengelus punggung seohyun. Menenangkannya.
“Hyunnie, sebenarnya apa yg terjadi??” tanya yoona. Dia begitu khawatir. Selama mengenal seohyun, baru dua kali dia mendapati seohyun menangis seperti ini. Saat kedua orang tua seohyun meninggal dan saat ini. Seohyun tidak menjawab. Dia masih terus menangis. Yoona menghela nafas.
“Menangislah jika itu bisa mengurangi beban hatimu” kata yoona lembut. Dia terus menghibur seohyun meski seohyun terus menangis.

*********

“Jess, bagaimana kabarmu??” tanya taeyeon yg duduk disamping jessica. Jessica diam. Dia benar-benar bingung saat ini. Perasaannya campur aduk antara senang, bahagia, sedih, sakit, dan bingung.
“Kau kenapa?? Daritadi kau hanya diam. Kau gak seperti jessica yg dulu ku kenal” tanya taeyeon. Jessica menundukkan kepalanya. Dia duduk menelungkupkan wajahnya. Tangannya mengepal erat.
“Kau gak suka bertemu denganku lagi??” tanya taeyeon. Jessica menggeleng.
“Aku senang bisa bertemu denganmu, tapi…” jessica menggigit bibir bawahnya.
“Wae??” tanya taeyeon.
“A-aku… Bingung…” desis jessica. “Ada perasaan lain yg sulit ku ungkapkan saat aku bertemu denganmu…”
“Ku yakin itu rasa cintamu padaku yg kembali menyeruak” kata taeyeon. Namun jessica hanya terdiam.
“Jess, ikut aku yuk??” ajak taeyeon. Dia menarik tangan jessica. Namun jessica menahan tarikan taeyeon hingga taeyeon menoleh.
“Waeyo??” tanya taeyeon.
“Ini tidak boleh terjadi…” desis jessica. Taeyeon menatap bingung pada jessica.
“Kita tidak boleh bersama lagi” kata jessica menatap taeyeon dengan mata berkaca-kaca. Taeyeon terkejut.
“Tapi kenapa??” tanya taeyeon.
“Kita sudah punya pasangan masing-masing!!! Aku tidak mau merusak hubunganmu dengan peri yg mendampingi seohyun itu!!” erang jessica dengan air mata yg berlinang.
“Da-darimana kau tahu kalo aku mengasuh seohyun??” tanya taeyeon.
“Aku pernah melihatmu waktu disekolah!!”
“Jadi peri yg dipegang seohyun itu adalah kau??” tanya taeyeon. Jessica menggeleng.
“Itu adalah yuri. Dan aku… Aku adalah pasangannya” kata jessica dengan suara bergetar.
“Jadi yg ratu peri katakan kalo kau dijodohkan itu benar??” tanya taeyeon. Jessica hanya menunduk tak menjawab.
“Kenapa kau tidak menolak perjodohanmu dengan peri babo itu?!!” tanya taeyeon. Dia mengepalkan tangannya. Jessica menatap tajam taeyeon.
“Jangan pernah menyebut yuri peri bodoh!!” marah jessica. Taeyeon terkejut. Baru pertama kali ini dia melihat jessica marah padanya.
“Ke-kenapa?? Bukankah itu benar??”
“Tidak ada yg kau tahu tentang yuri!!” kata jessica. Dia mengambil tongkat sihirnya hendak pergi namun ditahan oleh taeyeon.
“Apa kau tidak mencintaiku lagi??” tanya taeyeon. Jessica tidak menjawab.
“Jess, jawab aku. Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi, dan berpaling pada yuri??” tanya taeyeon.
“Bohong jika aku bilang, aku tidak mencintaimu…”
Taeyeon tersenyum mendengar ucapan jessica.
“Tapi, rasa cintaku sekarang lebih besar pada yuri” kata jessica. Taeyeon tersentak. Timbul rasa sakit di hatinya.
“Kembalilah pada peri cantik itu. Jangan khianati dia” kata jessica lembut dan…
Triiing…
Jessica menghilang dari hadapan taeyeon yg menangis sendiri.

*********

Triiing…
“Ada apa kau memanggilku yoong??” tanya yuri begitu muncul di hadapan yoona.
“Sstt… Jangan berisik” bisik yoona sambil membuat isyarat dengan jarinya. Dia melihat ke seohyun yg tengah tertidur.
“Aahh… Mianhae… Ada apa??” tanya yuri pelan.
“Tidak ada. Aku hanya ingin kau menemaniku” kata yoona sambil membelai rambut seohyun.
“Owh…”
“Mana sica unnie??” tanya yoona. Yuri tersentak. Dia mengingat bagaimana jessica dan taeyeon berpelukan.
“Dia sedang ada urusan” kata yuri berusaha tersenyum menutupi rasa sakit dihatinya. Yoona hanya mengulum senyumnya. Dia kembali menatap seohyun.
“Kasihan sekali hyunnie…” gumam yoona.
“Dia kenapa??” tanya yuri ingin tahu.
“Dia ditinggalkan oleh orang yg dicintainya” kata yoona terus menatap seohyun.
“Orang yg seohyun cintai?? Siapa?? Yonghwa??” tanya yuri. Yoona menggeleng.
“Ku rasa bukan dia. Hyunnie tidak akan menangisi orang seperti ini kalo dia bukanlah orang terdekat seohyun”
“Tapi yonghwa kan paling dekat dengan seohyun??” tanya yuri lagi yg membuat yoona menatap tajam padanya. Yuri hanya nyengir kuda. Yoona menghela nafas.
“Aku merasa bukan dia. Seohyun tidak akan menangisi namja seperti itu” kata yoona “Dan kuharap perasaanku itu benar” harapnya.
Triiing…
Jessica muncul di hadapan yoona dan yuri.
“Kalian sedang ngapain disini?? Dan kau yoong, kenapa gak pulang kerumahmu??” tanya jessica.
“Sstt… Jangan berisik, hyunnie lagi tidur” bisik yoona. Jessica hanya mengangguk. Dia mengalihkan pandangannya pada yuri yg sedari tadi terdiam.
“Kau kenapa tadi tidak menemuiku??” tanya jessica.
“Aku dipanggil yoona” gumam yuri. Dia mengalihkan pandangannya, tak menatap jessica.
“Kau kenapa?? Tumben kau diam seperti ini??” tanya jessica yg menyadari sikap yuri menjadi pendiam. Yuri diam tak menjawab.
“Yul…”
Yuri hanya diam. Jessica terbang menghampiri yuri.
“Yul, sebenarnya kau kenapa??” tanya jessica. Yuri yg sedari tadi diam, menatap jessica.
“Ada yg harus kita bicarakan” kata yuri. Dia mengambil tongkat sihirnya dan menarik tangan jessica.
Triiing…
Mereka pun hilang dari hadapan yoona.

*********

Taeyeon tengah duduk sendiri di taman tempat dia bertemu dengan jessica. Dia masih mengingat bagaimana jessica yg menolaknya.
Taeyeon duduk sambil memeluk kedua lututnya. Sedari tadi, airmatanya mengalir deras.
“Kenapa?? Kenapa jadi seperti ini??” lirih taeyeon.
Dia menundukkan kepalanya. Dia menangis
Deg…
Saat taeyeon tengah menangis, bayangan tiffany melintas dipikirannya. Taeyeon seakan tersentak dari lamunannya.
“Miyoung…” lirih taeyeon.

*********

“Ada apa sebenarnya yul??” tanya jessica. Dia melihat yuri begitu dingin berbeda dari biasanya.
“Aku mau nanya sesuatu padamu” kata yuri dingin. Jessica hanya memandang bingung pada yuri.
“Apa hubunganmu dengan taeyeon??” tanya yuri.
“Kenapa kau bertanya seperti itu??” tanya jessica balik.
“Jawab pertanyaanku!!” bentak yuri. Jessica terkejut. Baru pertama kali yuri membentaknya.
“A-aku hanya berteman dengannya” kata jessica menunduk takut.
“Teman?? Kau yakin??” cibir yuri.
“Apa maksudmu yul??” tanya jessica.
“Seseorang tak akan memeluk erat temannya seperti taeyeon memelukmu” kata yuri dingin.
“Ka-kau melihatnya??” jessica terkejut. Dia tidak menyangka pertemuannya dengan taeyeon, dilihat oleh yuri.
“Kenapa kau terkejut?? Jadi benar kau ada hubungan khusus dengan taeyeon??” tanya yuri dengan senyum sinisnya.
“Kau salah paham yul. Aku bisa jelaskan semuanya” kata jessica. Dia menggenggam erat tangan yuri.
“Sekarang cepat jelaskan”
“Ku akui, aku memang mempunyai hubungan khusus dengan taeyeon…”
Yuri mengeratkan genggamannya pada tongkat sihirnya. Dia mengatupkan rahangnya. Dia begitu kesal mendengar ucapan jessica.
“… Tapi itu dulu, sebelum kau membuatku berpaling padamu” kata jessica sambil tersenyum.
“Kau telah membuatku melupakan taeyeon. Meski aku punya rasa cinta pada taeyeon, tapi tak sebesar cintaku padamu. Hatiku sudah menjadi milikmu. Aku janji itu” kata jessica sambil tersenyum.
“Benarkah??” tanya yuri. Jessica mengangguk.
“Aku pegang janjimu itu” kata yuri dan langsung memeluk jessica.
“Saranghae yul” kata jessica dalam pelukan yuri.
“Nado saranghae, sica” kata yuri mengecup kening jessica.

*********

“Engh…” seohyun menggeliat sebelum terbangun dari tidurnya. Dia menatap ke sekelilingnya.
“Aku tertidur” desah seohyun sambil memijat keningnya. Dia mengalihkan pandangannya. Dia melihat yoona tengah tertidur di sebuah sofa. Seohyun tersenyum melihat wajah yoona yg tertidur dengan mulut terbuka. Dia segera beranjak dari kasurnya. Dia mengambil selimut dan menghampiri yoona.
Seohyun mengatupkan mulut yoona. Dia menyelimuti yoona.
“Hyunnie… Saranghae…” igau yoona. Seohyun tersenyum. Dia mengecup kening yoona.
“Nado saranghae” ucap seohyun. Dia berjalan menuju kamar mandi.
Triiing…
Taeyeon muncul di hadapan seohyun. Seohyun terkejut melihat wajah taeyeon yg sembab.
“Hyunnie, mana fany??” tanya taeyeon. Seohyun kembali murung saat taeyeon menyebut nama tiffany. Seohyun terdiam.
“Hyunnie??”
“Bukankah unnie sudah tahu kemana fany unnie??” air mata seohyun kembali mengalir.
“Maksudmu apa seo??” tanya taeyeon tidak mengerti.
“Fany dihukum…” tangisan seohyun langsung menjadi. Sementara taeyeon langsung terpaku dan terdiam. Dia begitu terkejut dengan apa yg di dengarnya.
“Ini tidak mungkin!! Tiffany gak akan pernah dihukum. Tidak akan!!” batin taeyeon.
Tanpa sadar dia meremas dadanya. Hatinya terasa sakit.
“Kenapa?? Kenapa seperti ini??!!” teriak taeyeon frustasi. Matanya mulai terasa perih. Tangannya mencengkram erat tongkat sihirnya.
“Aku harus mencarinya” desis taeyeon.
“Unnie mau kemana??” tanya seohyun.
“Mencari tiffany” kata taeyeon dan mengayunkan tongkat sihirnya.
Triiing…
Taeyeon muncul di kerajaan fairlynesia. Dia langsung terbang masuk ke dalam kerajaan.
“Ada apa kau kemari??” tanya seorang peri pengawal pada taeyeon menghalangi taeyeon.
“Minggir!! Aku ingin bertemu dengan ratu peri” bentak taeyeon.
“Tidak bisa!! Kau tidak boleh menemuinya!!” bentak pengawal tsb.
“Cepat minggir!! Ada hal yg harus ku tanyakan padanya!!”
“Ada apa kau mencariku??” tanya sebuah suara. Taeyeon menoleh dan mendapati ratu peri tengah menatapnya.
“Dimana tiffany??” tanya taeyeon dengan tatapan tajamnya.
“Maksudmu peri pasanganmu itu?? Dia sudah pergi dari dunia peri” kata ratu peri tenang.
“Maksudmu apa huh??”
“Apa kau belum tahu, kalo dia dihukum??”
Taeyeon terdiam.
“Dia dihukum menjadi manusia”
Amarah taeyeon memuncak.
“Kenapa kau menghukumnya?!!” marah taeyeon.
“Dia sudah mencuri buku kerajaan, dan hal itu dilarang keras. Jadi dia harus menerimanya”
“Tapi kan…”
“Kembalilah ke dunia manusia!! Asuh dengan baik anak yg bernama seohyun itu. Jangan pikirkan tiffany karna sekarang peri tiffany sudah lenyap dari dunia peri!!” bentak ratu peri. Dia mengeluarkan tongkat sihirnya dan mengarahkannya pada taeyeon.
“Tunggu…”
Triiing…
Taeyeon kembali ke kamar seohyun. Air matanya perlahan mengalir dari matanya. Tubuhnya bergetar. Dia begitu sulit menerima kenyataan yg dia alami. Kini hanya dia yg akan mengasuh seohyun.
“Mianhae… Miyoung…” lirih taeyeon

TBC~

Fairly Odd Parents (Chapter 6)

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered

“Yoong, bangun!!!” teriak yuri terbang menghampiri yoona yg tengah tertidur.
“Sebentar lagi…” erang yoona dengan mata terpejam. Dia menggeliat dan menarik selimut hingga menutupi tubuhnya.
“Gak bisa yoong. Ini sudah siang. Kamu gak mau sekolah??” tanya yuri.
“Emang sekarang jam berapa??” tanya yoona malas.
“Jam 6.55” kata yuri yg membuat yoona langsung membuka matanya.
“Omo, aku telat!!” pekik yoona dan langsung bergegas ke kamar mandi. Sementara yuri hanya terkikih melihat yoona yg ngacir ke kamar mandi.
“Yoona kenapa??” tanya jessica terbang menghampiri yuri.
“Gak tau” kata yuri menahan tawanya.
Braakkk…
Yoona membuka pintu kamar mandi dengan keras dan segera berlari menuju lemari pakaiannya. Dia langsung memakai seragamnya. Begitu selesai, dia membalik tubuhnya dan mendapati jessica menatap dengan wajahnya yg memerah sedangkan yuri dengan wajah mesumnya.
“Kyaaa….!!!!” teriak yoona sambil menyilangkan kedua lengannya di dadanya.
“Kalian ngintip aku ganti baju ya?!!” teriak yoona dengan wajah memerah.
“A-aku…” jessica hanya menundukkan kepalanya.
“Kami tidak mengintip, kau saja yg tiba-tiba keluar dan ganti baju di depan kami” kata yuri membela diri. “Kau tahu, tubuhmu itu benar-benar sexy” goda yuri.
Pletakkk… Pletakkk…
“Aauuwwhh… Kenapa kalian melempariku?!!” ringis yuri kesakitan saat dilempar sepatu oleh yoona dan dilempar tongkat oleh jessica.
“Makanya jangan ngintip aku lagi!!” kesal yoona.
“Itu bukan salahku!! Kan kamu yg salah ganti baju di depanku!! Lagian kalo aku salah kenapa sica juga gak disalahin??” protes yuri.
Pletakkk…
“Aku tadi gak sengaja!!” kata jessica memukul kepala yuri dengan tongkat sihirnya.
“Aauuwwhh… Kenapa aku selalu dijitak sih??!!” ringis yuri.
“Itu karna kau berpikir mesum terus!!” kesal jessica.
“Udahan berantemnya. Sekarang aku minta aku sampai di kelas sekarang juga” pinta yoona.
“Baik yoong” kata yuri dan…
Triiing…
“Sudah sampai” kata yuri begitu sampai di sekolah yoona.
“Waahh… Cepet banget” kagum yoona.
“Tentu saja yoong, dengan sihir semua bisa dilakukan” kata jessica. “Apa ada yg diminta lagi??” tanya jessica.
“Emm… Ahh… Ada hyunnie. Unnie, ikut aku menemui hyunnie” kata yoona dan berlari menuju ke tempat seohyun berada. Jessica dan yuri pun mengikuti yoona
“Emang kenapa yoong??” tanya yuri.
“Yul, aku minta sesuatu yg di sukai hyunnie” kata yoona sambil terus berlari.
“Tentu yoong” kata yuri. Dia mengayunkan tongkat sihirnya dan…
Triiing…
“Mana??” tanya yoona saat menyadari tak ada apa-apa di tangannya.
“Barang yg disuka seohyun sudah ada di dalam tasmu” kata yuri.
“Yakin??” tanya yoona.
“Tentu” kata yuri. Yoona melirik jessica untuk memastikan. Jessica mengangguk sambil tersenyum.
Yoona menghentikan langkahnya. Dia mengambil apa yg yuri berikan.
“Ini seperti kotak bekal?? Apa benar yg ada di dalam sini kesukaan seohyun??” pikir yoona. “Unnie gak ngerjain aku kan??” tanya yoona curiga pada yuri.
“Tenang saja. Aku yakin itu kesukaan pacarmu itu. Jadi cepat berikan padanya” kata yuri. Yoona pun percaya dengan yuri. Dia segera menghampiri seohyun. Sementara yuri dan jessica mengamati dari kejauhan.
“Annyeong hyunnie…” sapa yoona pada seohyun yg tengah asyik membaca komik keroro. Seohyun mendongakkan kepalanya dan tersenyum begitu melihat siapa yg memanggilnya.
“Annyeong unnie, sini duduk” kata seohyun sambil menarik yoona untuk duduk disampingnya.
“Ada apa unnie??” tanya seohyun.
“Emm… A-aku…” yoona bingung mau jawab apa. Dia begitu gugup berada di dekat seohyun.
“Unnie kenapa?? Gak perlu gugup seperti itu” kata seohyun menyadari tingkah aneh yoona.
“Apa yg mau unnie bicarakan??”
“A-aku punya sesuatu buatmu” kata yoona dan mengeluarkan kotak bekalnya.
“Apa itu??” tanya seohyun.
“Sebentar ya…” yoona membuka kotak bekalnya dan dia langsung membelalakkan matanya begitu melihat isi kotak bekal tsb.
“MWO?!!! U-ubi??” pekik yoona dalam hati. “Yuri benar-benar gila!! Kenapa dia memberiku ubi??” teriak yoona dalam hati. Dia gak menyangka kotak bekal tsb berisi ubi rebus, ubi goreng dan ubi bakar.
“Ini untukku??” tanya seohyun mengambil kotak bekal dari tangan yoona.
“Hyunnie, i-itu…”
“Waaahh… Unnie, darimana unnie tahu kalo aku suka ubi??” tanya seohyun. “Gomawo unnie” kata seohyun dan langsung memeluk yoona. Yoona langsung terpaku. Dia gak menyangka bakal dipeluk seohyun.
“Che-cheonma…” kata yoona akhirnya dan membalas pelukan seohyun.
Sementara itu dari kejauhan yuri dan jessica melihat yoona dan seohyun berpelukan.
“Kita berhasil sica” kata yuri merangkul jessica.
“Bukan aku yul, tapi kau. Aku tidak berbuat apa-apa” kata jessica “Darimana kau tahu kalo seohyun suka ubi??” tanya jessica.
“Kau pikir aku hanya mengintip seohyun saat bersamanya?? Aku juga mencari tahu tentang dia” kata yuri tersenyum.
“Kau memang pintar yul” kata jessica dan menyandarkan kepalanya di bahu yuri. “Gak salah eomma menjodohkanmu denganku” kata jessica. Yuri hanya tersenyum.

*********

Triiing…
Taeyeon muncul disamping tiffany.
“Waeyo??” tanya taeyeon. Tiffany menoleh sebentar sebelum mengalihkan pandangannya dari taeyeon.
“Aku hanya ingin menunjukkan mereka padamu. Bukankah ada masalah yg harus kau selesaikan dengan peri bernama yuri??” tanya tiffany terus menatap ke depan dimana dua orang peri berada tanpa menoleh ke taeyeon. Taeyeon mengikuti arah pandangan tiffany.
“Jessica…”
Taeyeon terkejut begitu melihat apa yg dilihat oleh tiffany.
“Sekarang ku harap kau segera menemui dia. Dan buatlah dia jadi milikmu” kata tiffany. Dia menggenggam erat tongkat sihirnya.
“Ta-tapi kan…”
“Cepatlah kesana. Aku gak akan mengganggu” kata tiffany dia mengayunkan tongkat sihirnya hendak menghilang namun ditahan oleh taeyeon.
“Tunggu sebentar” kata taeyeon.
“Ada apa lagi??” tanya tiffany.
“Darimana kau tahu kalo dia adalah jessica yg dulu sempat meninggalkanku??” tanya taeyeon.
“Aku mencari tahu di buku kerajaan” kata tiffany tenang. Namun berbeda dengan taeyeon. Dia begitu terkejut.
“Ba-bagaimana bisa??”
“Aku mencurinya” kata tiffany.
“Ka-kau mencurinya?? Apa kau sudah gila?!! Kalo kau ketahuan, kau bisa dirubah jadi manusia dan kau tidak akan mengingat dunia peri lagi!!” bentak taeyeon. Tiffany hanya tersenyum tipis.
“Jika memang aku dirubah jadi manusia, kurasa itu lebih baik”
“Kenapa kau melakukannya!!” marah taeyeon.
“Aku hanya ingin tahu siapa yg dulu kau cintai. Dan kini aku senang, ternyata jessica memang lebih baik dariku. Gak kusangka peri yg kau cintai adalah putri dari kerajaan fairlynesia”
“Tapi kenapa??”
“Sudahlah jangan banyak tanya lagi, cepat temui jessica. Ku harap dia masih menerimamu. Dan ku harap kau tidak mengingatku lagi” tiffany mengayunkan tongkatnya.
“Fany, tunggu…”
Triiing…
Tiffany sudah menghilang dari hadapan taeyeon. Kini hanya tinggal taeyeon yg terdiam.
“Kuharap kau tidak mengingatku lagi”
Ucapan terakhir tiffany masih bisa didengar oleh taeyeon. Dia merenungkan apa yg diucapkan tiffany.
“Kenapa?? Kenapa kau melakukannya??” desis taeyeon. Tanpa sadar air matanya mengalir.

*********

Triiing…
Tiffany muncul di sebuah taman bunga. Dia duduk di helai bunga mawar. Dia memikirkan kejadian yg telah terjadi.

[ Flashback ]

“Kenapa kau kembali ke dunia peri dan mencuri buku ini?? Bukannya kau sedang bertugas mengasuh anak bernama seohyun bersama peri taeyeon??” tanya ratu peri.
“Aku hanya ingin tahu tentang peri yuri dan jessica” kata tiffany menundukkan kepalanya.
“Kenapa kau ingin tahu tentang mereka??” tanya ratu peri. Tiffany diam tak menjawab.
“Jawab pertanyaanku!!” bentak ratu peri. Tiffany tetap terdiam.
“Kau tahu kan apa hukuman mencuri buku kerajaan??” tanya ratu peri. Tiffany mengangguk.
“Baiklah kalo begitu, kau akan kurubah menjadi manusia dan menghapus semua ingatanmu tentang dunia peri. Apa ada permintaan terakhir yg ingin kau minta??” tanya ratu peri.
“Aku minta berikan aku waktu satu hari untukku berpamitan dengan seohyun dan taeyeon” kata tiffany.
“Baiklah kalo begitu. Kau kembalilah ke dunia manusia, dan saat ku panggil, kau harus segera datang untuk menerima hukuman” kata ratu peri. Tiffany mengangguk.

[ Flashback End ]

Tiffany menghela nafas.
“Lebih baik aku menemui seohyun sebelum aku dipanggil ratu peri” kata tiffany. Dia mengayunkan tongkat sihirnya…
Triiing…
Tiffany muncul dibelakang seohyun. Dia tersenyum begitu melihat seohyun bercanda dengan yoona. Dia melihat bagaimana seohyun tertawa lepas saat bersama yoona.
“Ku rasa kau bahagia bersamanya hyunnie” gumam tiffany. Dia mengambil tongkat sihirnya,
Triiing…
Tiffany merubah dirinya menjadi kupu-kupu dan terbang menghampiri seohyun.
“Hyunnie…” bisik tiffany. Seohyun menoleh dan mendapati kupu-kupu pink terbang di hadapannya. Seohyun yg mengerti akhirnya memutuskan untuk sejenak minta ijin ke toilet.
“Yoong unnie, aku ke toilet dulu” kata seohyun.
“Baiklah, jangan lama-lama ya??”
Seohyun mengangguk dan pergi ke toilet.
“Ada apa unnie??” tanya seohyun pada tiffany yg telah merubah dirinya seperti manusia.
“Ada hal penting yg harus aku bicarakan” kata tiffany.
“ada apa??”
“Sebenarnya hari ini adalah hari terakhirku mengasuhmu” kata tiffany dengan mata yg berkaca-kaca.
“Jadi taeng unnie dan fany unnie akan pergi meninggalkanku??” tanya seohyun murung. Tiffany menggeleng.
“Hanya aku yg akan pergi. Taeyeon tetap akan menjadi peri pengasuhmu”
“Kenapa hanya unnie yg pergi??”
“Sebenarnya aku telah melakukan kesalahan besar. Dan aku dihukum oleh ratu peri. Beliau akan merubahku menjadi manusia dan semua ingatanku tentang dunia peri akan dihapus” kata tiffany. Seohyun terkejut dengan ucapan tiffany.
“Apa kesalahan unnie tidak bisa dimaafkan??” tanya seohyun. Tiffany menggeleng.
“Apa taeng unnie sudah tahu semua ini??” tanya seohyun. Tiffany mengangguk.
“Tentu saja” kata tiffany sambil tersenyum. Seohyun langsung memeluk tiffany.
“Wae hyunnie??” tanya tiffany terkejut begitu di peluk seohyun.
“Aku gak mau berpisah dengan unnie, bagiku unnie dan taeng unnie adalah appa dan eommaku. Aku bahagia dengan adanya kalian berdua di sampingku. Tapi sekarang kita…” seohyun sudah tak bisa melanjutkan ucapannya. Dia menangis di pelukan tiffany.
“Jangan menangis hyunnie… Siapa tahu kita bisa bertemu lagi” kata tiffany menghibur seohyun.
“Aku takut kita gak bisa bertemu lagi” kata seohyun di tengah isak tangisnya.
“Aku janji kita akan bertemu lagi. Tapi kamu harus janji, saat kita bertemu, kau harus menyapaku karna kemungkinan aku gak mengingatmu lagi” kata tiffany tersenyum. Air matanya mengalir deras seperti seohyun.
“Janji??” tanya seohyun. Tiffany hanya tersenyum dan melepaskan pelukannya.
“Aku pergi dulu. Sudah tiba waktuku menjalani hukumanku” kata tiffany.
“Unnie…” lirih seohyun. Tiffany tersenyum getir dan mengayunkan tongkat sihirnya.
Triiing…
Tiffany menghilang dan seketika itu juga, tangis seohyun semakin menjadi.
“Hyunnie, kau tidak apa-apa??” teriak yoona berlari menghampiri seohyun.
“Unnie…” tangis seohyun seraya memeluk yoona.
“Apa yg terjadi hyunnie??” tanya yoona khawatir. Seohyun tidak menjawab. Dia hanya menangis dalam pelukan yoona.
“Tenanglah…” ucap yoona lembut sambil mengelus punggung seohyun.

*********

Jessica yg tengah menunggu yuri, sedang bermain di taman bunga. Tanpa ia sadari, seorang peri menghampirinya.
“Jessica…” panggil peri tsb. Jessica menoleh
“Kenapa lama sekali yu…” ucapan jessica terhenti saat melihat siapa di depannya. “Taeyeon…”
“Hai jess, lama tidak bertemu” kata taeyeon sambil tersenyum.
“Kenapa kau berada disini??” tanya jessica. Dia mencoba menghindari taeyeon.
“Wae?? Kau tidak suka??” tanya taeyeon. Jessica bingung. Sebenarnya dia sangat senang bertemu dengan taeyeon namun dia juga seperti mengingat luka lamanya saat bertemu taeyeon. Jessica hanya diam. Taeyeon pun menghampirinya dan memeluk jessica erat.
“Aku merindukanmu” bisik taeyeon lembut. Taeyeon mempererat pelukannya. Meski ragu-ragu, jessica pun membalas pelukan taeyeon.
“Aku juga merindukanmu taeng” kata jessica. Air matanya mengalir. Dia begitu merindukan pelukan hangat taeyeon. Tanpa mereka sadari yuri melihat mereka berpelukan.
“Jadi karna itu kau membenciku taeng??” gumam yuri menggenggam erat tongkat sihirnya.

*********

“Hyunnie, aku pulang dulu ya??” pamit yoona begitu mengantar seohyun pulang. Seohyun hanya diam dan membuat yoona bingung.
“Hyunnie, aku…”
“Unnie, temani aku…” kata seohyun menggenggam tangan yoona. Yoona terkejut.
“A-apa aku gak salah dengar??” pikir yoona.
“Ta-tapi kan…”
“Ku mohon unnie, aku gak mau ditinggal lagi oleh orang yg ku cintai lagi. Jadi ku mohon, temani aku hari ini saja, ku mohon…” mohon seohyun dengan air mata yg berlinang. Yoona yg merasa kasihan pada seohyun, akhirnya mengangguk setuju dan mengikuti seohyun masuk ke rumahnya.

*********

Tiffany menunggu hukumannya disebuah ruangan yg sunyi. Tak berapa lama, datanglah ratu peri dengan beberapa peri pengawal.
“Peri tiffany, apakah kau sudah siap??” tanya ratu peri. Tiffany mengangguk.
“Apakah aku boleh meminta satu permintaan lagi??” tanya tiffany.
“Kau meminta apa??” tanya ratu peri.
“Aku minta tolong turunkan aku di dekat daerah tempat seohyun tinggal” kata tiffany.
“Apa kau ingin bertemu taeyeon lagi??” tanya ratu peri.
“Tidak, aku hanya ingin bertemu dengan seohyun dan mengenalnya” kata tiffany pelan.
“Ku pikir juga begitu. Bukan hanya kau yg meminta seperti ini. Banyak peri meminta dijadikan manusia agar bisa berkumpul dengan anak yg diasuhnya dulu. Baiklah, akan ku kabulkan” kata ratu peri.
“Pengawal, ambil tongkat sihirnya” perintah ratu peri. Pengawal pun mengambil tongkat sihir tiffany.
“Sekarang pejamkan matamu. Aku akan menurunkanmu ke dunia manusia” kata ratu peri. Tiffany mematuhi ucapan ratu peri. Dia menunduk dan memejamkan matanya.
“Semoga kau berhasil mendapatkan putri kerajaan peri fairlynesia ini, taetae… Selamat tinggal” batin tiffany. Ratu peri mengayunkan tongkat sihirnya.
Triiing…
Sosok tiffany pun menghilang. Tak ada lagi peri bernama tiffany

TBC~

Woi woi woi…. Maaf ya telat update, harusnya update kemarin, tapi karna ada suatu hal jadi holy update sekarang.
Bagaimana ceritanya?? Makin amburadul ya?? Holy ngerasa cerita ini melenceng jauh dari pemikiran sebelumnya. Ff ini seperti ff taeny atau yulsic daripada yoonhyun. Ku harap holyaddict tetap suka, meski holy merasa semakin aneh dengan nih cerita.
Cukup itu saja ucapan holy. Salam terakhir, salam byun dari kim holy anak terbyun dari pasangan taeny
Gomawo~

Please, Don’t Hate Me (Chapter 21)

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered

Taeyeon dan tiffany berjalan menuju kelasnya. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan yg membuat semua siswa melihat ke arah mereka. Bahkan mereka saling kasak kusuk, berbisik soal taeyeon dan tiffany. Taeyeon berjalan dengan senyum yg menghiasi wajahnya. Dia merasa hari ini lebih indah dari hari-hari sebelumnya. Dia semakin memperdekat jaraknya dengan tiffany. Sementara tiffany merasa gak enak dengan tatapan semua murid yg melihatnya saat taeyeon semakin merapatkan tubuhnya. Tiffany mendorong lengan taeyeon. Taeyeon menoleh ke tiffany.
“Wae??” tanya taeyeon cemberut.
“Li-lihat sekelilingmu” kata tiffany menundukkan kepalanya. Taeyeon melihat sekelilingnya.
“Owh, cuma itu?? Biarkan saja mereka” kata taeyeon dan mengaitkan lengannya kembali ke tiffany.
“Ta-tapi kan aku merasa gak enak di lihat ama orang banyak seperti ini” kata tiffany dengan wajah yg memerah.
“Sudahlah, jangan pedulikan mereka. Mereka hanya iri pada kemesraan kita”
“Tapikan…”
“Sstt… Diamlah” kata taeyeon lembut sambil meletakkan telunjuknya di bibir tiffany. “Jika kamu gak nyaman dengan mereka, cepat-cepatlah ke kelas”
Tiffany mengangguk. Mereka pun kembali melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

*********

“Pagi sica…” teriak yuri girang saat memasuki kelasnya. Dia langsung berlari menuju jessica dan memeluknya erat.
“Pagi yul… Tingkahmu ini seperti kita gak pernah bertemu selama bertahun-tahun” kata jessica tersenyum sambil melepas pelukannya.
“Ya iyalah, aku kan kangen banget ama kamu. Kita berpisah satu jam, bagiku seperti berpisah selama bertahun-tahun” kata yuri.
“Kau berlebihan yul” kata jessica terkikih.
“Bagaimana kabarmu?? Apa kau sudah makan??” tanya yuri. Jessica mengangguk.
“Yaahh… Padahal aku sudah bawakan bekal” kata yuri kecewa. Jessica tersenyum. Dia memegang kedua pipi yuri. Dia mengangkat kepala yuri hingga menatap matanya.
“Kita makan nanti siang saja, gimana??” tanya jessica. Yuri mengangguk.
“Ehem…” seseorang berdehem saat masuk ke kelas dan mendapati yulsic berduaan. Yuri menoleh dan terkejut begitu melihat siapa yg datang.
“Taeng…” yuri tertawa kikuk. Sementara itu, jessica langsung menggandeng lengan yuri. Dia merapatkan tubuhnya dengan yuri.
“Engh?? Sica??” heran yuri saat jessica menggandeng lengannya.
“Diamlah yul” bisik jessica dengan tatapan penuh ancaman. Yuri mengerti. Dia juga mempererat gandengannya dengan jessica.
“Pagi taeng, tiff” sapa jessica pada taeyeon dan tiffany. Dia mencoba tersenyum semanis mungkin. Namun bagi taeyeon, senyum itu seperti dipaksakan.
“Pagi jess” kata taeyeon tersenyum.
“Pagi jessie” sapa tiffany dengan eyesmilenya. Jessica hanya membalasnya dengan senyuman.
“Taetae, jessica sudah jadian ama yuri” bisik tiffany.
“Benarkah??” tanya taeyeon. Yuri mengangguk.
“Chukkae yuri, jaga jessie baik-baik ya?? Jangan perlakukan dia seperti aku memperlakukannya” kata taeyeon.
“Tentu taeng. Tanpa kau minta pun aku akan melakukan. Iya kan sica baby??” kata yuri sambil mencolek dagu jessica.
“Iishh… Apaan sih?!!” kata jessica. Dia memukul menundukkan wajahnya. Wajahnya memerah.
“Kenapa aku malah seperti ini??” batin jessica.

*********

“Hei pendek, kau mau kemana??” tanya seorang yeoja bertubuh tinggi pada yeoja bertubuh kecil di depannya. Dia mengikuti yeoja kecil itu. Yeoja kecil itu berbalik, menatap tajam yeoja bertubuh tinggi.
“Soo, bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan itu??” tanya yeoja pendek itu pada yeoja tinggi itu. Dia mendengus kesal. Yeoja tinggi itu menggeleng.
“Tidak bisa. Wae?? Kau gak suka??” tanya sooyoung sambil membungkuk menyamakan tingginya dengan yeoja kecil itu. Dia menatap dalam mata yeoja kecil itu.
“Aku gak suka. Setidaknya kau memanggilku dengan namaku” kata yeoja kecil itu kesal.
“Kau ingin aku memanggilmu dengan namamu?? Nama yang mana?? Sunkyu??”
Pletakkk…
“Jangan memanggilku dengan nama koreaku!!” kesal yeoja kecil itu menjitak kepala sooyoung. “Panggil aku sunny!!”
“Aauuwwhh… Appo” ringis sooyoung sambil mengelus kepalanya.
“Sunny?? Kau yakin ingin dipanggil itu??” tanya sooyoung.
“Wae??” tanya sunny menatap tajam sooyoung.
“Ciih… Kau gak pantas dipanggil dengan nama itu” kata sooyoung mencibir.
“Apa maksudmu??!!”
“Kau masih belum sadar?? Sunny hanya untuk orang yg selalu ceria dan tersenyum pada orang lain dan membuat orang lain tersenyum. Sedangkan kau?? Kau ambisionis. Kau begitu terobsesi pada taeyeon. Bahkan, kau ingin menghancurkan kebahagiaan taeyeon dan yeoja pincang itu” cibir sooyoung.
“Ka-kau…”
“Aku tahu semuanya tentangmu. Termasuk apa yg kau ucapkan tadi pagi saat melihat taeyeon dan yeoja itu” kata sooyoung dingin.
“Terus kau mau apa kalo kau tahu semuanya??” tanya sunny tak kalah dingin.
“Aku hanya ingin kau sadar. Percuma kau mencoba memisahkan mereka. Karna kelak, Hal itu hanya akan menambah sakit di hatimu” kata sooyoung dan pergi dari hadapan sunny.
“Kau, jangan pernah meremehkanku. Akan ku buktikan aku mampu memisahkan mereka dan membuat taeyeon menjadi milikku” batin sunny geram sambil menatap punggung sooyoung yg semakin menjauh.

*********

Tiffany keluar dari toilet sekolah. Dengan dibantu tongkatnya, dia berjalan menuju kelasnya. Saat tengah berjalan tiba-tiba…
Brukkk…
Seseorang menendang tongkat tiffany, hingga tiffany terjatuh karna tak ada yg menopang tubuhnya.
“Aauwwhh…” ringis tiffany. Dia melihat ke orang yg menendang tongkatnya. Orang itu memandang tiffany dingin.
“Kenapa kau menendang tongkatku??” tanya tiffany. Dia meraih tongkatnya dan mencoba berdiri.
Bruukkk…
Orang itu kembali menendang tongkat yg dipegang tiffany. Tiffany pun kembali terjatuh.
“Aauuwwhh… Kau kenapa sih?!!” kesal tiffany.
“Kau jangan dekati taeyeon lagi” kata orang itu.
“Wae?? Bukankah itu hakku??”
“Kau tidak berhak bersama taeyeon karna taeyeon milikku!!” bentak orang itu.
“Kau siapa??”
“Aku sunny, pacar taeyeon” kata orang itu dingin. Tiffany meraih tongkatnya dan berdiri. Dia menatap tajam sunny.
“Pacar taeyeon itu aku!! Bukan kamu!!” kata tiffany setengah berteriak.
“Kau benar-benar…”
Bruukkk…
Sunny yg kesal dengan ucapan tiffany mengambil tongkat tiffany dan mendorong tiffany hingga terjatuh.
“Kau tidak pantas dengan taeyeon!! Coba kau lihat dirimu sekarang, untuk berdiri saja, tanpa tongkat ini kau gak bisa!!” bentak sunny dan melempar tongkat tiffany jauh dari jangkauan tiffany.
“Taeyeon sempurna!! Sedangkan kau apa??! Kau hanya gadis cacat yg akan menyusahkan taeyeon!!”
Tiffany tersentak dengan ucapan sunny. Dia menundukkan kepalanya.
“Kau tidak pantas untuk taeyeon. Apa yg bisa dibanggakan dari yeoja cacat sepertimu!!”
“Cinta…” desis tiffany. Sunny mengernyitkan dahinya.
“Cinta?? Hanya cinta??! Kau gak tahu diri ya?!! Lebih baik kau jangan mendekati taeyeon. Kau itu seperti parasit yg hanya akan menyusahkan taeyeon!!” tiffany terdiam. Tanpa sadar air matanya.
“Cihh… Dasar cengeng” cibir sunny. Dia pun hendak pergi dari hadapan tiffany. Saat sunny berbalik, dia mendapati sooyoung berdiri dihadapannya dan menatap dingin padanya.
“Minggir” kata sunny dingin.
“Kenapa kau jadi seperti ini??” tanya sooyoung dingin.
“Bukan urusanmu” kata sunny dan mendorong tubuh sooyoung hingga menyingkir. Sunny pun pergi. Sooyoung hanya bisa menghela nafas melihat orang yg selalu dicintainya itu.
Sooyoung berjalan mengambil tongkat tiffany dan menghampiri tiffany yg menangis ditempatnya terjatuh tadi.
“Ini milikmu” kata sooyoung lembut sambil memberikan tongkat pada tiffany.
“Go-gomawo…” desis tiffany di sela isakan tangisnya dengan kepala yg masih menunduk.
“Hei, kalo bicara tatap orang yg mengajak bicara” kata sooyoung.
Perlahan tiffany mengangkat kepalanya. Dia terkejut begitu tahu siapa yg menolongnya.
“Ka-kamu kan yg waktu itu…”
“Ne, aku yg waktu itu membuat taeyeon terluka” kata sooyoung tersenyum
“Mau apa kau??” curiga tiffany.
“Aku cuma mau minta maaf. Kau mau kan memaafkanku??” tanya sooyoung lembut.
“Kenapa kau meminta maaf padaku, kan kamu punya salah ama taeyeon bukan sama aku??”
“Masalah taeyeon itu nanti, aku belum bertemu dengannya. Karna aku bertemu, jadi aku minta maaf ama kamu”
“Kenapa??” tanya tiffany bingung.
“Karna aku telah menyakiti taeyeon orang yg sangat kau cintai” kata sooyoung.
“Darimana kau tahu??”
“Tak sulit bagiku, apalagi tadi pagi aku melihat dua orang berjalan bergandengan tangan dan menjadi pusat perhatian”
Tiffany menundukkan kepalanya. Wajahnya memerah.
“Gak perlu malu seperti itu. Ayo biar ku antar ke kelasmu” kata sooyoung. Dia membantu tiffany berdiri.
“Gomawo” kata tiffany.
“Ayo” kata sooyoung. Tiffany mengangguk. Mereka pun berjalan menuju kelas tiffany.
“Sekali lagi gomawo soo” kata tiffany begitu sampai dikelasnya.
“Sama-sama. Sampaikan salamku pada taeyeon” kata sooyoung dan pergi ke kelasnya.
Tiffany pun masuk ke kelasnya. Dia melihat taeyeon sedang asyik dengan bukunya. Tiffany langsung menghampirinya.
“Taeyeon sempurna!! Sedangkan kau apa??! Kau hanya gadis cacat yg akan menyusahkan taeyeon!!”
Deg…
Tiffany menghentikan langkahnya. Bentakan sunny kembali berdengung di telinganya. Tiffany menunduk. Dia berjalan pelan menuju mejanya.
“Kau sudah datang??” tanya taeyeon saat tiffany duduk dikursinya. Tiffany mengangguk.
“Kenapa lama sekali??” tanya taeyeon. Tiffany tak menjawab. Dia teringat kembali bagaimana sunny menghinanya.
“Miyoung, kau kenapa??” tanya taeyeon menepuk pundak tiffany. Tiffany tersadar dari lamunannya.
“Engh?? Gwenchana tae” kata tiffany memaksakan senyumnya. Taeyeon merasa aneh dengan sikap tiffany. Dia menatap dalam mata tiffany. Taeyeon menghela nafas.
“Ya sudahlah kalo begitu” kata taeyeon mengakhiri percakapannya.
“Pasti ada sesuatu pada tiffany” batin taeyeon. Dia berpikir sesuatu
“Pasti ada hubungannya dengan dia” pikir taeyeon. Dia menggenggam erat bolpoint yg dipegangnya.

*********

“Gomawo taetae. Kamu udah mau mengantarku pulang” kata tiffany menundukkan kepalanya. Taeyeon memandang tiffany lembut.
“Apa yg sebenarnya terjadi padamu??” tanya taeyeon. Tiffany menggeleng.
“Jujurlah. Apa yg telah membuatmu murung seperti ini?? Apakah ada hubungannya dengan sunny??” tanya taeyeon serius. Tiffany terkejut.
“Kenapa kau berpikir seperti itu??” tanya tiffany tak percaya.
“Mudah saja. Hanya sunny yg belum ku putuskan. Jadi kupikir kau dilabrak oleh dia. Apakah aku benar??” tanya taeyeon lembut. Tiffany menunduk.
“Ya sudahlah. Jangan kau pikirkan masalah itu. Yang jelas aku hanya mencintaimu” kata taeyeon dan mengecup kening tiffany.
“Aku pulang dulu” kata taeyeon. Dia memasuki mobilnya dan langsung menancapkan gasnya. Tiffany hanya tersenyum kecut dan berjalan masuk ke rumahnya.
“Aku pulang” kata tiffany begitu masuk rumahnya. Dia bingung melihat eommanya tersenyum padanya. Sementara ayahnya terlihat gelisah.
“Akhirnya kau pulang juga tiff” kata eommanya. “Ada yg mau eomma bicarakan padamu”
“Kenapa eomma tersenyum seperti itu?? Sepertinya dia ingin sesuatu dariku?? Kenapa perasaanku jadi gak enak seperti ini??” batin tiffany.
Tiffany menoleh pada appanya. Dia makin bingung saat wajah appanya terlihat seperti orang bersalah.
“Ada apa??” tanya tiffany.
“Bagaimana sekolahmu?? Menyenangkan??” tanya eommanya.
“Sudahlah eomma, cepat katakan, apa yg ingin eomma katakan”
“Eomma ingin kau bertunangan dengan seseorang”
Tiffany membelalakkan matanya. Dia tak percaya dengan apa yg dikatakan eommanya.
“Andwae!! Aku gak mau bertunangan!! Lagian siapa yg mau dengan yeoja cacat seperti ku??!!” teriak tiffany.
“Aku” kata seseorang begitu keluar dari sebuah kamar. Tiffany menoleh ke asal suara. Dia terkejut dengan siapa yg ada di hadapannya kini.
“Ka-kamu…”

TBC~

Hahaha… Maaf ya lagi-lagi holy telat update. Bukan karna sibuk, tapi karna penyakit yg selalu datang tiba-tiba. Sekali lagi maaf ya??
Satu hal lagi. Holy bingung mau nentuin siapa orang yg mau bertunangan dengan tiffany itu. Aku harap holyaddict nentuin siapa cast cowok itu.
Kurasa cuma itu yg bisa holy ucapin untuk sementara. Salam terakhir salam byun dari kim holy anak terbyun dari pasangan taeny
Gomawo~