What Should I Do?

Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Gender Bender
Rated : Tentuin sendiri
Length : Oneshot

Taeyeon pulang dari pekerjaannya sebagai cleaning service di sebuah perusahaan. Dia langsung merebahkan diri di kasur kamarnya untuk melepas penat sambil melihat foto di mejanya. Foto kekasihnya yg sudah setahun dipacarinya meski belum pernah ketemu.

[Taeyeon pov]
“Hmm… Daritadi pagi aku belum menghubungi tiffany. Aku sms dia dulu lah” pikirku. Aku mengambil handphoneku disaku. Dan mendapati sebuah pesan dari tiffany.
“Tae, aku bosan. Aku ingin putus”
Deg…
Aku tertegun begitu membuka dan membaca pesan singkat dari tiffany. Apa yg terjadi?? Kenapa begitu mendadak? Apa yg membuat dia mengatakan hal itu? Apa hubunganku akan berakhir?
Aku terdiam. Ku ketik beberapa kalimat membalas pesannya.
“Hmm… Ya udah deh kalo itu mau mu. Terserah kamu aja” balas ku. Aku menghela nafas. Aku berpikir sejenak. Apa yg terjadi? Kenapa dia melupakan harapan kita?
Drrtt… Drrtt…
Handphone ku bergetar kembali. Sebuah balasan dari tiffany. Dengan cepat ku buka pesannya.
“Maaf, tapi aku gak bisa menjalani hubungan ini lagi. Aku gak kuat kalo harus menjalani LDR. Apalagi aku gak mau menjadi beban buatmu karena harus ke rumah. Aku harap kamu mengerti. Maaf, carilah orang yg lebih baik dariku”
“Ck…” aku berdecak kesal. Ku genggam erat handphoneku. Hatiku terasa sakit membaca pesannya.
“Sial” kesalku. Kenapa gak daridulu kita putus? Kenapa saat aku sedang berusaha untuk menemui orang yg ku cintai, kenapa dia harus memutuskanku?
“Aarrgghh!!!”
Bugghhh…
Entah apa yg ku rasakan saat ku pukul dinding kamarku. Ku lihat tanganku memar, tapi tidak terasa sakitnya.
Aku terduduk di kasur. Memeluk kedua lututku.
“Wae? Waeyo fany-ah…” lirihku.

[Normal pov]
Seminggu kemudian…

Taeyeon berjalan menuju tempat kerjanya. Sesekali dia menghela nafas. Tanpa ia sadari sooyoung tengah mengikutinya.
“Hei, kau kenapa?” tanya sooyoung menepuk pundak taeyeon. Taeyeon tidak menjawab. Dia meneruskan langkahnya.
“Ditanya kok malah diam sih? Apa ada hubungannya dengan tiffany? Kekasihmu yg bahkan kamu tidak tahu bagaimana wujudnya?” tanya sooyoung lagi. Taeyeon mengangguk.
“Kan sudah ku bilang, dia cuma main-main dengan perasaanmu. Dia gak pernah berniat menjadi pacarmu”
“Shut up!! Jaga mulutmu!! Fany gak pernah memainkan perasaanku!!” taeyeon menatap tajam sooyoung.
“Emang bener kan?? Dia aja mutusin kamu dengan gak kuat menjalani hubungan jarak jauh. Kalo emang dia mencintaimu, dia pertahanin dong hubungan kalian. Atau jangan-jangan dia punya yg lain?”
Ucapan sooyoung membuat amarah taeyeon memuncak.
Buukk…
Taeyeon langsung menghajar sooyoung.
“Kau jangan pernah ngomong seperti itu lagi!! Dia hanya mencintaiku!!” taeyeon langsung mengarahkan tinjunya ke muka sooyoung namun di tahan oleh seseorang.
“Hei!! Kau kenapa?!!” tanya orang yg menahan tangan taeyeon.
Taeyeon mendengus kesal.
“Dia sedang dibodohi seseorang, yul” cibir sooyoung yg membuat taeyeon semakin kesal.
“Kau…” taeyeon hendak memukul sooyoung, namun segera ditahan oleh yuri.
“Taeng, cukup kau cepat kerjakan pekerjaanmu!!” kata yuri menyuruh taeyeon ke tempat kerjanya. Taeyeon hanya diam dan menatap tajam kedua temannya itu dan berjalan pergi.
“Soo, gwenchana?” tanya yuri. Sooyoung mengangguk dan merapikan pakaiannya.
“Dia akhir-akhir ini berbeda dari biasanya” gumam yuri.
“Dia putus dengan tiffany” kata sooyoung dan meninggalkan yuri. Yuri terdiam dan memperhatikan taeyeon yg semakin menjauh.

*********

“Huft…” taeyeon menghela nafas begitu masuk ke gudang tempat dia berkumpul bersama teman-temannya.
“Kamu dipanggil atasan lagi?” tanya yuri.
“Nde…” ucap taeyeon singkat dan mengganti pakaian kerjanya.
“Kamu dimarahin lagi?”
Taeyeon mengangguk.
“Dia bilang apa?”
“Seperti biasa yul, aku harus membersihkan halaman kantor” kata taeyeon. Taeyeon duduk sambil meneguk segelas air. Yuri menghela nafas melihat taeyeon.
“Sampai kapan kamu seperti ini? Kerjaanmu makin menurun. Halaman yg biasanya kamu bersihkan malah makin kotor. Ingat taeng, kita ini cuma cleaning service. Jika kerjaan kita tidak bagus, kita bisa dipecat”
“Aku gak ingin membahasnya yul” kata taeyeon lesu dan beranjak pergi.
“Kau mau kemana?” tanya yuri.
“Aku mau pulang. Mau istirahat” kata taeyeon dan keluar dari gudang.
“Hmm… Apa tiffany begitu berharga sampai kau berubah begini?” pikir yuri.

*********

Taeyeon berjalan gontai. Dia berjalan tertatih tatih.
“Uugghhh.. Kepalaku sakit…” ringis taeyeon memegang kepalanya.
Brukkk…
Taeyeon terjatuh. Dia tak sadarkan diri.

*********

“Uugghh… Aku dimana?” ucap taeyeon begitu terbangun.
“Kamu sekarang berada di kamarku” ucap sooyoung sambil menghampiri taeyeon yg terbaring.
“Kamu mabuk lagi??” tanya sooyoung sambil memberikan secangkir teh hangat. Taeyeon hanya diam.
“Aku tahu kamu sedih karena kekasihmu yg jauh itu. Tapi gak perlu seperti. Coba kamu bayangkan kalo tiffany melihatmu seperti ini. Dia pasti akan kecewa”
Taeyeon hanya terdiam. Kepalanya terlalu sakit untuk menanggapi obrolan sooyoung.

*********

“Hoekkk… Hoekkk…”
Untuk kesekian kalinya taeyeon muntah pagi ini.
“Uugghhh… Perutku sakit, apa minuman kemarin terlalu keras buatku??” ringis taeyeon. Tangannya memegang perutnya yg rata. Wajahnya begitu pucat. Tatapannya sayu. Dia berjalan menuju lemarinya. Mencari sebuah kotak.
Klek…
Taeyeon membuka kotak tsb. Kotak tabungannya. Dia menghitung uang yg telah dia kumpulkan slama ini. Taeyeon menatap nanar ke uang yg digenggamnya. Dia menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan air matanya supaya tidak terjatuh.
“Ck… Cuma segini, buat pergi ke seoul aja ini belum cukup” lirih taeyeon. Dia menatap uangnya kembali. Kini matanya sudah berkaca-kaca.
“Aku memang payah” kesal taeyeon. Air matanya mulai membasahinya. Dia menangis dalam kesepiannya.

*********

“Yul, kau sudah menjenguk taeyeon??” tanya sooyoung. Mereka berdua tengah bekerja menyapu halaman yg ditinggalkan taeyeon karena sakit.
“Ani, apa hubungan taeyeon dan pacarnya masih belum baikan??” tanya yuri sambil memasukkan tumpukan daun kering ke keranjang.
“Aku rasa belum” ucap sooyoung singkat.
“Hmm… Aku bingung dengan taeyeon. Kenapa dia bisa suka dengan orang yg dia kenal lewat jejaring sosial? Apalagi sampe pacaran. Padahal gak pernah ketemu”
“Entahlah yul, itu urusan taeyeon”
“Apa tiffany orang busan juga??” tanya yuri. Sooyoung menggeleng.
“Tiffany tinggal di seoul”
“Ah, pantas saja dia begitu rajin ngumpulin uang. Ternyata untuk ketemu tiffany”
“Yahhh begitulah” ucap seseorang dari belakang yuri dan sooyoung. Mereka menoleh dan mendapati taeyeon tengah berdiri dibelakangnya.
“Maaf aku telat” ucap taeyeon dan mengambil sapu yg dipegang sooyoung.
“Taeng, kamu gak apa-apa? Semalem kamu kan…”
“Aku baik-baik saja. Mending kalian bersihkan tempat kalian masing-masing daripada di marahin atasan” ucap taeyeon pelan. Sooyoung dan yuri hanya terdiam melihat taeyeon menyapu membersihkan halaman.
“Yul, apa yg harus kita lakukan? Aku gak mau taeyeon jadi pendiam” bisik sooyoung.
“Entahlah soo, gaji kita sebagai cleaning service aja gak cukup buat bantu taeng pergi ke seoul”
“hmm… Ya udahlah, aku harap dia segera move on dari tiffany” ucap sooyoung. Mereka berdua akhirnya pergi ke tempat kerjanya masing-masing. Tanpa mereka sadari obrolan mereka di dengar oleh taeyeon.
“Mianhae,.. Tapi aku gak bisa menjauh dari tiffany. Suatu hari aku akan menemuinya dan memperkenalkan tiffany ke kalian sebagai calon istriku. Mianhae…” desis taeyeon dan melanjutkan pekerjaannya.

END~

Akhirnya selesai juga. Ini adalah ff yg aku buat berdasarkan kejadian di dunia nyata. Aku cuma pengen minta pendapat para holyaddict untuk memberikan pendapat tentang taeyeon dan tiffany. Bagaimana pendapat kalian tentang hubungan mereka. Buat pendapatnya saya ucapkan terima kasih*bow*

Mianhae Unnie, I Give You The Bad Gift

Main Cast: SNSD
Other Cast: cari sendiri.
Genre : Romance, Gaje,
Type : Yuri
Rated : Tentuin Sendiri
Length : Oneshoot

Seohyun terduduk di ranjangnya. Dia menutupi mukanya yg sembab. Masih terlihat jelas sisa-sisa aliran airmatanya di pipi lembutnya. Dia masih teringat dengan pertengkaran dengan yoona yg tak lain adalah kekasihnya yg terjadi semalam.

[ Flashback ]

Waktu sudah menunjukkan jam 12.00 malam. Seorang gadis masih terduduk di sofa yg berada di ruang tengah. Dia hanya ditemani sebuah laptop di depannya yg dari tadi terus ditatapnya. Tatapannya menggambarkan kesedihan dan kepedihan teramat sangat sulit dilukiskan. Tak berapa lama kemudian, seorang gadis masuk ke dalam rumah. Raut wajahnya terlihat sangat lelah. Gadis itu menggantungkan mantel yg dipakainya. Dia terkejut begitu melihat ada seorang gadis yg duduk di sofa dan menatapnya dingin.
“H-hyunnie… Kau sedang apa disini?? Ka-kau tidak tidur??” tanya gadis itu kepada gadis yg terduduk disofa bernama seohyun.
“Yoong Unnie, jelaskan semua ini” kata seohyun dingin dan menunjukkan sebuah gambar di laptopnya kepada gadis yg baru masuk itu.
“Hyu-hyunnie itu semua bisa ku jelaskan” Yoona berusaha tenang untuk menjawab namun tetap saja suaranya bergetar.
“I-itu semua hanya akting hyunnie…” seohyun mengangkat sebelah alisnya begitu mendengar jawaban yoona.
“Akting?? Oh ya… Aku lupa, unnie adalah seorang aktris” katanya datar.
“Kau jahat!!” Yoona terkejut dengan ucapan seohyun.
“Apa maksudmu aku ja…” perkataan yoona terhenti begitu melihat kepedihan yg terpancar dari sorot mata seohyun. Yoona pun terdiam.
“Aku gak jahat hyunnie…” desis yoona.
“Mengapa unnie tidak pernah mengatakan kalo unnie akan melakukannya lagi?? Tidakkah cukup unnie melukai perasaanku??”
“Aku gak bermaksud begitu. Aku hanya takut kau akan terluka”
“Kau takut aku terluka?? Apa dengan aku mengetahui ini sekarang, aku gak terluka?? Kau salah besar unnie!! Aku begitu terluka!!” teriak seohyun. Yoona hanya terdiam
“Unnie, kau tahu, aku begitu sakit saat kau pertama kali bilang akan melakukan adegan seperti itu, hatiku begitu terluka, dan sekarang begitu luka itu mulai mengering, kau membuat luka itu kembali mengelupas dan kini kau bahkan mengoyak luka itu”
“Mianhae…” lirih yoona.
“Kenapa unnie gak jujur padaku dari dulu?? Kau lihat fany unnie, sica unnie dan yul unnie?? Mereka membicarakannya dulu dengan pasangannya agar tidak membuat pasangannya terluka. Tapi kau?? Kau malah membuatku semakin terluka” tanya seohyun yg kini berlinang air mata.
“Aku takut kau sedih”
“Tapi hal itulah yg membuatku sedih. Kau tidak pernah…”
“Hyunnie, kau tidak mengerti!! Kau masih terlalu muda untuk memahami semua ini!!”
“Umurku sudah hampir 21 tahun unnie!! Aku sudah…”
“Terus sekarang aku harus gimana??!! Aku gak bisa menolaknya!!! Itu tuntutan profesi!!” kesal yoona.
“Kenapa kau gak bisa menolaknya?? Bukankah kau punya hak untuk menolaknya?? Aku saja yg ikut acara WGM menolak meski itu hanya mencium pipi yonghwa”
“Jangan samakan WGM dengan dramaku!! wGM hanya reality show yg bisa disesuaikan dengan keinginan orangnya, sedangkan drama harus mengikuti apa yg telah ada!!”
“Tapi kan…”
“Cukup hyunnie!! Aku lelah. Aku pulang ingin istirahat bukan ingin mendengar ocehanmu” bentak yoona dan pergi ke kamarnya. Tidak lupa yoona juga menutup pintunya dengan keras. Sementara seohyun hanya bisa menangis.

[ Flashback End ]

Sinar mentari semakin terang menandakan hari sudah semakin siang namun tidak ada tanda-tanda dari seohyun untuk beranjak dari tempat tidurnya.
Diruangan yg lain terdapat delapan yeoja yg berkumpul dimeja makan untuk sarapan. Tidak seperti biasanya, yoona hanya terdiam gak seberisik biasanya yg sering berebut makanan dengan sooyoung.
“Sica baby, kau masih ngantuk ya??” tanya yuri pada kekasihnya jessica yg sedari tadi menguap.
“Heem. Semalam berisik sekali dari kamar tiffany. Kurasa taeng benar-benar membuatnya merasa di surga” kata jessica sambil melirik ke arah tiffany yg mukanya kini memerah.
“Aku gak melakukan apa-apa dengan tiffany semalam” sangkal taeyeon.
“Kalo kau gak melakukan sesuatu gak mungkin tiffany berkata ‘Ohh… Taeng… Faster… I’ll cum…'” kata jessica sambil menirukan desahan tiffany lengkap dengan ekspresi jessica yg membuat semua member tertawa karena melihat ekspresi jessica kecuali taeny dan yoona.
“Mianhae sica, gara-gara aku tidurmu terganggu” kata tiffany yg mukanya semakin memerah.
“Gwenchana. Lagian bukan kalian saja yg bikin keributan semalam” kata jessica dan mulai menaruh nasi di piringnya. Yoona semakin terdiam mendengar perkataan jessica.
“Maksudmu??” tanya sunny gak mengerti.
“Ani. Kurasa itu hanya perasaanku aja yg mendengarnya.” kata jessica dan melahap sesendok nasi ke mulutnya.
“Kurasa bukan hanya kau, aku juga mendengar suara orang sedang bertengkar semalam” kata sooyoung disela-sela makannya.
“Kau mendengarnya juga youngie??” tanya sunny. Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya karna mulutnya sudah penuh makanan.
“Soo, Kau tahu siapa orangnya??” tanya tiffany. Sooyoung melirik ke arah yoona sebentar sebelum menggeleng.
“Ani. Aku gak tahu”
“Bukannya semalam hyunnie yg masih diruang tengah saat kita semua masuk kamar?? Kurasa dia tahu” kata yuri. Yoona menggenggam erat sendok dan garpu dikedua tangannya.
“Semalam hyunnie juga gak menyalakan ipod-nya begitu masuk kamar. Dia kan biasanya selalu menyalakan ipodnya sebelum tidur” kata hyoyeon yg adalah teman roommate seohyun.
“Darimana kau tahu kalo maknae gak menyalakan ipod nya??” tanya yuri.
“Tiap pagi, biasanya ipodnya selalu berada dikasurnya, tapi pagi ini, ipod itu malah masih tetap berada di meja belajarnya” terang hyoyeon.
“Mungkin saja dia lupa” kata jessica.
“Kalo udah kebiasaan, gak akan mungkin lupa jess” terang tiffany.
“Kurasa sesuatu terjadi dengannya” kata hyoyeon curiga.
“Kenapa kau berpikir seperti itu??” tanya tiffany.
“Kalian gak merasa aneh, kita disini sarapan tanpa dia??”
“Bener juga sih, dia kan selalu bangun pagi. Jadi terasa aneh kalo tidak ada dia disini” kata tiffany.
“Apa yg sebenarnya terjadi dengan ‘anakmu’ tiff??” tanya sunny. Tiffany mengangkat kedua bahunya.
“Yoong, cepat suruh hyunnie kesini” kata taeyeon yg sudah menyelesaikan makannya. Dia menghampiri yoona
“Aku tahu kau sedang ada masalah dengannya” bisik taeyeon yg membuat yoona langsung beranjak dari kursinya.

** Yoona pov **

Aku beranjak dari kursiku dan meninggalkan makananku. Kulangkahkan kaki ku ke sebuah kamar. Entah kenapa kali ini kakiku terasa berat untuk kulangkah. Semakin dekat aku dengan kamar itu, kakiku terasa semakin berat dua kali lipat. Mungkin ini akibat pertengkaran semalam. Yah, harus kuakui pertengkaran semalam adalah pertengkaran yg paling hebat yg pernah kualami bersama seohyun. Pertengkaran yg gak akan pernah kulupakan.
Kini aku berada di depan kamar dengan pintu bersticker kodok.
Perlahan ku ketuk pintu tsb. Kurasa gak ada jawaban dari dalam. Ku ketuk kembali tapi kali ini sedikit lebih keras. Masih gak ada jawaban dari dalam. Akhirnya kuputuskan untuk membuka pintu itu. Kuputar knop pintu itu hingga pintu itu terbuka.
Kususupkan kepalaku ke dalam kamar itu terlebih dahulu. Aku langsung mencari sosok seohyun. Aku langsung terkejut ketika melihat seohyun terduduk di ranjang. Dia menatap keluar jendela. Keadaannya begitu berantakan. Aku gak pernah liat dia seperti ini. Apa sebegitu terlukakah dia melihat foto itu??
Perlahan ku dekati seohyun. Dia tidak menyadari keadaanku.
“Hyu-nnie…” panggilku pelan. Dia langsung menoleh kearahku. Aku terkejut melihat tatapannya. Sorot matanya menyiratkan kepedihan dan kesakitan yg begitu sulit dijelaskan. Tanpa sadar, aku mundur selangkah. Aku memalingkan mukaku karna aku semakin tidak kuasa menahan air mataku melihatnya seperti ini.
“Hyunnie… Kau ditunggu oleh unniedeul di meja makan. Kita sarapan bersama” ucapku perlahan. Ku lihat dia beranjak dari kasurnya dan masuk ke kamar mandi di kamar ini. Aku pun keluar dari kamarnya kembali ke meja makan.
“Mana hyunnie, yoong??” tanya yuri ketika aku duduk di kursiku kembali.
“Sebentar lagi dia kesini”
Tak berapa lama kemudian, seohyun keluar dari kamarnya. Aku terus menatapnya. Dia menuju meja makan. Dia hanya diam. Dia mengambil piring, nasi dan lauknya dan kembali pergi ke kamarnya.
“Hyunnie, kau gak makan bareng kita??” tanya tiffany. Seohyun menoleh.
“Mianhae unnie… Aku sekarang ingin makan sendirian” kata seohyun dan masuk ke kamarnya.
Ini benar-benar membuatku semakin tidak nafsu makan melihatnya seperti ini. Yaahh, ini memang salahku menyembunyikan adegan itu. Tapi tetap saja aku melakukannya karna aku gak ingin menyakitinya.
“Apa yg terjadi dengan maknae sih??” tanya sunny.
“Biar aku yg bicara dengannya” kata taeyeon.
“Wuuiihh… Appa nya yg byun mau bicara ama anaknya yg innocent” kata sooyoung dan…
Pletaakk…
Sebuah sendok melayang ke kepala sooyoung. Semua member langsung tertawa.
“Aauuwwhh… Siapa sih yg ngelempar sendok?? Aku mutilasi tuh orang!!” kesal sooyoung.
“Makanya jangan ngomong sembarangan” kata sunny yg masih menahan tawa melihat wajah kesal kekasihnya itu. Kualihkan pandanganku dari meja makan ke taeyeon yg sudah berada di depan kamar seohyun.
“Hyunnie, kau baik-baik saja??” tanya taeyeon dari luar kamarnya.
“Ne unnie, aku hanya ingin sendiri” jawab seohyun dari dalam kamarnya.
“Apa kau akan berada dikamarmu seharian?? Kita harus menyiapkan sesuatu untuk acara nanti malam”
“Mianhae unnie, aku gak bisa membantu, aku gak enak badan. Tapi aku janji, aku akan ikut acara malam nanti”
“Ok” kata taeyeon singkat dan kembali ke meja makan.
“Emang nanti malam ada acara apa??” tanyaku.
“Kau lupa hari ini hari apa??” tanya jessica.
“Hari ini hari rabu” jawabku polos. Ku lihat member yg lain menghela nafas. “Wae??”
“Kau itu mikirin apa aja sih?? Hari ultahmu saja kau lupa” kata sooyoung menjentikkan telunjuknya dikeningku.
“Ah iya, aku lupa” kataku akhirnya.
“Karna kau sudah ingat, setelah kau selesai dengan makananmu kau bantu kami menyiapkan semuanya” kata hyoyeon. Aku hanya mengangguk dan menghabiskan makanan dipiringku.

** Seohyun Pov **

Kulirik jam disebelahku. Udah jam 7.00 malam. Tidak terasa, seharian aku berada disini. Akhirnya ku putuskan untuk beranjak dari kasurku. Aku pun menuju kamar mandi.
Sejenak kulihat cermin yg berada di dalam kamar mandi. Kulihat diriku benar-benar begitu berantakan hari ini. Tidak seperti hari-hari selanjutnya.
“Kenapa aku bisa seperti ini karna dia??” tanyaku pada diri sendiri.
“Aahh… Mengingatnya semakin membuatku merasakan sakit yg teramat perih. Lebih baik aku segera bersiap-siap untuk acara malam ini” pikirku dan langsung mandi.
Selesai mandi aku mencari-cari baju yg cocok denganku. Ketika sedang asyik memilih baju dilemariku, aku melihat kotak kecil. Aku pun mengambilnya.
“Ini harusnya untuk malam ini. Mianhe unnie…” lirihku. Aku langsung membuang kotak itu ketempat sampah dan berharap aku tidak akan pernah menemukannya. Aku pun kembali memilih baju. Dan aku pun memutuskan memakai gaun malamku yg berwarna hitam tanpa lengan. Ku berdandan seadanya. Jujur aku ingin sekali tetap berada disini, karna aku tidak akan pernah melihat wajahnya selama aku disini. Tapi karna aku sudah berjanji, aku harus menepatinya.
Setelah kurasa cukup baik dengan penampilanku, aku pun keluar dari kamarku.
“Waahh… Hyunnie, kau cantik sekali malam ini” puji tiffany padaku.
“Gomawo unnie” kataku.
“Karna semua member udah kumpul, ayo kita mulai acaranya” kata sooyoung semangat.
“Kau udah gak sabar ingin makan ya??” goda sunny.
“Hehehe… Bunnyku mengerti banget tentangku. Aku jadi makin cinta” kata sooyoung sambil mencubit pipi sunny.
“Aauwwh… Appo” cemberut sunny mengelus pipinya yg dicubit sooyoung. Sooyoung pun mencium pipi sunny.
“Sekarang udah gak sakit kan??” goda sooyoung.
“Apaan sih..” kata sunny dengan wajah yg memerah.
“Mau lagi?? Kalo mau entar kalo acaranya udah kelar”
“Ogah” jawab sunny singkat.
“Kapan mulainya nih acara??” kata yuri yg menggandeng jessica.
“Kalo gitu kita mulai saja acaranya sekarang” kata yoona yg muncul dibalik yuri.
Akhirnya acara pun dimulai. Acara pesta kecil-kecilan untuk merayakan ultah yoona.

*********

Ku lihat yoona sedang duduk di sofa tanpa seseorang pun menemaninya karna member yg lain sudah sibuk dengan pasangannya. Sesekali kulihat dia melirik ke arahku seolah-olah memintaku menemaninya. Aku tidak ambil pusing. Aku hanya ingin di sini sebentar lagi untuk menetapkan keputusanku. Aku menghela nafas sebelum akhirnya menghampirinya.
“Unnie, kita harus bicara” kataku pelan. Yoona pun menoleh.
“Hyunnie… A-aku juga mau…”
“Ku tunggu kau dibalkon” kataku memotong ucapannya dan pergi meninggalkannya.
Sesampai dibalkon aku terus menatapnya.
“Aku ingin bicara…” kata kami bersamaan.
“Kau dulu” kataku padanya.
“Hyunnie… Mianhae, karna semalam aku membentakmu. Aku tidak bermaksud membuatmu seperti ini. Aku hanya…”
“Unnie… Aku ingin kita putus” kataku memotong ucapannya. Semakin banyak dia berkata maka keputusanku semakin goyah oleh penyesalannya. Kini bisa kulihat wajah shocknya.
“Ta-tapi kenapa kau…”
“Karna memang sudah seharusnya ini berakhir” kataku dingin yg lagi-lagi memotong ucapannya.

** Yoona Pov **

“Ta-tapi kenapa kau…”
“Karna memang sudah seharusnya ini berakhir” kata seohyun begitu mudahnya seolah membalik telapak tangan.
“Kenapa kau berubah seperti ini?? Kau tidak lagi seperti hyunnie yg ku kenal dulu”
“Hyunnie yg dulu sudah tidak ada lagi. Karna kau selalu menganggapnya anak kecil” ku akui semua ucapannya benar. Aku selalu menganggapnya anak kecil, padahal sifatnya lebih dewasa daripada aku.
“Unnie, mianhae karna ulang tahunmu kali ini, aku tidak memberikanmu sesuatu, malah meminta kepadamu” katanya lirih.
“Apakah kau tidak bisa memaafkanku hyun??” tanyaku. Tanpa sadar air mataku mengalir.
“………..” tidak ada jawaban.
“Tidak adakah kesempatan bagiku agar kau tidak memutuskanku??”
“………” lagi-lagi tidak ada jawaban.
“Seohyun, ku mohon maafkan aku, aku hanya…”
“Cukup yoong, jangan memohon lagi!! Kita gak bisa bersama lagi!! Mulait detik ini hubungan kita hanya sebagai teman sesama member tidak lebih” teriaknya dengan airmata yg mengalir deras. Setelah mengucapkan itu dia pergi dariku.
“Baiklah jika itu maumu!! Akan kuturuti!! Asal kau bahagia, pahitpun akan ku telan!!” teriakku kearahnya. Lututku terasa lemas. Sangat lemas hingga aku pun bersimpuh dengan air mata yg mengalir deras dari mataku.
“Kau jahat hyunnie!! Kau memberikan kado terburuk dalam hidupku, kau jahaaat!!!”

** Seohyun pov **

Setelah aku mengatakan mengakhiri hubunganku dengannya, Aku segera berlari dari hadapannya. Aku gak mau pendirianku goyah karna air matanya. Dari jauh, aku bisa melihat dia menangis.
“Kau jahat hyunnie!! Kau memberikan kado terburuk dalam hidupku, kau jahaaat!!!” teriaknya. Jujur, saat ini aku benar-benar ingin memeluknya, namun aku seolah tertahan oleh bayangan dia berciuman dengan orang itu.
“Mianhae yoong-ah… Aku memberikan kado terburuk dalam hidupmu” tangisku dalam hati dan masuk ke dorm meninggalkannya sendiri.

END~

Akhirnya jadi juga oneshoot tentang yoonhyun. Ff ini kubuat khusus untuk Ulang tahun Yoona yg ke 22 tahun, atau 23 tahun kalo menurut hitungan korea.
Oh iya dengan adanya ff ini mungkin ff SIME tertunda. Mianhae…
Ff ini juga kubuat karna rasa frustasiku begitu melihat foto adegan terlarang itu 😥
Dan satu lagi, aku harap reader tidak mengharapkan sequelnya.
Sekian ucapan dari kim holy anak ter byun dari pasangan taeny.
Gomawo~

Dorky Yoong

Annyeong,author nyoba bikin oneshoot. Mian kalo kepanjangan atau kependekan. Ok langsung aja Cekidot!!!

Dorky Yoong

Main Cast: SNSD
Other Cast: cari sendiri.
Genre : Romance, Gaje.
Type : Yuri
Rated : NC 15+ (Aku rasa)
Length : Oneshoot

Membosankan. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana dorm snsd saat ini. Semua member sibuk dengan urusannya masing masing.taeyeon sedang duduk di ruang tengah bersama tiffany sambil menonton TV,jessica sedang tidur.hyoyeon sedang mencuci pakaiannya. Sunny sedang bermain dengan PSPnya. Yuri sedang mendengarkan musik dengan headsetnya. Sooyoung sedang makan dikamarnya. Seohyun gak usah ditanya lagi,dia asyik menonton film kesukaannya,keroro.Dan yoona??yoona bingung mau ngapain. Kerjaannya mondar mandir dari tadi.

Yoona pov.

“bosan…bosan…boossaaannn…!!Yul appa,,apa gak ada kegiatan lain selain mendengarkan musik itu??”aku menggoyangkan tubuh yuri. Yah dia sekarang aku anggap sebagai appaku karna sone lebih menyukai yulsic daripada yoonyul,dan akhirnya akulah yg dijadiin anak dari mereka.Yuri yang jahil,dan jessica yang….emm…,tau sendirilah,sulit mengungkapkannya,bisa punya anak seperti aku,cantik,tinggi,baik hati dan tidak sombong hehehe…
“apa sih yoong??aku lagi konsentrasi menikmati lagu kesukaanku nih?!!omel yuri ke aku.
“Tapi aku bosan,begini terus,,,”
“udahlah sana pergi ke sica eomma,,dia pasti tau apa yang harus kamu lakukan selain mengganggu appamu yg keren ini”
“ikhh…lebih keren aku kali?!!lagipula kalo nanya ke sica,pasti nanti aku disuruh tidur”aku melempar boneka kelinci yg bernama yoongsan ke arah yuri dan beranjak pergi. Baru keluar dari kamar,aku udah mendapati pasangan mesum yg tidak lain adalah taeny. Pasangan ini selalu aja ngelakuin seperti itu tanpa melihat tempat.
“woiii,kalo mau bikin adik buat hyunnie jangan disini,,entar kalo hyunnie liat gimana??”teriakku yang membuat mereka kaget.
“eh,,,kamu yoong,,kirain kalian semua udah tidur,,hehehe…”jawab fany sambil merapikan bajunya.bisa aku liat banyak kissmark di lehernya termasuk daerah dadanya.
“hehehe… maaf yoong, tadi terbawa suasana,, jadi lupa kalo lagi disini”kata taeyeon. Udah tau ada aku masih aja tangannya mencuri kesempatan untuk meraba bokong fany.
“hadeeh…mending kalian pindah ke kamar aja. Mumpung hyunnie gak keluar. Aku bingung, kenapa sone memilih kalian jadi ortu hyunnie sih?!!huft.”
“kan hyunnie kulitnya seputih aku dan wajahnya secantik fany,yoong”kata taeyeon dan mencium pipi fany.
“iya lah terserah.cepetan pindah dari sini”usirku pada mereka.Aku udah bosan tiap hari melihat mereka selalu aja bermesum ria,meski kadang pengen juga ngelakuin bareng seohyun.
“ok…ok yoong,gak usah cemberut kaya gitu,entar cepet tua lho,hahaha…aku titip bantal kacangku dan bantal pink fany yah??!”mereka pun akhirnya beranjak pergi.akupun duduk di sofa tempat taeny tadi. kejadian tadi masih terus terbayang di otakku,hingga ide nakalku tiba tiba muncul.”emm…Moga aja berhasil,hehehe”aku pun mengambil bantal kacang milik taeng dan bantal pink fany.aku melihat sekeliling ternyata masih sepi,pada sibuk dengan kegiatan masing masing.Akupun beranjak pergi untuk masuk ke kamar sica untuk mengambil benda yang hanya dia yang punya,supaya rencanaku lancar.Aku membuka perlahan pintu kamar bertuliskan SooSica.akupun masuk dengan mengendap ngendap mengambil palu berwarna merah milik jessica.bisa aku lihat wajah bahagia jessica saat dia berada ditempat kesayangannya. Akupun keluar dengan hati hati, aku gak mau kalo sica bangun. Gak bisa dibayangkan nasibku kalo dia terbangun gara-gara aku. Setelah itu mendapat apa yg aku cari, aku langsung keluar dari kamar sica.
“Waktunya menjalankan rencana,hehehe”sambil tersenyum evil.
Aku menuju sebuah kamar.kamar milik orang yang aku sukai,bukan,tapi aku cintai.”Mungkin aku gak dapat sesuatu seperti yg taeyeon dapatkan dari tiffany,tapi kalo dapat yg pertama,gak apa apa deh,,hihihi…”gumamku.

Normal pov.

Yoona mengetuk pintu kamar seseorang.
“Tok…tok…tok…hyunnie aku boleh masuk gak??”tanya yoona.Seohyun langsung membuka pintunya.”Ada apa unnie??kenapa bawa bantal taeng unnie dan bantal fany unnie serta palu sica unnie??tanya seohyun bingung.”emmh,,,itu…itu…anu…”yoona bingung mau jawab apa.”eh,kamu sedang nonton keroro ea??”yoona berusaha mengalihkan pembicaraan.
“Oh iya,aku lupa?!!”seohyun menepuk jidatnya.”Unnie temani aku yuk??!”seohyun langsung menggandeng tangan yoona,dan menariknya masuk ke dalam kamarnya.”Unnie duduk disini aja,trus barangnya taruh aja di meja.”jelas seohyun dan langsung memalingkan wajahnya ke arah TV.
“hmm,,dasar hyunnie,kalo udah masalah keroro,pasti semua dilupain”gumam yoona dalam hati.”sekarang tinggal nunggu,1jam lagi aku harus keluar”
1 jam kemudian.
“hyunnie,aku mau keluar dulu ya??!aku mau nyari cemilan dulu”pamitku pada hyunnie,hyunnie hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.

Normal pov

Yoona keluar dari kamar seohyun,dia mengamati ruang tengah.Yoona tersenyum melihat taeyeon kebingungan mencari sesuatu.
“Mencari apa taeng??”tanya yoona pura pura gak tau apa yg dicari taeyeon.
“Yoong,kamu liat bantalku dan juga bantal fany gak??kan tadi aku titipkan ke kamu??”
“Owh…Tadi di ambil seohyun”
“Emang Buat apa??kan dia juga punya boneka keroronya yg bisa dijadiin bantal??biar aku ambil dulu”
“Ehh,,,gak usah taeng,,biar aku aja yg ambil”Cegah yoona,
“owh ok.”
Yoona langsung menuju kamar seohyun.Yoona mengetuk pintunya dan masuk ke dalam kamar seohyun.
“Mana cemilannya unnie??!”tanya seohyun.karna tadi yoona pamit keluar nyari cemilan
“Gak ada hyunnie,,ehh,hyun,kata taeng kamu harus mencium pipiku”
“Mwo??gak mau ah unnie?!!Unnie kan suka bohong??!”tolak seohyun malu.
“Ya udah kalo gak mau”yoona langsung berteriak ke taeyeon.”Taeng,Hyunnie gak mau nih”
“Seo,udah kasih aja ke dia”teriak taeng dari ruang tengah.
“Tuh…kan,cepetan cium”yoona menunjuk pipi kirinya.
“I…Iya”seohyun mendekatkan bibirnya ke pipi yoona dan chu~
Wajah seohyun memerah,sedangkan yoona bersorak sorai dalam hatinya.
“Hyunnie,pipi yg kanan juga donk??!”yoona mendekatkan pipi kanannya ke wajah seohyun.
“udah ah unnie,,aku malu”
“Taeng,yang satunya lagi gak mau dikasih,?!!”teriak yoona lagi ke taeyeon
“Udahlah Seo,berikan saja semuanya ke yoona”
“Tuh kan,,,ayo lakuin”yoona menunjuk pipi kanannya.
“Ihh…iya iya”seohyun langsung mencium pipi yoona
Chu~
“Gomawo hyunnie”Yoona beranjak pergi dari kamar hyunnie sambil membawa bantal taeyeon dan fany.
“Taeng,nih bantalnya.”
“owh,gomawo yoong”
“cheonmaneyo taeng”kata yoong sambil tersenyum,bukan tersenyum karna membantu taeyeon tapi tersenyum mengingat kejadian tadi.
“Hei kalian liat paluku gak??”tanya sica pada taeyeon dan yoona yang tiba-tiba keluar dari kamarnya.
“tadi kamu taruh dimana sica??”tanya taeyeon balik.
“Tadi ada dikamar,pasti ada yg menyusup ke kamarku dan mencuri paluku”
“Tadi aku liat palu itu ada di kamar hyunnie?!!”jawab yoona.
“Buat apa dia minjam paluku??”tanya sica sambil menaikkan alisnya sebelah.
“tadi dia juga minjem bantalku dan fany juga jess”kata taeyeon
“biar aku ambil dulu dikamar seohyun,jess”tawar yoona
“Cepet yoong”
“ne…”
Yoona kembali masuk ke kamar seohyun dan kali ini dia benar gugup,karna rencana untuk first kiss dengan seohyun akan segera terjadi.
“Ada apa lagi unnie??”
“emh…anu…i…itu”kata yoona terbata bata.”Tadi si…sica bilang,kalo kamu disuruh cium a…aku”
“Mwo??Lagi??tadi taeyeonnie,sekarang sica unnie??gak mau ah,lagian tadi unnie kan udah aku cium 2 kali??”
“Ta…tapi yg ini harus cium yg i…ini”yoona menunjuk bibirnya dan menunduk.
“Bi…bibir??ta…tapi…”belum selesai kata seohyun yoona langsung berteriak ke ruang tengah.
“Sica,,,hyunnie gak mau”
“Seo,berikan itu ke yoona cepat!!kalo nggak kamu bakal liat keroromu mati kedinginan”ancam jessica dari ruang tengah.
“Tuh kan denger,,,ya udah kalo gak mau.”yoona hendak beranjak pergi tapi tangannya ditahan oleh seohyun.
“Un..unnie,,iya aku mau,ta…tapi…a..aku gak tau caranya”kata seohyun dengan muka yg memerah.
“owh,ok.aku ajarin sini,dekatin bibir kamu”
“Ta…tapi unnie mulai sekarang gak boleh nyakiti aku lho,karna bagiku ciuman pertama adalah segalanya”kata seohyun
“owh ok”

Yoona pov

Aku jadi gak enak ama hyunnie,karna aku merebut first kissnya dengan cara berbohong.mianhe hyunnie,tapi aku janji,aku gak akan menyakitimu karna aku sangat mencintaimu.

Seohyun pov

“Seohyun,akhirnya kau akan memberikan first kissmu kepadanya,jangan kau sia-siakan kesempatan ini.Nikmati bibir lembutnya,rasakan dengan lidahmu”batinku

Normal pov

“Hyunnie…apa ka-kau yakin mau melakukannya??”tanya yoona ragu-ragu.
“Ne. Ayo lakukan” kata seohyun mantap.
Perlahan-lahan yoona mendekatkan wajahnya ke Seohyun. Jantung Yoona berdebar debar semakin kencang saat bibirnya semakin dekat dengan bibir seohyun. Kini jarak bibir keduanya tidak lebih dari 1cm. Hembusan nafas seohyun kini bisa dirasakan oleh yoona. Yoona semakin mendekatkan bibirnya, hingga…
Chu~
Yoona seperti tersengat listrik beribu ribu volt saat merasakan lembutnya bibir seohyun. Seohyun memejamkan matanya dan mulai menikmati ciuman yoona. Ciuman mereka semakin panas hingga….
“Yoong,kenapa lama se….” jessica yg nyelonong masuk ke kamar seohyun langsung terkejut melihat duo maknae berciuman.
Seohyun langsung mendorong tubuh yoona. Yoona langsung kikuk kepergok jessica, sedangkan seohyun hanya menunduk karna malu. “A-apa yg ka-kalian lakukan??” kata jessica yg masih shock dengan apa yg dilihatnya.
“Bu-bukannya tadi sica unnie yg nyuruh a-aq untuk mencium yoona unnie??” tanya seohyun heran.
“kapan aku nyuruh begitu??”kata jessica sambil mengerutkan dahinya.
“ahh…unnie sebaiknya keluar dulu biar aku jelaskan nanti aku jelasin” usir yoona ke jessica. Dia tidak mau seohyun membencinya karna sikap usilnya. Begitu jessica keluar dari kamar seohyun, Yoona sudah mendapat tatapan ‘Jelaskan semuanya atau mati’.
Yoona yg mendapat tatapan itu hanya bisa pasrah pada keadaan.
“Hyun-hyunnie,…”
“Emmh.”
“mi-mianhe,..”
“……………” hening
“hyunnie, tadi aku ngelakuin itu karna aku mencintaimu. Aku gak mau ciuman pertamamu diambil orang selain aku” ucap yoona setengah berteriak. Yoona melihat seohyun menundukkan kepalanya dan menitikkan air mata. “hyun…hyunnie…jangan menangis, aku janji gak bakal ngelakuin itu lagi”
“wae??kenapa kamu harus berbohong padaku?? Jujur, awalnya aku senang karna ciuman pertamaku diambil unnie, tapi aku kecewa, karna unnie membohongiku” kata seohyun dalam tangisnya.
“Mi-mianhe hyunnie,.. Tapi aku beneran gak rela ciumanmu diambil orang,karna aku mencintaimu!!” kata yoona dan memeluk seohyun.
“Benarkah unnie??”
“Iya. Saranghae hyunnie” yoona menghapus air mata seohyun di pipinya.
“Nado saranghae unnie” seohyun membalas pelukan yoona.
“Yoong, cepat jelaskan ke kami, atau kau gak dapat jatah makan selama 1bulan!!” teriak jessica dari luar kamar.
“Unnie, tampaknya masih ada yg perlu penjelasanmu…”
“Oh iya,,, aku keluar dulu ya hyun” yoona melepas pelukannya. Saat berada di ambang pintu, yoona berbalik “hyunnie,entar lanjut lagi ya??!” seohyun hanya menjawab dengan anggukan kepala.

End

Sebenere crita ini didapat dari sms teman, cuma diganti castnya dan ditambah tambahin dikit. jadi kalo udah ada yg tau atau pernah buat sms kaya gitu, maaf idenya aku ambil.
Buat yg udah baca mohon commentnya. Kalo gak comment di doain gak dapat jodoh ama author. Hahahai…