Main cast : SNSD
Other cast : Cari Sendiri
Genre : Romance, Gaje
Type : Yuri
Rated : Tentuin sendiri
Length : Chaptered
Peri yuri yg tengah berubah menjadi boneka keroro terperangah dengan pemandangan di depannya. Seohyun yg hanya memakai pakaian dalam tengah berdiri di hadapan yuri. Berkali-kali yuri menelan ludahnya melihat punggung putih seohyun yg terawat.
Drrttt… Drrttt…
Handphone seohyun yg berada di dekat yuri bergetar sebuah pesan masuk.
“Aahhh…. Handphone seohyun bergetar, berarti sebentar lagi dia berbalik dan menghadap kesini dong??” pikir yuri.
“Berarti aku akan lihat tubuh bagian depan seohyun dong??”
Mata yuri sudah tidak berkedip. Dia tidak ingin melewatkan waktu sedetikpun untuk mengintip seohyun. Seohyun pun berbalik dan…
Triiing…
Sebuah selimut menutupi tubuh yuri.
“Aiisshh… Siapa sih yg menjatuhkan selimut ini?? Aku kan gak bisa lihat badan seohyun kalo tertutup selimut seperti ini??”
Yuri pun berusaha membuka selimut yg menutupi tubuhnya dan…
“Omo… Kenapa pemandangannya berubah seperti ini?? Kenapa ada dua makhluk gak jelas di hadapanku sekarang??” celetuk yuri begitu selimutnya dibuka.
Pletaakkk…
“Apa maksudmu gak jelas, huh??” tanya jessica begitu melempar tongkatnya ke kepala yuri.
“Auuwwhh… Appo…” ringis yuri sambil mengelus kepalanya yg terkena lemparan tongkat jessica.
“Makanya jangan ngomong sembarangan atau kau ku ubah jadi batu. Ngerti?!!” kata jessica.
“Ne… Ne… Aku ngerti” cemberut yuri. “Lagian aku kenapa harus balik ke sini sih?? Aku kan dirumah seohyun lagi asyik-asyiknya”
“Emang unnie, tadi lagi ngapain??” tanya yoona menghampiri yuri.
“Tadi aku lihat seohyun ganti…” yuri menghentikan ucapannya saat mendapat tatapan tajam dari jessica dan yoona “……… Lampu…” lanjut yuri sambil menggaruk belakang kepalanya dan tersenyum garing.
“Beneran??” tanya yoona menaikkan sebelah alisnya. Dia curiga dengan sikap yuri yg kikuk.
“Bener” kata yuri mengangguk berkali-kali.
“Lebih baik kita buktikan saja” kata jessica. Dia mengambil tongkat sihirnya dan…
Triiing…
“Mwo?!!” pekik yuri saat melihat sebuah palu besar berada di atas kepalanya. “Kenapa harus memakai palu itu lagi??” protes yuri.
“Sudah, jangan banyak protes. Sekarang jawab, kamu ngintip seohyun sedang ganti apa??” tanya jessica dengan tatapan tajamnya.
“Se-sedang ganti… Lampu…”
Buukkk…
Palu itu langsung menggebuk kepala yuri.
“Auuwwhh…” ringis yuri saat palu itu memukul kepala yuri.
“Kau bohong! Jawab yg jujur!!” kata jessica.
“Darimana unnie tahu kalo yuri berbohong??” tanya yoona.
“Palu itu palu kejujuran. Palu itu ku ciptakan khusus buat yuri. Kalo dia berbohong, palu itu akan langsung menggebuknya” kata jessica.
“Berarti yuri berbohong dong??” tanya yoona. Jessica mengangguk.
“Kalo yuri gak ngintip hyunnie yg ganti lampu, berarti yuri ngintip waktu…” yoona menghentikan ucapannya dan langsung melotot ke yuri.
“Yaa… Kau ngintip hyunnie ganti baju ya?!!” teriak yoona sambil menunjuk yuri.
“Mwo?! A-aku tidak…”
Buukkk…
“Aauuwhhh…” ringis yuri.
“Tuh kan, unnie bohong!! Huaaa… Hyunnie ku diintip yuri” rengek yoona.
“Ta-tapi aku cuma liat belakangnya doang” kata yuri membela diri.
“Berarti punggung ya??” tanya yoona. Yuri mengangguk.
“Tapi sama saja itu ngintip!! Huaaa… Sica eomma… Hukum byunyul sekarang juga…”
“Mwo??!! Byunyul??” pekik yuri.
“Dengan senang hati yoong” jessica tersenyum dan mengayunkan tongkat sihirnya.
“Tu-tunggu sica!!”
Triiing…
Gedebak… Gedebuk… Pletakkk… Pletokkk… Jedag… Jedug… Duarrr…
*********
Taeyeon tengah duduk sendiri. Dia memain-mainkan tongkat sihir di tangannya. Namun hal itu tidak mampu mengalihkan pikirannya yg menerawang.
[ Flashback ]
“Jadi kau yg bernama peri taeyeon??” tanya seorang peri pada taeyeon.
“Ne. Saya taeyeon. Ada apa ratu peri memanggil saya datang kesini??” tanya taeyeon pada peri tsb.
“Aku hanya ingin kau menjauhi jessica” kata peri tsb dingin
“Ta-tapi kenapa ratu??” tanya taeyeon.
“Karena dia sudah dijodohkan dengan peri yuri dari wilayah fairlytopia” kata peri tsb. Taeyeon terkejut.
“Apa maksud ratu, yuri itu peri yg berkulit agak gelap itu??”
“Ne. Kwon yuri, putri dari peri ratu fairytopia.
“Ta-tapi kenapa harus dengan yuri??”
“Karna dia yg terbaik untuk jessica” kata peri tsb.
“Terbaik?? Apa aku gak salah dengar?? Dia itu peri terbodoh di sekolah sihir”
“Jaga omonganmu, taeyeon!! Dia itu putri, calon ratu di negeri fairlynesia ini” bentak peri tsb.
“Jadi mulai sekarang, jangan kau dekati jessica, atau kau ku kirimkan ke dunia manusia biar tidak bisa bertemu dengan keluargamu lagi!!” ancam peri tsb. Taeyeon terdiam. Dia gak menyangka yuri yg notabenenya peri yg selalu dikerjain olehnya dijodohkan dengan jessica, orang yg dicintainya.
“Apa kau mengerti taeyeon??”
“Ne, ratu peri. Aku mengerti” kata taeyeon getir dan pergi dari hadapan ratu
[ Flashback End ]
Triiing…
Tiffany muncul dan menghampiri taeyeon yg tengah duduk sendirian.
“Taetae, kau kenapa??” tanya tiffany sambil memeluk taeyeon dari belakang.
“………”
Taeyeon hanya diam.
“Taetae, kenapa kau diam?? Apa kau marah sama aku??” tanya tiffany dia menyandarkan kepalanya di punggung taeyeon. Taeyeon menggeleng.
“Kau tidak punya salah ama aku. Tapi aku yg punya salah padamu” kata taeyeon. Tiffany mengangkat kepalanya.
“Maksudmu apa taetae??” tanya tiffany bingung. Taeyeon melepas pelukan tiffany dan berbalik menghadap tiffany.
“Kau ingat saat aku bilang bahwa kau adalah pelarianku dan berkata kalo aku akan mencoba mencintaimu??” tanya taeyeon. Tiffany mengangguk.
“Wae??”
“Sampai saat ini aku masih belum bisa mencintaimu” kata taeyeon pelan. Tiffany terkejut dengan ucapan taeyeon.
“Aku masih mencintainya. Aku masih belum bisa melupakannya” kata taeyeon. Dia tahu ucapannya akan menyakiti hati tiffany. Tapi inilah kenyataannya. Taeyeon masih mencintai jessica dan sulit melupakannya.
“Apa tidak ada rasa cinta untukku, meski itu sedikit??” tanya tiffany. Dia mencoba menahan segala rasa sakit yg diterimanya. Dia menyadari, akan ada kemungkinan kejadian ini terjadi. Ini adalah salah satu konsekuensi yg harus diterimanya saat dulu dia mencoba menyatakan cintanya dan rela dijadikan pelarian oleh taeyeon.
“………” taeyeon terdiam sebelum akhirnya dia menggeleng.
“Mianhae…” desis taeyeon.
Tiffany menggigit bibir bawahnya. Dia menggenggam erat tongkat sihirnya. Semua itu dilakukan agar tak ada air mata yg jatuh melewati pipinya. Namun gagal. Sekuat apapun dia mencoba, air mata itu tetap mengalir
“Jika kau mau, kita bisa membatalkan pernikahan kita dan mengakhiri tugas kita sebagai orang tua peri seohyun…”
“Dan memberi perpisahan terburuk pada seohyun??” kata tiffany memotong ucapan taeyeon. Taeyeon terdiam.
“Kau ingin seohyun mengenang kita sebagai orang tua peri yg gagal karna akhirnya berpisah??” tanya tiffany dengan suaranya yg mulai bergetar.
“Aku gak mau seperti itu!!” erang tiffany.
“Mianhae… Tapi aku gak ingin menyakitimu jika aku terus didekatku” kata taeyeon menunduk. Dia begitu takut melihat wajah tiffany yg terluka.
“Andwae!! Kita harus tetap bersama setidaknya hanya di depan seohyun. Kita selesaikan tugas kita mengasuh seohyun. Setelah itu kau boleh pergi dariku” kata tiffany. Taeyeon tak menjawab. Dia mengeluarkan tongkat sihirnya.
Triiing…
Taeyeon menghilang dari hadapan tiffany. Meninggalkan tiffany sendiri.
“Kenapa begitu sulit membuatmu berpaling padaku, taetae??” desah tiffany
[ Flashback ]
Taeyeon tengah menangis di sebuah taman di negeri fairlynesia. Dia menangisi keputusannya meninggalkan jessica. Tanpa ia sadari seorang peri terbang menghampirinya.
“Taetae…” panggil peri tsb. Taeyeon menoleh ke asal suara.
“Kau kenapa??” tanya peri tsb. Taeyeon tersenyum getir. Peri itu tahu, taeyeon tengah terluka. Peri itu langsung memeluk taeyeon.
“Jika kau punya masalah, ceritakan padaku” bisik peri itu lembut.
“Tiff, a-aku putus dengannya… Huaaa….” tangis taeyeon semakin menjadi dalam pelukan peri bernama tiffany tsb.
“Bagaimana bisa??” tanya tiffany.
“A-aku tidak di ijinkan bersamanya oleh ibunya… Huaaa…” erang taeyeon.
“Peri yg melarangmu itu benar-benar bodoh. Dia tidak tahu bahwa kau peri yg sempurna untuk anaknya” kata tiffany mencoba menghibur taeyeon.
“Aku sangat mencintainya tiff, tapi kenapa aku dilarang bersamanya??” erang taeyeon.
“Tidakkah dia tahu, aku begitu mencintai anaknya??”
“Kenapa dia memilih peri bodoh itu daripada aku untuk dijodohkan dengannya??”
“Tenanglah taetae, masih banyak peri yg mau menerimamu jadi kekasih” kata tiffany menghentikan erangan taeyeon.
“Tidak akan ada tiff, tak akan ada. Hanya dia yg mau menerimaku” lirih taeyeon.
“Kau ini bicara apa sih tae?? Di dunia ini masih ada yg menunggumu” kata tiffany. Taeyeon terdiam. Dia berpikir sejenak.
“Ahh…” kata taeyeon tiba-tiba. Dia melepas pelukan tiffany.
“Kenapa kau bicara seperti itu?? Jangan bilang kau menyukaiku dan sedang menungguku??” tanya taeyeon tak percaya.
“Wae, taetae??” tanya tiffany.
“Tidak tiff, tidak. Aku gak bisa” kata taeyeon.
“Tapi kenapa taetae??”
“Karna aku masih mencintai dia!! Bukan kau!!”
“Tapi kau tidak boleh bersamanya!!”
“Meski kau bilang begitu, aku tidak akan bisa mencintaimu!! Kau terpengaruh cerita-cerita norak ya?? Dimana pemainnya patah hati dan sahabatnya menyatakan cintanya dan pemainnya menerimanya??”
“Aku tidak terpengaruh oleh cerita seperti itu!! Aku hanya menunggu waktu yg tepat untuk mengungkapkan rasa cintaku ini!!” teriak tiffany.
“Dan kau pikir saat aku seperti ini, waktu yg tepat untuk menyatakan cintamu?!!” bentak taeyeon.
Tiffany terdiam. Dia menundukkan kepalanya. Hatinya langsung hancur oleh ucapan taeyeon.
“Kau bodoh!! Benar-benar bodoh” kata taeyeon dan pun mengeluarkan tongkat sihirnya. Dia hendak menghilang dari hadapan tiffany, namu diurungkannya saat mendengar tangisan pelan tiffany.
“Kau tidak mengerti rasanya jadi aku” desis tiffany. Taeyeon menoleh ke tiffany.
“Tidakkah kau tahu, aku menunggu begitu lama untuk mengungkapkannya padamu?? Tidakkah kau tahu, rasa sakit yg ku pendam selama ini saat kau menceritakan tentang kau dan dia?? Dan tidakkah kau tahu, sikapmu barusan telah menyakitiku!!” bentak tiffany dengan air mata mengalir. Taeyeon tersentak.
“Kau tahu, saat kau bercerita tentangnya, tiap malam aku menangis. Aku merutuki nasibku. Apa kurangku hingga tidak bisa membuatmu jatuh cinta padaku!! Aku lelah dengan semua ini taetae!!” lirih tiffany.
“Aku mohon, cobalah terima aku, aku yakin akan mengisi kekosongan dihatimu” mohon tiffany. Taeyeon masih terdiam.
“kau boleh menganggapku sebagai pelarian cintamu, aku gak peduli. Asal kan kau tetap disampingku sebagai kekasih”
“Apa kau yakin dengan ucapanmu itu??” tanya taeyeon. Tiffany mengangguk.
“Baiklah, aku akan menerimamu sebagai kekasihku” kata taeyeon tersenyum tipis. Tiffany langsung memeluknya.
“Gomawo taetae, gomawo…” kata tiffany dengan air mata yg masih mengalir.
“Aku tidak tahu masa depanku, jadi ku terima kau dengan segala sakit hatiku” kata taeyeon dalam hati.
“Selama bersamaku, akan ku buat kau melupakannya. Akan ku buat kau menjadi milikku” batin tiffany
[ Flashback End ]
“Sebenarnya, apa yg kau rasakan saat bersamaku selama ini??” desah tiffany.
Lamunan tiffany berhenti saat bintang pada ujung tongkatnya bersinar pertanda seohyun membutuhkannya.
“Hyunnie membutuhkanku. Aku harus segera menemuinya” kata tiffany. Dia menghapus jejak-jejak air mata di pipinya. Begitu selesai dia mengayunkan tongkat sihirnya
Triiing…
Tiffany muncul di belakang seohyun.
“Ada apa hyunnie?? Kamu butuh bantuanku?? Engh… Kau mau kemana??” tanya tiffany saat melihat seohyun merapikan gaunnya.
“Unnie aku diajak yonghwa oppa ke pesta ulang tahun saudaranya” kata seohyun.
“Waahh… Secara tidak langsung, yonghwa mengajakmu kencan. Cie… Cie… Yang mau kencan ama yonghwa” goda tiffany.
“Apaan sih unnie… Jangan menggodaku?!!” kata seohyun dengan wajah memerah.
“Apa aku sudah cantik??” tanya seohyun. Tiffany melihat penampilan seohyun yg memakai gaun terusan berwarna ungu. Seohyun benar-benar cantik apalagi dengan make up yg begitu natural.
“Cantik sih, tapi ada yg kurang” kata tiffany menilai penampilan seohyun.
“Apa yg kurang unnie??” tanya seohyun. Tiffany mengayunkan tongkat sihirnya
Triiing…
Di kepala seohyun langsung terpasang bando berbentuk mahkota.
“Nah, sekarang tuan putri seohyun sudah siap pergi kencan bersama pangeran yonghwa” kata tiffany sambil tersenyum.
“Aahh… Unnie bisa aja” kata seohyun tersipu.
Ting… tong… Ting… Tong…
Seseorang memencet bel pintu rumah seohyun.
“Ahh… Mungkin itu yonghwa. Cepat samperin” kata tiffany. Seohyun mengangguk.
“Ne unnie” kata seohyun dan bergegas membukakan pintu.
“Selamat malam seohyun” kata yonghwa sambil tersenyum ketika pintu dibuka.
“Malam oppa” kata seohyun tersenyum.
“Aku bawakan ini untukmu” kata yonghwa memberikan sebuket bunga.
“Waahh… Gomawo oppa” kata seohyun. “Oppa gak perlu memberikan ini padaku, kan kita mau ke pesta”
“Gwenchana seo, anggap saja itu hadiah dariku karna kamu mau menemaniku ke pesta saudaraku” kata yonghwa. “Apa kau sudah siap??”
“Ne oppa. Aku siap” kata seohyun.
“Kalo gitu ayo kita berangkat” kata yonghwa.
*********
Yoona tengah berjalan menuju rumah seohyun. Dia ditemani oleh kedua perinya, yuri dan jessica.
“Yoong, kenapa aku harus ikut??” rengek jessica. Dia enggan untuk ikut ke rumah seohyun karna mau tak mau dia akan bertemu dengan taeyeon. Dia merindukan taeyeon, tapi dia terlalu sakit melihat taeyeon bersama peri lain.
“Unnie, katanya kalian orang tua periku dan mengabulkan semua permintaanku?? Jadi aku minta unnie menemaniku ke rumah seohyun” kata yoona.
“Kenapa kau meminta kami berdua yoong??” tanya yuri.
“Gak apa-apa. Aku kan pengen nyatuin kalian berdua. Apalagi nanti aku butuh dan minta sesuatu” kata yoona.
“Tapi kau tidak akan meminta yg aneh-aneh kan??” tanya yuri. Dia tidak ingin dirinya disuruh berubah lagi.
“Ne. Aku gak meminta yg aneh-aneh kok” kata yoona.
“Dimana rumahnya yoong??” tanya jessica.
“Tuh, rumah berpagar biru itu rumah seohyun” kata yoona menunjuk sebuah rumah di depannya.
“Tapi kayaknya dia bakal keluar deh” kata jessica.
“Bener, seohyun akan keluar dengan namja itu” kata yuri sambil menunjukkannya pada yoona. Yoona mencoba melihatnya. Dia terkejut.
“I-itukan yonghwa?!!” pekik yoona.
“Wae yoong??” tanya jessica.
“Unnie, aku minta seohyun membenci yonghwa!!” kata yoona tiba-tiba.
“Baiklah yoong” kata yuri dia mengayunkan tongkatnya dan…
Triiing… Jreet…
Tongkat yuri bengkok sebelum akhirnya lurus kembali.
“Wae??” tanya yoona.
“Permintaanmu tak terkabul” kata yuri.
“Wae??” tanya yoona lagi.
Triiing…
“Menurut buku peraturan peri, kita tidak boleh mengabulkan permintaan yg membuat hati orang lain sedih” kata jessica mengeluarkan buku perinya.
“Terus bagaimana??” tanya yoona.
“Bagaimana apanya??” tanya yuri polos.
“Bagaimana cara biar hyunnie tidak jadi keluar bareng yonghwa!!” gemas yoona.
“Gak ada” kata jessica.
“Gak ada??” pekik yoona. Jessica mengangguk.
“Ta-tapi kan…”
“Yoong, dengar. Kami gak bisa mengabulkan permintaan yg membuat orang lain menjadi badmood” kata jessica menjelaskan.
“Jadi, aku harus bagaimana??” tanya yoona.
“Tunggu sampai besok” kata jessica.
“Tapi kan… Iishh… Ya sudahlah kalo gitu” cemberut yoona.
“Kalo begitu, aku ingin pulang aja” kata yoona akhirnya.
“Dengan senang hati yoong” kata yuri. Dia mengayunkan tongkat sihirnya dan…
Triiing…
TBC~